11. Kalah lagi?

50 47 19
                                    

"Lo udah atur kan buat malam ini?" Tanya Vino lewat telpon.

"Udah, lo tenang aja semuanya udah beres." Jawab orang diseberang telpon itu.

"Pokoknya malam ini gue harus liat wajah si Jack." Ucap Vino penuh keyakinan.

"Lo harus punya taktik biar Jack kali ini kalah."

"Gue udah siapin itu semua, udah dulu ya." Vino langsung memutuskan panggilannya dengan orang tersebut.

***

"Jel, gimana caranya lo balas dendam sama Salsa?" Tanya Aurel. Sekarang mereka sedang di kantin.

"Belum tau, gue bakal pikirin rencana biar si Salsa nggak berani lagi macem-macem sama gue."

"Lo harus hati-hati Jel sama dia, tu anak benar-benar licik." Ucap Cerry yang sedang makan mie ayam.

"Lo pada tenang aja, gue bakal siapin rencananya matang-matang. Gue bakal buat dia bertekuk lutut dihadapan gue." Jelita mengeluarkan smirknya, yang membuat sahabat-sahabat nya ngeri sendiri.

"Senyum lo serem banget Jel, jangan sampe lo ngelakuin hal yang lagi gue pikirin." Ucap Aurel takut-takut. Dia sangat hafal bagaimana Jelita yang sebenarnya.

"Lo tau kan gue gimana? Gue benci kecurangan. Gue pasti akan bales yang lebih dari perbuatan orang itu sama gue." Ucap Jelita dengan suara datarnya. Jarang-jarang lho Jelita kek gini.

"Jelita kalo udah dalam mode iblis nya serem ya." Celetuk Fania

"Kayak baru kenal aja lo." Balas Cerry.

"Udah-udah habisin makanan kalian, bentar lagi mau bel."

Mereka langsung ke kelas setelah bel berbunyi. Sepulang sekolah mereka berjalan beriringan menuju Parkiran.

"Rel lo nggak bawa mobil?" Tanya Fania, karena tidak melihat mobil gadis itu di parkiran.

"Nggak, gue bareng sama Kak Jino."

"Kalo gitu gue duluan ya, bye guys." Fania masuk ke dalam mobilnya, lalu melajukan mobilnya keluar dari pekarangan sekolah.

"Gue juga duluan ya guys." Ucap Cerry yang sudah di jemput.

"Oke hati-hati." Jawab Jelita.

"Gue ke kak Jino dulu ya Jel, lo bawa mobil kan?" Tanya Aurel yang dibalas anggukan Jelita.

Jelita langsung menuju mobilnya, tak ingin berada di sana lama-lama.
Tapi saat ingin ke mobil dia melihat Mark berdiri di samping mobilnya.

"Ngapain lo di samping mobil gue? Minggir gue mau pulang." Usir Jelita.

"Jawab pertanyaan gue dulu." Mark bersuara.

"Pertanyaan apa? Cepet, gue sibuk."

"Kok lo bisa ikut balapan?" Sungguh pertanyaan yang tidak penting menurut Jelita.

"Apa urusannya sama lo?" Sarkas Jelita.

"Gue nanya, jawab yang bener!" Masih dengan wajah datar nan tampannya Mark bicara.

COLD GUYWhere stories live. Discover now