Chap 14

3.4K 98 0
                                    

Sesak, aku tidak bisa bernafas.
Tidak ada ruang.
Aku benar-benar akan mati.
Dan kau berhasil.

——-


Suasana meja makan terasa sunyi. Hanya ada suara piring dan sendok yang beradu. Sedari tadi Anna berusaha diam, sesekali kepalanya mengangguk menanggapi obrolan Diana. Anna melirik kecil kearah Armand, lelaki itu hanya sibuk melahap makanannya dengan tenang, Anna yakin lelaki itu pasti belum tahu yang sebenarnya terjadi.

Dalam hati Anna terus berdoa agar Diana bisa mengundur waktu untuk memberi tahu Armand soal rencana pernikahan itu sampai dia pergi dari sini. Walaupun konsekuensi yang akan dia terima akan sama, tapi tetap saja rasanya akan sangat mengerikan jika ia mendengar reaksi Armand secara langsung.

Anna juga sudah memikirkan hal apa saja yang akan terjadi dalam hidupnya jika dia benar menikah dengan Armand. Kemungkinan yang pertama, mungkin Armand akan membuat sebuah perjanjian dengannya atau mungkin dia yang akan membuat perjanjian tentang pernikahan mereka. Akan ada batas waktu yang akan di tentukan sesuai dengan kesepakatan, seperti yang biasa ia lihat di film-film, pernikahan kontrak. Kemungkinan kedua, mungkin tidak akan ada perjanjian itu, bisa jadi dia akan langsung di cerai oleh Armand. Kemungkinan ketiga, yang paling buruk, dari sekian cara yang bisa menggagalkan pernikahan ini, yang paling mudah menurutnya, adalah dengan membunuhnya. Anna tahu kalau itu tidak akan sulit bagi Armand, mengingat bagaimana berkuasanya dia.

"Armand, mom mau memberitahu hal penting." Ucap Diana tiba-tiba. Reflek Anna melotot, kepalanya menggeleng pelan berharap Diana berhenti bicara.

"Anna setuju untuk menikah dengan mu."

Anna melihat gerakan tangan lelaki itu berhenti seketika. Jantungnya langsung memompa cepat, tubuhnya pun kaku dan tak bisa berkutik. Anna langsung menunduk.

Dengan gerakan lambat, Armand menatap wajah sang ibu. Alisnya menukik tajam lalu satu tangannya terangkat mengusap telinganya pelan, seolah tidak mendengar ucapan Diana barusan. "Maksudnya?"

"Anna setuju untuk menikah denganmu. Pernikahan kalian akan diadakan__"

"Stop!" Sanggah Armand langsung. Terdengar suara gebrakan keras dari tangan Armand, membuat Diana langsung mengatupkan bibirnya.

"Benar kau setuju, Anna?"

Anna yang mendengar namanya di sebut pun semakin gemetar. Anna dapat merasakannya kalau saat ini dia menjadi pusat perhatian lelaki di hadapannya ini. Entah karena apa, tapi aura yang Armand berikan benar-benar mengintimidasinya. Dirinya sulit mengendalikan diri. Bahkan ini bukan dengan suara yang keras atau kasar, Armand menanyakan itu dengan suara yang pelan dan lembut, tapi kenapa malah terdengar semakin menakutkan baginya.

"Kau setuju?" tanya Armand lagi, Anna pun langsung mendongak lalu perlahan mengangguk pelan. Matanya menatap Armand dengan perasaan campur aduk.

"Hufff___"

Helaan nafas panjang terdengar dari lelaki itu. Rahanngnya mengeras, dan wajahnya terlingat semakin dingin.

"Kau serius?"

"Kenapa menanyakannya lagi? Anna sudah setuju." Jawab Diana cepat. Anna sempat melupakan kalau ada Diana di sini. Tentu saja Diana tak ingin usahanya sia-sia. Diana seolah tahu maksud dari pertanyaan Armand. Diana harus selalu mengawasi mereka jangan sampai Anna mengubah keputusannya hanya karena takut oada Armand.

"Ikut aku, aku perlu bicara dengan mu." ucap Armand lalu bangkit dari duduknya. Tangannya sudah mengisyaratkan Anna untuk segera bangun.

"Kenapa kau mengajaknya bicara berdua? Kenapa tidak bicara di sini saja? Mom tidak mengijinkan mu bicara dengan Anna sampai hari pernikahan, kau pasti berencana untuk membuat Anna membatalkan pernikahan ini kan?"

The Billionaire PrisonWhere stories live. Discover now