Menjebak atau Terjebak?!

19 2 0
                                    

LOVE GAME.

Para pemain yang mengikuti permainan ini wajib mematuhi peraturan berikut:

1. Permainan dilakukan oleh dua pihak dengan sebuah perjanjian tertentu yang akan ditulis secara terpisah dari peraturan ini.

2. Pemain masing-masing akan berusaha untuk membuat pihak lawan jatuh hati.

3. Pemain tidak boleh jatuh hati kepada lawan. Jika salah satu pemain jatuh hati dan dengan jelas mengatakan 'aku mencintaimu', permainan berakhir. Pihak pemain yang jatuh hati dan menyatakan kalimat 'aku mencintaimu' kepada lawannya, akan dinyatakan kalah.

4. Pemain tidak boleh tertangkap sedang bermesraan dengan pihak ketiga. Jika salah satu pemain membuat kesalahan, seperti tertangkap basah oleh lawan secara terang-terangan sedang berselingkuh atau bermesraan dengan pihak ketiga, maka secara otomatis pemain yang tertangkap sedang berselingkuh tersebut akan dinyatakan kalah.

5. Jika salah satu pemain menghentikan permainan secara sepihak sebelum waktu permainan berakhir, maka pemain tersebut dinyatakan kalah.

6. Permainan akan berlangsung selama tiga minggu. Jika hasilnya seri, maka permainan akan berlanjut ke tahap dua, selama dua minggu berikutnya. Jika masih seri sampai akhir, maka kedua pemain sepakat menjalani hidup masing-masing dan tidak akan mengganggu satu sama lain. Serta perjanjian tertulis yang dibicarakan pada poin nomor satu menjadi tidak berlaku.

Jika salah satu pemain ingin memperpanjang waktu permainan, hal tersebut hanya dapat dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.

7. Pemain yang memenangkan permainan ini akan mendapatkan apa yang menjadi keinginannya sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan pada poin nomor satu. Pihak yang kalah tidak bisa mengubah perjanjian dan harus memberikan keinginan pihak pemenang sesuai dengan perjanjian tersebut.

8. Para pemain yang mengikuti permainan ini akan menandatangani sebuah surat perjanjian yang memiliki kekuatan hukum yang akan menjabarkan kembali seluruh perjanjian dengan jelas, tanpa paksaan dari pihak mana pun ...

***

Pada suatu siang yang dingin, di sebuah kafe yang hangat. Bermodalkan seluruh kepercayaan diri yang masih tersisa, aku mempertaruhkan harga diriku.

"Kamu bercanda?"

"Sama sekali tidak."

"Jadi, kamu menemuiku hanya untuk menawarkan permainan konyol seperti ini?" Taeyang Wisesa melambaikan lembaran perjanjian dan peraturan permainan yang kuberikan padanya setelah selesai kubacakan dengan sikap tenang.

Aku menaikkan alis. "Sepertinya begitu."

Pria itu menatapku dengan raut wajah tak percaya.

Tidak! Dia harus percaya! Aku akan meyakinkannya dengan segala cara—melakukan ritual memanggil hujan di tengah kota sambil salto di udara jika perlu. Aku tidak bisa membuat segalanya menjadi sia-sia setelah sedikit kehilangan akal dan memutuskan untuk menekan nomor ponselnya.

Beberapa jam yang lalu aku menghubunginya dan membuat janji untuk bertemu di sebuah kafe yang terletak paling dekat dengan tempatku sedang berada, di Cheongdam-dong. Sebenarnya, aku sedang berspekulasi saat itu. Apakah aku bisa memanfaatkan dia dan ketertarikkannya pada Haebaragi atau tidak?

Kemudian, di sinilah kami, di sebuah kafe dimana setiap orang bisa menikmati kue cokelat yang lezat.

'Hmmm ... aku suka kafe yang beraroma cokelat ini. Membuatku merasa lebih santai saat menghadapi Presdir angkuh itu.' Aku harus membuat diriku santai. Hanya di saat santai aku bisa berpikir dengan lebih baik dan membuatku bisa menjawab pertanyaan itu.

Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang