Bagian 20 ࿐°*

3.1K 252 160
                                    

Boruto tidak berkerja,karna hari ini tanggal merah.
Tetapi,Lelaki itu sempat mengatakan jika hari ini ia harus melakukan meeting mendadak di suatu tempat.

Tentu saja sarada tidak percaya.
Perempuan itu menelfon ibu mertuanya untuk bertanya,dan hinata menjawab naruto ada dirumah.

Boruto memang pandai berbohong dengan wajah yang terlihat jujur.
Sarada membiarkan boruto pergi,
tapi gadis itu diam-diam mengikuti.

Tak lama setelah boruto pergi,sarada keluar untuk mencari taxi.
Ia menyuruh sang driver mengikuti kemanapun  mobil hitam di depannya itu pergi.

Tak di sangka.
Mobil hitam itu berhenti di sebuah taman yang tidak terlalu banyak pengunjung.
Sarada menyuruh driver untuk berhenti,sembari ia mengintruksi pergerakan boruto dari dalam mobil.

Boruto memasuki taman itu dengan sebuah buku di genggamanya.
Sarada memutuskan untuk keluar dari taxi supaya ia dapat melihat gerak-gerik boruto lebih jelas lagi.

Boruto terlihat memesan sebuah minuman di salah satu kedai,sarada pura-pura tidak tahu dan bersembunyi di belakang pohon besar.
Istri mana yang tidak penasaran melihat pergerakan suami yang mulai mencurigakan?.

Sehabis memesan minuman,boruto memilih duduk di bangku taman yang kosong.
Sarada menyipitkan matanya,karna jaraknya dengan boruto sudah lumayan jauh.

Lelaki itu memangku kakinya,minum dengan santai,sembari menulis sesuatu di dalam buku yang ia pegang.
Sial,dalam posisi begini mana mungkin sarada dapat mengetahui apa yang sedang ia tulis.

Perempuan itu memutuskan untuk lebih mendekat ke arah dimana boruto berada.
Tetap dalam posisi mengendap-ngendap seperti ini tentunya.

Langkah sarada berhenti spontan saat mendengar suara tak asing di telinganya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Kepalanya menoleh dengan ragu.
"A-aku—apa yang kau lakukan disini?"
Sarada tidak menjawab malah balik bertanya.
Orang yang telah mengagetkannya adalah mitsuki,namun terdapat sumire di sebelahnya.

Apa-apaan ini?
Pikirnya.
"Oh kau kemari bersama boruto ya?"
Terka mitsuki karna memang terdapat boruto yang tak jauh dari mereka.
Sarada berfikir keras.
jika ia salah dalam berucap,bisa-bisa rencananya hancur.

Perempuan itu kemudian mengangguk.
"Lalu kenapa kalian ada disini?"
Kini giliran sarada yang mengintruksi.
"Perkenalkan sarada,ini sumire istriku.
sumire,dia sarada teman dekatku dulu."
Sepertinya mitsuki tidak tahu jika sarada dan sumire sudah berteman dari dulu.

Apa?! Istri dia bilang?!
Jika sarada sedang memakan sesuatu,ia bisa-bisa tersedak mendengar kalimat itu.
"I-istri?"
Sarada bertanya cangung.

"Ya,kami saling mencintai."
Ujar mitsuki merangkul gadis di sampingnya.
Sarada tertegun dalam diam.
"Jika mereka saling mencintai,lalu apa hubungan sumire dan boruto selama ini?!"
Perempuan raven itu bertanya-tanya
dalam hati.

"Ada apa ini?"
Suara itu mengagetkan sarada,sehingga ia dengan cepat menoleh ke arah sumber suara.
"Ah tidak ada,hanya tak sengaja bertemu."
Jawab mitsuki jujur.

Sarada memperhatikan sumire,perempuan itu mendadak gugup saat boruto berada di hadapannya.
Apa-apaan gadis ini?!
Gumamnya tak suka.

