17. Jepang

15 1 0
                                    

Happy Reading!!!

Hari ini adalah hari ke dua liburan. Seperti rencana yang sudah dirancang Mark dan kawan-kawan, mereka akan berangkat ke Jepang hari ini. Semuanya ikut tanpa terkecuali.

"Cewek-cewek kok ga nyampe-nyampe sih?" Dari tadi Zein tidak berhenti mengeluh karena para cewek belum satu pun yang sampai bandara.

"Tau tuh, make up nya lama kali." Sahut Bara.

"Gini nih kalo mau pergi ngajak cewek, janji jam 9 tapi udah jam 10 belum juga pada datang."

"Lo kek emak-emak tau nggak? Ngomel mulu dari tadi."

"No, adek lo mana njing? Serumah tapi perginya pisah-pisah."

"Mereka pergi bareng nyet, katanya berangkat dari rumah Cerry."

"Buset dah, heran gue sama makhluk yang namanya cewek. Apa-apa harus barengan."

"Berisik lo Zein." Zein pun langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Mana berani dia ngelawan Mark, bisa di tendang dia.

"Nah tu mereka!" Tunjuk Bara ke arah empat gadis yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Maaf ya kita lama, soalnya macet dari rumah Cerry." Ucap Aurel sambil nyengir.

"Lumutan kita nungguin tau nggak? Ketinggalan pesawat tau rasa lo pada." Lagi-lagi Zein mengeluarkan omelannya.

"Sorry, buktinya kita ga ketinggalan kan?" Iyain ajalah kalau sudah Cerry yang ngomong.

"Ya ampun gemes banget gue sama kalian, lima belas menit lagi kita berangkat." Ucap Jino lalu berjalan di ikuti mereka semua.

Lima menit kemudian pesawat yang mereka tumpangi take off.

"Jel, kak Vino liburan kemana?" Tanya Aurel yang duduk di samping Jelita.

"Dia di Jakarta aja, soalnya mau ngurusin perusahaan papa."

"Lah bukannya kak Vino mau ambil kedokteran ya? Kenapa ngurusin bisnis bokap lo?"

"Ga tau, tu orang kan pinter nya kebangetan. Jadi semua aja ditekuni."

"Lo gapapa kalo kak Vino kuliah di Jepang?"

Jelita menoleh ke samping, "gapapa apa nya?"

"Ya kan dia sodara satu-satunya elo, masa rela gitu aja ditinggalin."

"Mo gimana lagi Rel, gue juga udah gede. Ga mungkin kan bergantung terus sama dia."

"Iya sih, lo kan bar-bar. Masa ditinggalin gitu nangis ya kan?" Jelita memukul lengan Aurel pelan.

"Udah ah gue ngantuk, ngapain bahas kakak gue." Jelita memejamkan matanya kemudian di ikuti oleh Aurel.

***

*Skip hotel

Saat sedang mengemasi barang-barang notifikasi Handphone Jelita berbunyi.

Kulkas🥶
mau mkn brg?

Me
ga laper

Kulkas🥶
ok
gw tgg di restaurant lantai 5

Me
dibilang ga laper juga

Read

"Sialan banget sih tu cowok!" Pekik Jelita kesal.

Kamar Jelita dan kawan-kawan terletak di lantai tujuh, sedangkan kamar Mark dan kawan-kawan di lantai enam. Mereka memesan kamar sendiri-sendiri, maklum orang kaya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

COLD GUYWhere stories live. Discover now