Chap 25

3K 97 2
                                    

"Berhenti." Suara itu keluar dari mulut Armand.

Keningnya mengkerut, menatap tajam ke arah layar berbentuk persegi yang menampilkan koridor hotel yang sepi. Seorang lelaki yang memakai seragam pekerja hotel terlihat masuk ke kamar Anna dengan troli kebersihan, Armand memiringkan kepalanya, merasa begitu curiga melihat gerak gerik lelaki itu.

"Kau yakin itu petugas hotel?" Tanya Armand, Tao dan salah satu petugas hotel bernama, Agung, melihat arah tunjuk lelaki itu. Kepalanya mendekat, berusaha melihat dengan jelas.

"Dari seragam yang dikenakannya itu memang benar itu seragam petugas kami, tapi saat itu bukanlah jam kerja untuk para petugas kebersihan."

"Maka mungkin dia pelakunya." Ucap Tao menimbrung. Semua pandangan berpusat ke lelaki itu. Armand ikut mengangguk, setuju dengan apa yang Tao katakan. Armand terlihat semakin mendalami setiap gerak lelaki itu. Menginspeksi lelaki itu dari ujung kepala hingga kaki lalu reflek menggeleng pelan, sepertinya bukan Alex.

"Kirimkan salinan video ini padaku, dan tidak perlu melapor polisi karena aku akan mengurusnya sendiri."

Setelah mendengar perintah itu Matt dan anak buahnya yang ada di sana pun mengangguk paham.

"Mr.Bail kami meminta maaf sekali lagi atas ketidaknyaman pelayanan yang kami berikan." Ucap petugas itu, Armand hanya mengangguk kecil tidak benar-benar peduli, karena dia pun tahu kalau ini tentu bukan kesalahan murni dari para petugas hotel.

Dengan langkah pasti Armand meninggalkan ruangan itu diikuti dengan Tao dan Matt.

"Bagaimana mereka bisa tahu?" Tanya Tao setelah mereka keluar dari sana.

"Sesuai dugaan, mereka pasti membuntutiku. Cari tahu tentang lelaki itu, cari sampai dapat. Aku tidak peduli bahkan jika harus mengeluarkan biaya yang besar. Cari tahu juga apa mereka melakukan yang sama di tempat yang lain."

"Baik sir." Matt segera berjalan, melakukan perintah.

Sebelum Armand melakukan perjalanan ke sini. Tao dan Matt sudah lebih dulu membuat rencana agar Armand bisa terhindar dari musuh. Armand tahu dirinya sedang menjadi intaian maka dia mencoba untuk bermain-main dengan mereka, memesan beberapa tempat di beberapa penginapan, namun ternyata permainannya itu terlalu mudah untuk ditebak.

Tim nya juga sudah melakukan usaha sebaik mungkin hingga berhasil menemukan petunjuk keberadaan Alex. Armand sudah menyuruh tim nya untuk terus mengintai pergerakan lelaki itu hingga kecil kemungkinannya Alex bisa melakukan pekerjaan ini.

"Akan ku cari cctv lain dari setiap titik yang mungkin dia lewati, akan ku kabari jika ada perkembangan."

"Jangan lakukan sendiri, kerahkan beberapa orang untuk membantu."

Tao mengangguk sekilas, "Kau yakin tidak perlu pindah hotel? Anna mungkin masih trauma."

Helaan nafas berat keluar dari bibir Armand, Anna... wanita itu sekarang ada di kamar yang di jaga oleh beberapa pengawalnya. Setelah kejadian tadi Armand segera meminta untuk pindah kamar untuk memastikan keamanan bagi mereka berdua. "Tidak perlu. Dia akan segera membaik."

"Baiklah, beristirahat lah. Besok adalah hari penting."

Mendengar itu Armand menghela nafas pelan, "Kau juga." Sedikit merasa tersiksa karena harus mendapat masalah seperti ini disaat jadwal penting lain menanti.

Armand langsung melangkah pergi diikuti dengan para pengawalnya di belakang. Begitu pula dengan Tao yang juga pergi dari sana untuk segera melakukan tugasnya.

Langkah Armand berhenti tepat di sebuah pintu kamar bertuliskan 001, sebuah kamar baru untuk mereka tempati. Armand berdiri sejenak, mempersiapkan diri untuk menyambut wanitanya.
Perlahan tangannya membuka pintu itu, langsung menampilkan suasana kamar yang terang benderang.

The Billionaire PrisonWhere stories live. Discover now