Bagian 6 ࿐°*

3K 256 90
                                    

Acara pernikahan mereka telah usai.
Kini,Boruto dan sarada menempati rumah yang dimana merupakan hadiah pemberian dari naruto.
Naruto memberikan mereka sebuah rumah lengkap dengan perabotan rumah tangganya.

Boruto juga diperkerjakan sebagai seketaris pemerintah kota oleh ayahnya.
Bagaimanapun juga,tanggung jawabnya sebagai suami adalah menafkahi sarada.

**
Pagi itu,cuaca sedang tidak bersahabat.
Hujan lebat membasahi kawasan kota dengan air alamnya.

Di waktu yang sama,sarada tampak tengah menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Sembari menunggu boruto turun ke bawah,ia meletakan susu hangat dan roti bakar ke atas meja.

Silang beberapa menit,terlihat boruto yang tergesa-gesa menuruni anak tangga.
Lelaki itu sudah berpakaian rapi dan siap untuk berkerja.

alis sarada hampir bertauatan.
bukannya menoleh ataupun menyapa,boruto malah menuju ke arah rak sepatu seolah tidak sadar akan kehadirannya.

"Apa kau ingin langsung pergi?"
Tanya sarada mencoba mencairkan suasana.
Boruto berdecak kecil.
"Kau ini buta atau apa?bukankah sudah jelas aku akan segera pergi?!"
Sarada sedikit tersentak,dari nada suaranya boruto terdengar membentak.

"Maaf,tapi ini ada sarapan untukmu"
Cicit sarada pelan,ia menyodorkan roti bakar lalu tersenyum hangat.
"Mulai saat ini,kau tidak usah membuatkanku sarapan."
"Kenapa?"
Senyuman sarada pudar,dahinya mengernyit.

iris cobalt itu menatap sarada tajam.
"Karna jika selama kau yang memasaknya,aku tidak akan pernah memakannya."
Jawaban itu benar-benar di luar dugaan sarada,jantungnya kini bergetar hebat.

"A-apa maksudmu?"
Sarada berusaha membendung air matanya,saat iris cobalt itu kembali menatapnya.
Boruto mendekatkan wajahnya ke arah sarada.
"Kau tahu?lebih baik aku mati kelaparan,daripada memakan masakanmu!."
Pergerakan sarada berhenti spontan,tubuhnya mematung.
Kalimat itu seperti pisau gaib yang berhasil menembus tulang rusuk untuk mencabik jantungnya.

Boruto segera pergi,meninggalkan sarada tanpa
sepatah kata.
Lelaki bersurai kuning itu berhasil membuat iris onyx kini mengeluarkan cairan beningnya.
Sarada tertunduk lemas,ini benar-benar diluar ekspetasinya.

Bagaimana bisa seorang suami membentak istrinya di hari pertama setelah pernikahannya?
Tidak dapat di percaya.

Suara pintu yang dibuka mengagetkan sarada.
Ia menghapus air matanya dengan cepat,ketika yang datang adalah boruto.
Boruto melupakan kunci mobilnya,karna itu ia kembali untuk mengambilnya.

Boruto menatap sarada dari kejauhan.
Perempuan itu bahkan tidak bergerak dari posisinya,namun bahunya terus terangkat seperti sedang terisak.

Pemandangan ini membuatnya tidak betah.
"Hoy!berhentilah menanggis,kau bukan anak kecil kan?."
sarada tak menyaut,ia tetap duduk diam.
"Kau pikir dengan begitu aku akan peduli padamu?
jangan bermimpi."
Boruto mendekati sarada,mengangkat sudut bibirnya meremehkan.

Mendengar perkataan boruto yang terdengar mengejek,membuat sarada bersih keras untuk kembali membendung air matanya.
Perempuan itu meremas bajunya,hatinya memanas.

Matanya sudah tidak sanggup.
bendungan air nya kembali pecah,mengalir deras bagaikan darah.

tuhan,apa ini yang disebut pernikahan?.

🔮🔮🔮

Nih janji nya author.
Udh panjang belon?😭panjang kn?iyain aj dah.😀

Votmen nya sayang?...

[jgn bosen buat mantengin cerita ini:(,lop uu somaayydds!❤️❤️❤️]

Serenity-[BORUSARA]Where stories live. Discover now