Bagian 1 ࿐°*

5.1K 291 42
                                    

Flashback On.

🚩SARADA POV ͝ ͝͝ ͝

Malam itu jarum jam menunjukan pukul sepuluh.
Tidak ada orang lain di apartement selain diriku.

Mamaku sebagai seorang dokter di salah satu
rumah sakit Kota ini,kebetulan sedang mendapat sift malam yang mengharuskannya untuk tidak pulang.
Sedangkan papaku,beliau memang jarang pulang.
Ia hanya akan pulang sekitar 3 bulan sekali hingga seterusnya.

perkerjaannya sebagai pemilik saham PT.uchiha yang terletak di luar kota,membuat kami jarang menghabiskan waktu bersama.
Untuk mengatasi rasa rindu terhadap papa,kami hanya bisa berbincang lewat telefon.
Cukup dengan mendengar suaranya mengucapkan kata 'selamat malam','aku merindukan kalian.'
Itu sudah membuat kami senang.
Setidaknya papa tidak melupakan keluarganya karna terlalu sibuk berkerja.

Hawa malam itu terasa sedikit berbeda.
Aku yang biasanya selalu menghidupkan pendingin ruangan,sekarang malah mematikannya

Aku duduk di tepi sofa,menyalakan televisi guna menghilangkan rasa sepi yang tengah melanda.
Aku menghembuskan nafas pelan.
Kenapa hari ini begitu membosankan.
Bahkan semua channel di tv tidak ada yang berhasil menarik perhatian.

Aku bangkit menuju dapur untuk mencari camilan.
Aku menemukan beberapa susu kotak dan makanan ringan yang tersimpan di dalam kulkas.
Ku bawa semuanya menuju sofa,namun suara bel yang di bunyikan berkali-kali mengacaukan telinga.

Siapa yang datang malam-malam begini?

Aku beranjak dengan langkah malas.
Ketika kubukakan pintu,betapa terkejutnya aku.
Yang datang adalah boruto.
Anak pemerintah kota,sekaligus teman kecilku.
Pipiku memerah,jujur saja aku sangat merindukannya.

Dia adalah alasan mengapa sampai saat ini aku belum pernah pacaran.
Aku mencintainya,sejak pertemuan pertama.
Dan sampai detik ini perasaan itu masih sama.
Belum ada yang dapat menggantikan posisinya.

"Ada apa kak?"
Aku memanggilnya dengan sebutan kakak karna umurnya 3 tahun lebih tua dariku.

"Kau tahu?aku mencintai sumire.
Dan kami sebentar lagi akan bertunangan."
dia malah mengatakan hal yang berbeda.

Aku mengernyitkan alis.
Wajahnya terlihat kacau,matanya bersayu,dan pakaian sedikit lusuh.
Aku yakin dia sedang mabuk.

"Biarkan aku masuk!,aku mencintai sumire"
Lagi-lagi ia mengatakan hal yang sama.
Aku memundurkan langkah,membiarkannya masuk.

Tapi bukannya masuk,ia malah mendekap tubuhku erat.
Aku bersih keras mengelak,namun bibirnya lebih dulu menempel di atas bibirku.
"KAK HENTIKAN !! KAU SEDANG MABUK!!"
Aku meronta berusaha melepaskan tangannya yang sedang melingkari tubuhku.

"Aku mencintai sumire,dan selamanya akan tetap begitu."
Ujarnya parau.
Boruto mendorong tubuhku ke dinding.
Aku dapat merasakan tanganya yang perlahan menyelinap masuk ke dalam bajuku.
"Kak tolong hentikan!!!kumohon.."
Aku terus meronta,namun hasilnya percuma.
Tenaganya berkali-kali lipat lebih kuat.

Air mataku mulai berjatuhan.
Aku tidak akan membiarkan dia melakukan lebih dari ini.
Aku menghempaskan tangannya yang sempat mengunci pergerakanku.
Ketika aku terbebas,ia malah menarik ku kembali ke posisi semula.

Aku tidak dapat menahan isak tangis,ketika tubuhku di bawa masuk ke dalam kamarku sendiri.
Ia membanting tubuhku seolah aku adalah boneka.
Aku menendang-nendang tubuhnya dengan kekuatanku.
"KAK BORUTO TOLONG HENTIKAANN!!"
Aku menjerit sekeras-kerasnya.
Namun tampaknya ia sama sekali tidak mengubris perkataanku.

Tak henti-hentinya aku memberontak.
Tapi itu sama sekali tidak membuahkan hasil.
Tenagaku hampir habis,untuk kembali memberontak rasanya mustahil.
Dengan pasrah aku menyerahkan tubuhku yang mulai lemah.
Tidak ada lagi yang dapat aku lakukan selain menanggis.
Menanggis dan berdoa supaya malam ini cepat berakhir.

🔮🔮🔮

Paginya,kulihat boruto yang semalam tertidur disebelahku sudah tidak ada.
Pintu kamarku terbuka lebar,aku segera beranjak keluar untuk memastikan.
apa mama sudah pulang?.
Tidak ada tanda-tanda bahwa perempuan itu sedang membuatkan aku sarapan,itu artinya beliau belum juga pulang.

Pintu apartement ku pun terbuka,sepertinya boruto sudah pergi saat aku masih terlelap.
Dia meninggalkan ku tanpa jejak,seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.

Tiba-tiba saja kejadian semalam terputar jelas bagaikan kaset di benakku.
Kelopak mataku berair,sedangkan pikiranku tengah bergelut dengan memori itu.
aku berlari menuju kamar mandi,disana aku menangis.
Aku duduk termenung di atas toilet meratapi nasibku yang tragis.

Keperawanan yang susah payah aku jaga selama 17 tahun telah sirna dengan mudahnya.
Aku tidak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi padaku.
Aku pikir,masa remaja ku memiliki jalan yang panjang.
namun sekarang,semuanya telah usai.

Impianku untuk berkuliah di negara kincir angin,mulai saat ini hanyalah sebuah angan-angan yang tak dapat terwujudkan.

Aku mencaci maki diriku sendiri.
Aku sudah gagal menjadi perempuan yang suci.
Rasanya aku ingin bunuh diri.

🔮🔮🔮

Lanjut?jejaknya dulu dong:"D

Serenity-[BORUSARA]Where stories live. Discover now