Bagian 11 ࿐°*

2.9K 246 171
                                    

Masih pada melek kan?😹

***

Kejadian tempo hari saat di malam perkemahan,
terus terang saja membuat boruto kepikiran.

Hari ini,ia berulang kali Mendapat teguran dari naruto karna tidak fokus berkerja.
Boruto merasa ada yang aneh pada dirinya.
Kenapa ia terlalu berfikir keras sampai terbawa dalam kehidupan nyata?.

Karna kejadian itu juga,boruto dan sarada hingga saat ini belum bertegur atau sekedar menyapa.
Sarada hanya diam,tidak peduli seperti biasanya.

"AAKKKHHHH!!"
Boruto menjambak rambutnya frustasi.

"boruto."
Naruto kembali menghampiri putranya.
"Jika kau tidak berniat untuk berkerja hari ini,sebaiknya kau pulang saja."
Ia memberi saran.

"Ayah benar."
Boruto menghentikan perkerjaannya,membereskan barang-barangnya,hendak pergi meninggalkan ruangannya.
"Sesekali ajaklah istrimu itu keluar."
Naruto setengah berteriak.

Boruto tak mengubris,ia segera menaiki lift menuju lantai bawah.
Pria itu berniat untuk pergi ke bar.
Karna pada dasarnya,ia memang sudah terbiasa menuju kesana setelah pulang berkerja.

Disana ia merasa aman,bebas meminum alkohol tanpa ada yang melarang.
Sebab yang ia butuhkan hanyalah ketenangan,bukan kehidupan yang selalu merepotkan.

Mobil ferarri hitam miliknya membelah jalanan kota yang dipenuhi kendaraan berlalu lalang.
Ini baru pukul satu siang,namun padatnya jalanan tak kunjung hilang.

Boruto berdecak kesal,Ia terjebak macet.
Saat jalanan mulai renggang,pria itu mempercepat laju mobilnya tanpa ampun.

Tibalah dimana mobil itu terparkir di depan sebuah bar mewah,Bar yang dari dulu sudah menjadi tempat favoritnya.
Dentuman musik dj menggema di setiap sudut ruangan.
Orang-orang tampak berjoget ria dengan tenang.

Boruto sangat menyukai tempat ini.
Tempat yang meninggalkan banyak kenangan,
Tempat yang sudah ia angap sebagai teman.

Lelaki uzumaki itu duduk di depan bartender,memesan minuman dengan tingkat alkohol sedang.
Saat ini ia tidak ingin mabuk berat,ia hanya mencoba menenangkan pikiran dengan cara yang ia buat.

1 gelas,2 gelas,3 gelas bir sudah ia habiskan.
Beban di pikirannya sedikit demi sedikit mulai menghilang,walaupun kini badannya yang menjadi tunjangan.
sekarang boruto tak dapat berfikir jernih.
Pengelihatanya mengabur,kepalanya pening,
Ini memang efek yang ia rasakan setiap kali meminum bir.

Salah satu wanita yang tengah berdansa dengan seorang pria mengalihkan perhatiannya.
Iris cobalt itu menajam,mencoba memperjelas apa yang ia lihat.
Tidak salah lagi,itu sumire!.

Boruto beranjak,menghampiri gadis itu tanpa permisi.
"Apa yang kau lakukan?"
Suara berat boruto membuat tarian pria dan wanita itu terhenti.
Sumire terbelak kaget,ia tidak menyangka akan bertemu boruto di tempat seperti ini.
"B-b-boruto?!"

"Apa yang kau lakukan dengan pria in—
Kau?!"
Boruto tercengang.
Teman berdansa sumire adalah pria yang sama dengan pria yang menemani sarada waktu itu.

"Sudah kuduga kau akan datang kemari."
Cercah mitsuki membuat 2 orang itu mematung.
"Kenapa kau selalu saja mengusik hidupku?!"
Boruto mencengkam kerah baju mitsuki kasar.
"Mengusikmu?Yang benar saja."
Mitsuki melepas paksa tangan boruto yang berada di kerahnya.

Serenity-[BORUSARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang