꧋ꦲꦫꦩ꧀ꦠꦺꦠꦥ꧀ꦲꦫꦩ꧀

46.5K 2.2K 100
                                    

"Tidak berpacaran, bukan berarti tidak laku, melainkan menahan hawa nafsu."
_ZFC_

"Kalau orang berbicara cinta lantas pacaran, berarti bohong!"
_Ustadz Felix Siauw_

__________

*Ambil sisi positif cerita ini, dan buang sisi buruknya!!!!!

📖


Manusia yang hebat itu, bukan manusia yang bisa melakukan segala hal, atau mungkin, manusia yang sulit dikalahkan. Tapi, manusia hebat itu, ialah dia yang mampu melawan hawa nafsunya sendiri.

Nafsu adalah sebuah dorongan, sebuah keinginan untuk memenuhi kesenangan, yang sebenarnya sifatnya netral. Bagaikan 2 mata pisau, nafsu bisa menjadi suatu hal yang baik, tetapi bisa juga menjadi suatu hal yang buruk, tergantung siapa yang menyetir dorongan nafsu ini.

Pacaran adalah salah satu hal yang haram, meskipun banyak manusia yang melakukannya.

Setumpuk buku-buku tak bosan-bosannya Alvaro baca setiap harinya. Demi sebuah impian, Alvaro akan terus berusaha.

Ditemani gadis cantik dengan mulut yang terus berkomat-kamit namun matanya tertutup rapat. Dialah Sitia Iqela Nabastala, kekasih Alvaro Pranoto.

"Pripun hafalane? Udah sampai mana?" tanya Alvaro, yang membuat Iqela langsung terlonjak kaget. (Gimana hafalannya? Udah sampai mana?)

Mengantuk setiap melakukan suatu pekerjaan, memang sering dialami manusia. Entahlah, saat bekerja mengantuk, namun saat sudah selesai, rasa kantuk hilang entah kemana.

Menyengir kuda, gadis dengan hijab hitam itu kemudian menjawab, "udah lupa, ngantuk aku."

Alvaro yang mendengar jawaban jujur Iqela, langsung menyungging senyum tipisnya, "mboten angsal ngoten nggeh, Dek! Wayah hafalan nggeh hafalan, wayah bubuk nggeh bubuk!" jelasnya, sambil menata kembali buku hafalan Iqela yang tadi sudah terjatuh karena sang empunya tertidur. (Nggak boleh kayak gitu ya Dek! Waktu hafalan ya hafalan, waktu tidur ya tidur!

Menghembuskan napas kasar, gadis dengan hijab hitam itu kemudian membaca bukunya kembali. Memang sudah biasa seperti ini, Alvaro adalah manusia yang selalu disiplin, sedangkan Iqela adalah manusia pemalas. Bagi Iqela, belajar ataupun tidak, semua sama saja, gak ngaruh wir.

Diam-diam, gadis dengan hijab hitam itu melirik Alvaro yang tengah fokus belajar disampingnya. Jujur saja, dalam hati Iqela, gadis itu merasa sangat beruntung karena bisa mendapatkan laki-laki sebaik Alvaro.

"Apa lihat-lihat? Ganteng ta pacarmu ini?" celetuk Alvaro, tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Dih! Elek, burik koyok pulu-pulu." jawab Iqela dengan nada sok judesnya serta wajah sok julidnya. (Dih! Jelek, burik kayak pulu-pulu)

Namanya juga perempuan, wajar saja jika gengsinya besar.

Mendengar ucapan gadisnya, cowok bernametag Alvaro Pranoto itu langsung menoleh, "ngomong nopo sampeyan Dek? Coba ulangi!" ucapnya, yang langsung membuat Iqela gelabakan sendiri. (Ngomong apa kamu Dek? Coba ulangi!)

"Mmmm, mboten kok, Kak! Mboten nopo-nopo, hehehe!" jawab Iqela gugup. (Mmmm, enggak kok, Kak! Enggak apa-apa, hehehe!)

ZFC (Kita Semua Berhak Sembuh)Where stories live. Discover now