"Kenapa kau malu-malu seperti itu?aku sudah tidak ada perasaan lagi padamu."
Kalimat itu membuat sarada tercengang.
Bisa-bisanya boruto berkata seperti itu di hadapan perempuan,perempuan yang bahkan berstatus sebagai mantan.

Sarada menyenggol boruto pelan.
Ia memberikan tatapan yang berarti
'jangan seperti itu'.
Boruto hanya menanggapinya tak acuh.

"Ayo sarada."
Lelaki itu kemudian mengenggam tangan sarada,membawanya pergi.
Mereka duduk berdua di bangku yang tadi boruto tempati.

"Kenapa kau mengikutiku?"
Tanya boruto tanpa basa-basi.
"Ah-itu—"
Sarada tak tahu harus menjawab apa,yang jelas rencannya sudah berjalan sia-sia.

"Taxi yang terus mengikuti mobilku itu kau kan?"
Sarada hanya diam lalu mengangguk samar.
"Jika kau mau ikut,setidaknya bilang padaku."
Boruto mengembangkan sudut bibirnya,tersenyum penuh makna.

Sarada mengalihkan pandangannya,wajahnya memanas seketika.
Boruto bangkit berdiri,
"Tunggu disini,aku ingin beli eskrim."
Katanya sebelum beranjak pergi menghampiri pedagang eskrim.

Lelaki itu kembali dengan 2 eskrim berukuran berbeda dikedua tangannya.
Satu medium,satunya premium.
Ia memberikan ukuran medium kepada sarada,sedangkan premium untuknya.
Cilik sekali.

Sarada menerimanya tanpa banyak protes.
"Kau tidak boleh banyak-banyak makan eskrim,karna itu kubelikan yang medium."
Boruto memberikan penjelasan.
Sarada tersenyum kecil,karna sejak awal ia memang tidak mempermasalahkannya.

"Boruto.."
Sarada memulai pembicaraaan sedetik setelah terjadi keneningan.
"Hm?"
Tanggap boruto sambil terus menjilati eskrim.

"Mitsuki dan sumire,sebenarnya apa hubungan mereka?"
Boruto menghentikan pergerakannya.
Ia menatap sarada dengan tatapan tidak suka.
Walaupun begitu,ia tetap menjawabnya.

"Mereka itu seperti kita."
Sarada mendelik,satu alisnya terangkat.
"Seperti kita?itu berarti apa yang mereka alami sama seperti yang kita alami?"
Tanya sarada penasaran.

"Ya..begitulah."
Boruto menjawab santai.
Setelah itu keadaan kembali hening.
Sarada sibuk bergelut dengan pikirannya,sedangkan boruto terus menjilati eskrimnya sampai habis tak bersisa.

"Sarada,apa kau mau jalan-jalan
keliling taman?"
Tawar boruto sembari melempar corn eskrim Ketempat sampah.
Ia tidak suka dengan corn eskrim,sebab itu ia membuangnya.

Tawaranya dibalas anggukan mantap dari sarada.
"Tentu saja."
Setelah eskrim sarada tertelan habis,mereka mulai menjelajahi taman.
Bercanda ria,tertawa bahagia,seolah dunia milik mereka berdua.

Entah kenapa.
Saat bersama sarada,boruto dapat dengan mudah melupakan masalahnya.

lelaki itu bahkan nyaris lupa,
bahwa kehidupannya di dunia ini sudah tidak lama lagi.

🔮🔮🔮

Alo guys,besok adalah hari
terakhir serenity update.
Lebih tepatnya udah epilog hwhw,

Gk nyangka serenity udah mau tamat 🙏🏻.
Makasih buat kalian semua yang udah mau baca sampe bagian ini,dan epilog tentunya.🔥
Tanpa kalian author gak bakal nyampe pada posisi ini❤️🙆🏼‍♀️.

Last chapt di up bentar lagi yaa.
See u🖤

Serenity-[BORUSARA]Where stories live. Discover now