1. Come back

15.8K 341 5
                                    

5 tahun kemudian~

Seorang gadis mungil dengan gaya yang sedikit tomboy melangkah keluar dari pintu kedatangan. Dengan kaos hitam polos, yang terlampis dengan kemeja yang tak dikancinh membuatnya terlihat semakin "boyish". Apalagi dengan padu padan boots hitam dan celana boyfriend rapped.

Dengan mendorong troli yang berisi beberapa tas, gadis itu melihat sekeliling. Mencoba mencari seseorang yang sudah menunggu nya. Hingga dia melihat punggung yang sangat dikenal meski sudah lama tak bertemu. Senyum mengembang di bibir tipis itu. Dan berjalan menghampiri laki-laki itu.

"KAKKK!" teriakkan gadis itu berbarengan dengan tubuh mungilnya yang loncat ke punggung laki-laki itu.

"ARAAAA!!!" Sontak laki-laki yang dipanggil "kak" hampir oleng karena tubuh Ara yang tiba-tiba loncat.

"Turun, berat kamu!" Perintah laki-laki itu, Ara pun menurut.

"Hei my baby girls," ucap laki-laki yang tak lain adalah Ori.

"Hei my brother ugly," balas Ara.

Mereka pun berpelukan. Sedikit banyak Ara mencoba melampiaskan rindu. Sudah 3 tahun tak bertemu kakaknya ini. Karena kesibukan Ori yang buat dia tak bisa berkunjung saat Ara di sana.

"Mana Renan?" Tanya Ori sambil melepaskan pelukan Ara.

"Nyariin gue bro?" Sebuah suara berat membuat Ara tersenyum. Renan tadi izin sebentar ke toilet sehingga tak bisa bareng.

"Gilaaaa kalian berdua berubah. Tapi Ara makin jadi tomboy." Ucap Ori.

Pletak.

"Kalau ngomong lo kak, gue cewek dari dilahirin Bunda. Dan inget gue normal!" Balas Ara.

"Iya iya, pulang bukannya bener malah sangar."

"Mau gue jambak kak?" Ancam Ara.

Ori dan Renan menggeleng sementara Ara melenggang menuju ke parkiran.

"LAMAA KEK KEONG KALIAN!" Teriak Ara.

"Adik gue lo apain sih di sana? Sangar banget." Tanya Ori.

"Yeh, emang gue apain? Kadang dia cewek kadang dia cowok. Biarin aja. Kaya lo ga aja."

Ori melotot ketika kalimat terakhir dari Renan. Matanya seolah berucap "maksud lo gue ga normal?"

Renan hanya tersenyum tak berdosa dan menyusul Ara. Mereka bertiga pun berjalan menuju mobil kesayangan Ori.

"Masih setia aja lo kak ama nih mobil?" Tanya Ara.

"Sampai kapan juga gue ga mau lepas ini mobil." Balas Ori.

"Alah, tar juga ada yang baru lo mau ri," sela Renan sambil menaikkan koper-koper besar dari troli.

"Entah," jawab Ori.

"Yuk!" Ajak Ara dan langsung masuk di bangku sebelah kemudi. Renan hanya menggeleng.

*

Perjalanan yang mereka lalui sedikit padat, karena hari ini adalah awal dari weekday. Yap! Hari senin. Wajar jika Jakarta padat. Ara melirik dengan kaca spion ke arah belakang.

Renan sudah tertidur kembali, mungkin jetlag. Kakinya naik dan bersandar di kaca sementara kepalanya menggunakan alas bantal yang selalu ada.

"Kenapa?" Tanya Ori.

"Gapapa Kak, itu Renan jetlag keknya."

"Kamu kapan?"

Ara mengkerutkan dahinya dengan pertanyaan dari Ori.

"Maksudnya apa?"

"Kamu kapan ketemu Kay?"

Deg! Jantug Ara seperti berhenti seperti. Dirinya mencoba menahan perasaanya. Tidak boleh kembali mengingat semua nya. Kay bukan lagi miliknya, ah memang tak pernah jadi miliknya.

"Nanti." Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.

Ori melihat ke arah Ara, wajahnya tidak lagi seceria tadi. Tangan kirinya mengelus rambut Ara.

"Baiklah. Tapi ingat kamu tidak boleh terus menghindar. Ada saat nya kamu harus bertemu dan belajar dengan semua kenyataan."

Ara hanya mengangguk. Ya, setidaknya saat ini dia belum siap. Tapi minimal dia sudah berani untuk kembali lagi ke sini. Ke tempat di mana kenangan itu ada dan semua memori baik buruk atau bahagia nya tercipta.

"Pasti nanti aku temuin," jawabnya.

Yay! Sudah di revisi, pendek banget yah?

WKWKWK gapapa deh. Asal lebih pas dibacanya!

Jangan lupa votenya~

Makasih
-panda

Unless YouWhere stories live. Discover now