6. ROLLER COASTER & ICE CREAM

4.9K 222 4
                                    

           

Ara tidak tahu kemana tujuan pastinya. Hanya saja mulutnya tanpa ia perintah mengucapkan tempat rekreasi yang dulu pernah jadi tempat favorit-nya bersama Kay.

"Mba sudah sampai," ucap Supir taksi yang Ara tumpangin.

Dengan tersenyum pun Ara memberikan beberapa lembar uang sesuai dengan Argo yang tertera.

"Kembaliannya mba," panggil bapak supir itu ketika Ara hendak Turun.

"Ambil saja pak," balas Ara. Dia pun turun dan menutup pintu Taksi.

Langit yang berwarna lebih gelap tidak menyurutkan langkah Ara. Terlihat sebentar lagi akan hujan, namun Ara tetap memilih untuk masuk ke dalam wahana rekreasi tersebut. Setelah membeli karcis dirinya pun masuk.

Tidak lupa sebuah cap ditangannya. Ara tersenyum, dulu sama Kay dia akan berlomba mana cap yang paling rapih. Tapi sekarang hanya dirinya sendiri saja. Mata Ara mencari-cari kemana ia akan pergi terlebih dahulu. Karena sudah sangat lama tidak ke sini, akhirnya dia pun juga sedikit lupa.

Akhirnya Ara memilih untuk ke area roller coaster. Dia tidak takut dengan permainan seperti ini. Berbeda dengan Kay. Ara hanya tersenyum pedih ketika kenangan-kenangan itu menyeruak kembali. Meski orang lain yang melihatnya akan merasa bahagia.

Setelah 20 menit dibawa berputar-putar dan naik turun. Ara pun selesai, meski sedikit pusing tapi dia tetap merasa senang dengan permainan ini. Entah hanya saja dirinya merasa bebannya sedikit terangkat dengan hal ini. Ara pun kembali berputar-putar mengelilingi berbagai wahana. Namun tidak ada yang menarik ahtinya kembali.

Melirik jam tangan mungilnya waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Ara pun memutuskan untuk pulang. Tapi, terlihat sebuah stand lucu penjual es krim yang buat hati Ara tergerak. Dia pun menghampiri stand tersebut. Dan selalu setia dengan memesan es krim rasa kesayangannya.

"Hi mba, matcha 1 dan vanilla 1 yah," sapa Ara kepada penjaga stand yang cukup manis menurutnya.

"Silahkan mba," ujar penjual tersebut sambil memberikan 2 cone es krim yang Ara pesan. Dan Ara pun membayar sesuai bill.

"Kembaliannya buat mba aja."

Penjual itu pun tersenyum, tidak ketinggalan dengan Ara. Dia merasa harus berbagi rezeki saat masih ada yang membutuhkan. Dengan riang Ara memakan es krim sambil berjalan ke arah pintu keluar.

Bruk!

Ara yang tidak siap dengan tabrakan pada pundaknya pun terjatuh. Termasuk dengan 2 es krim kesayangannya.

Ice cream gueeee!!! Teriak Ara dalam hati. Baru saja dia menikmati es krimnya, tapi sudah ada yang menabraknya.

Ara pun berusaha untuk bangkit sendiri. Sudah sebal dengan orang yang menabraknya. Ingin marah tapi rasanya malas.

"Hei, gapapa?"

Suara pria yang sangat kentara terdengar di kupingnya.

Ara pun tidak menyaut hanya membersihkan roknya yang sedikit kotor karena tersentuh dengan tanah tadi.

"Bodo amat!" Balas Ara jutek dan langsung pergi dari tempat itu.

Ara tidak sempat melihat bagaiman rupa pria itu. Karena yang dia sadari adalah laki-laki itu sangat tinggi. Dan hanya bisa melihat kemeja berwarna hitam yang melapisi tubuh pria itu.

Dia pun berlari kecil. Dan memberhentikan taksi yang lewat. Tanpa Ara sadari, pria yang tadi menabraknya terus memerhatikan Ara hingga taksi yang dinaiki Ara menghilang di depan.

Unless YouWhere stories live. Discover now