12. Aneh

51 41 32
                                    

Happy Reading!!

Jelita sedang duduk di balkon kamarnya. Dia masih memikirkan kejadian tadi siang. Kenapa dia kembali? Memikirkan itu sudah membuatnya pusing.

Flashback on!

"K-kamu?" Suara Jelita gemetar. Antara senang, sedih dan juga marah.

"Aku kembali Lita." Ucapnya dengan senyuman.

Tidak membalas perkataan orang itu, Jelita pun membalikkan badannya hendak pergi. Namun belum sempat dia melangkah tangannya ditarik orang itu tidak mengizinkan Jelita pergi.

"You don't miss me?" Ucap orang Itu sambil menatap teduh mata Jelita.

"A-aku nggak mimpikan?" Tanya Jelita tak yakin.

"Iya Lita, ini aku. Aku kembali buat kamu." Ucapnya dengan senyuman.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Jelita dengan wajah datar nya.

"Kan aku bilang buat kamu Lita."

"Kenapa lo kesini lagi? Belum puas nyakitin gue hah!"

Orang itu terkejut melihat Jelita marah padanya. "Kapan aku nyakitin kamu Ta? Aku nggak pernah nyakitin orang yang aku cintai."

"Kamu pergi gitu aja disaat aku butuh kamu Xel. Kamu nggak ada kabar, kamu ninggalin aku selama itu." Jelita sudah tidak bisa lagi menahan air matanya.

"Hei, kenapa kamu nangis hmm? Aku bakal ceritain semuanya." Ucap Axel sambil menghapus air mata Jelita.

"Kamu jahat hiks, kenapa nggk ada kabar selama ini?" Jelita memukul pelan dada Axel. Axel pun membawa Jelita kedalam pelukannya.

"Aku bakal ceritain semuanya ke kamu, asal kamu tahu walaupun kamu nggak ada disisi aku kamu tetap pemilik hati aku Ta." Axel mengeluarkan surai coklat milik gadis itu.

"Oke, kamu janji ya!" Axel menganggukkan kepalanya.

Flashback off


"Argh, pusing gue mikirin itu doang. Lagian besok bakal gue tagih janji dia yang mau cerita." Jelita mematikan lampu kamarnya, dan segera ke atas kasur. Dia ingin pagi segera datang.

***

"Ma, aku bawa mobil sendiri aja ya nggak usah di anterin." Kata Jelita saat di meja makan.

"Lah biasanya kamu juga pergi sendiri, mama juga lagi ada kepentingan sayang." Ucap sang mama.

"Dih adek gue pede banget ya, siapa juga yang mau repot-repot nganterin lo ke sekolah." Sindir Vino melihat tingkah adiknya.

"Dih sewot aja, orang ngomong sama mama bukan Kak Vino." Sini Jelita karena Kakaknya ikut-ikutan.

"Udah jangan bertengkar di depan makanan, lanjutin sarapannya." Lerai papa Jelita.

"Iya pa." Sahut mereka berdua.

Setelah sarapan Jelita langsung berpamitan pada kedua orang tuanya. Segera ke garasi mengambil mobil kesayangannya, tetapi langkahnya terhenti oleh suara Vino.

COLD GUYWhere stories live. Discover now