Bagian 21 ࿐°*

3.8K 220 8
                                    

Boruto menderita penyakit hati berupa sirosis komplikasi.
Penyakit ini di sebabkan karna penderitanya sering meminum alhokol atau lebih tepatnya sudah kecanduan akan minuman berbahaya itu.

Sirosis komplikasi adalah tingkat terkejam dalam penyakit hati.
Penyakit ini tidak dapat di sembuhkan,namun masih dapat di tangani.

Alasan boruto sering pulang malam adalah karna ia harus menjalani transplantasi hati
Setiap hari.
Hanya itulah solusi agar ia dapat bertahan hidup sampai saat ini.

Boruto tidak ingin sarada kerepotan tentang penyakitnya,karna itu ia tidak memberitahunya.

Lelaki itu berencana tidak memberitahu apapun sampai tuhan mencabut nyawanya.
tenaga medis juga sempat mengatakan bahwa sisa hidupnya sudah tidak lama.

Boruto berharap.
kematiannya adalah hal terbaik dalam mengobati rasa sakit yang pernah ia berikan pada sarada.

Ia ingin meninggal dengan keadaan tenang,tanpa beban apapun untuk istrinnya.
Meskipun ia tidak sempat melihat,bagaimana wajah kedua putranya untuk pertama dan terakhir kalinya.

Namun lelaki itu yakin.
Ia masih bisa memastikan kondisi keluarganya,walau melalui dimensi yang
berbeda.

Sarada menguap perlahan,ketika sebilas cahaya masuk melalui ventilasi kamarnya.
Perempuan itu bangkit lalu melakukan perenggangan kecil untuk tubuhnya.

Seperti hari-hari biasanya,
Pagi ini boruto sudah tidak ada di sampingnya.
Entah sampai kapan lelaki itu terus menyembunyikan semuanya.
Tanpa ia sadar,sarada sudah mengetahui segalanya.

Cemas dan panik.
Tentu saja keduanya ada pada sarada.
Namun ia berusaha bersikap apa adanya,supaya boruto tidak mencurigainya.

Hari-hari ia lalui dengan ketakutan tiada henti.
Bagaimanapun juga ia adalah seorang istri.
Istri mana yang tidak cemas jika suaminya menderita sebuah penyakit mematikan,tapi bersih keras untuk terus disimpan.

Setetes cairan bening jatuh dari pelupuk mata sarada,membuat lamunan gadis itu terbuyar seketika.

Entah kenapa akhir-akhir ini sarada jadi mempunyai kebiasaan aneh.
Ia selalu menangis tanpa diduga setiap kali memikirkan suaminya.

Setelah mengetahui sirosis yang di derita boruto,sarada nyaris tak berdaya.
Perempuan itu menyesal sudah mencaritahu apa isi dari semua amplop di dalam laci yang di curigainya.

semua amplop berisi sama.
Tak lain dan tak bukan yaitu,surat riwayat penyakit sirosis yang di derita suaminya.

Gadis itu beranjak untuk membersihkan diri,sebelum berencana pergi keluar demi membeli persediaan bulan ini.
Bahan makanan dikulkas hanya bersisa 2 ikat sayur dengan 1 setengah potong daging.

Sarada cukup mengenakan baju terusan.
Karna menurutnya,baju terusan akan nyaman dipakai untuk perutnya yang membesar.

Setelah siap,perempuan itu segera memesan taxi online.
Hanya butuh 15 menit bagi sang driver membawa sarada ketempat tujuan.
Sebuah pasar modern yang cukup ramai di datangi banyak orang.

Sarada berterimakasih,kemudian memberikan ongkos lebih kepada driver karna sudah mengendarai mobil dengan hati-hati.
Gadis itu melangkahkan kakinya memasuki pasar modern yang sudah cukup lama tidak ia kunjungi.

Bola matanya mengitari setiap rak yang menjajarkan berbagai macam bahan makanan,sayur-sayuran,buah-buahan dan masih banyak lagi.

Jika di tanya,persediaan pasar ini lumayan lengkap untuk ukuran pasar modern.
Tak hanya lengkap,harganya juga murah dan masih dapat di tawar.
Tidak seperti pasar modern kebanyakan.
Kelemahan pasar ini hanyalah ukuran bangunan yang terbilang sempit.

Sarada cukup lama memilah daging ayam di bagian rak daging.
Perempuan itu sangat teliti jika memilih kondisi makanan yang bersih.

Setelah agak lama berkutat dalam rak daging,sarada beralih menuju rak dimana sayur dan buah-buahan di jejerkan.
Memilah satu-persatu demi menemukan kondisi yang steril adalah tipe sarada.

Sesuatu bergetar dari balik kantongnya.
refleks,gadis itu merogoh untuk mengecek ada apa dengan handphonenya.

Sebuah nomor tidak dikenal terpampang di layar.
Sarada bermaksud menghiraukannya dan kembali berbelanja.
Namun benda pipih itu kembali berdering menandakan bahwa ada orang yang tak henti terus menelfonnya.

Sarada berdecak kesal sebelum mengangkat telfonnya.
"Halo?"

"Apa benar ini dengan uchiha sarada?"
Tanya sang penelfon dari seberang sana.

"Iya betul ini saya."

"..........."

"Hah?"

"..........."

"Baiklah saya akan segera kesana."

Detak jantung sarada menjadi tidak normal.
Gadis itu dengan cepat menyudahi belanjaannya kemudian memesan taxi online.
Wajahnya kini di penuhi keringat,tanda bahwa gadis itu sedang cemas.

Saat taxi tiba,sarada dengan gerakan secepat kilat masuk kedalam taxi dalam keadaan nafas terengah.
"Sesuai titik lokasi pesanan ya pak."
Sang driver hanya mengangguk di depan sana.

"Horison hospital ya mbak?"
"Hm"
Gumam sarada kecil bahkan hampir tak terdengar.
Gadis itu memijiti pelipisnya sembari memejamkan mata.
Air matanya turun deras tanpa aba-aba.

"Tolong bertahanlah sedikit....boruto."

Setelah sampai di depan gedung pencakar langit bertajuk horison hospital.
Sarada meminta tolong kepada sang driver untuk mengantarkan belanjaanya ke rumah.
Untungnya sang driver dengan berbaik hati mau menyanggupi permintaanya.

Tentu saja sarada memberikan uang lebih kepadannya.
Bahkan lebih banyak.
Orang berhati mulia,memang pantas mendapatkannya.

Sarada segera berlarian memasuki lorong rumah sakit menuju lift.
Ia menekan tobol ke lantai 5 dengan perasaan gusar.
Gadis itu terus mengigiti bibir bagian bawahnya sebagai tanda bahwa kecemasannya belum juga hilang.

Dalam hati ia tak henti berdoa.
Meskipun sudah beberapa banyak air mata yang turun sia-sia sebelumnya.

Seorang lelaki lengkap dengan jaz yang mengatakan bahwa ia adalah orang penting di kota,nampak berlari dari arah belakang menuju tempat yang sama seperti sarada.
Sarada menoleh untuk memastikan,benar saja ternyata itu adalah ayah mertuannya.

Wajah naruto tak kalah panik dari sarada.
Banyak peluh berjatuhan yang juga membasahi wajahnya.

Dengan gerakan tidak sabar lelaki itu mendobrak pintu ruangan dimana boruto di rawat.
Kemudian berteriak lumayan keras,

"Aku akan melakukannya!."

 🔮🔮🔮

Serenity-[BORUSARA]Where stories live. Discover now