6.Perasaan

63 55 11
                                    


Happy Reading!

Satu minggu berlalu, hubungan Jelita dan Arka tak ada kemajuan. Jelita yang selalu menghindar dari Arka. Dan Mark yang sudah jarang bersama Jelita.

"Jel cowok lo nyariin tuh." ucap teman sekelas Jelita. Jelita langsung menghampiri Arka yang tengah berdiri di depan kelasnya.

"Ada apa Ka?" Jelita memang tidak panggil Kakak lagi, karna Arka yang meminta. Katanya aneh aja orang pacaran panggilnya kakak.

"Gue mau ngomong, ikut gue." ucapnya sambil menarik tangan Jelita.

"Mau kemana sih ka?"

"Ke rooftop." jawabnya singkat. Jelita mengikuti langkah Arka yang lebar itu.

Sesampai di rooftop Arka melepaskan pegangannya. Menatap Jelita dalam, Jelita yang ditatap seperti itu hanya menampakkan wajah bingungnya.

"Mau ngomong atau cuma natap gue gitu doang?" tanya Jelita dengan nada kesal.

"Gue cuma mau nanya sama lo, lo serius nggak sih dengan hubungan ini jel?"

"Maksud lo apa sih Ka? Gue nggak ngerti."

"Lo cuma main-main doang kan sama gue?" tanya Arka sekali lagi.

"Sorry aja ya Ka, gue emang nggak ada perasaan sama lo." jawab Jelita dengan wajah menyesal.

"Terus Kenapa lo terima gue?"

"Nggak tau pengen aja, gue nggak pernah serius sama orang jadi lo ngerti lah kan." jawab nya enteng.

"Tapi apa lo nggak bisa mencoba untuk suka sama gue?" tanya Arka penuh harap.

"Nggak bisa Ka."

"Atau lo sukanya sama Mark?" pertanyaan Arka sukses membuat Jelita membulat kan matanya kaget.

"Ih enak aja kalo ngomong, siapa juga yang mau sama manusia es itu." jawab Jelita tak santai.

"Jangan ngegas dong. Kan gue cuma nanya! Terus gimana sama hubungan kita tetep lanjutkan."

"Lo mau pacaran sama orang yang nggak suka sama lo? Lo mau menjalani hubungan ini dengan kebohongan? Mending sampe sini aja deh Ka."

"Kenapa nggak lo coba aja buat belajar suka sama gue." Arka masih kekeuh dengan keinginan nya.

"Nggk bisa Ka, gue nggak mau lo sakit hati nantinya."

"Apa lo bilang? Sakit hati? Jangan ngelawak deh! Gue udah terlanjur sakit hati. Dasar cewek murahan." batin Arka.

"Yaudah gue hargai keputusan lo. Tapi kita masih bisa temenan kan?" tanya Arka.

"Sebenarnya sih gue nggak pernah mau temenan sama yang namanya mantan. Tapi karna lo baik nggak ada salahnya sih." jawab Jelita sambil tertawa, yang diikuti oleh Arka.
"Gue ke kelas dulu ya. Dah mantan." Jelita melambaikan tangannya yang dibalas senyuman Arka.

COLD GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang