7.Menjauh (Revisi)

68 54 12
                                    

Kalau setelah kau mengungkapkan kau malah menjauh.
Lebih baik tak usah.

Cold Guy

________________________________

Satu minggu lagi akan diadakan Turnamen Basket  Putra dan Putri. Anggota tim basket sibuk mempersiapkan diri untuk Turnamen. Hari ini semua anggota latihan sepulang sekolah.

"Jel, lo pulang sama siapa?" Tadi Jelita ke sekolah bareng Vino tapi karna Jelita latihan Basket kakak nya itu pulang duluan.

"Mungkin taksi aja Rel."

"Ooo, gue bareng kak Jino soalnya. Kalau gue bawa Mobil kita bisa bareng."

"Iya gapapa kok." Ucap Jelita sambil tersenyum.

"Dek udah selesai?" Tanya Jino pada Aurel.

"Udah nih kak, gue duluan ya Jel." Ucapnya sambil melambaikan tangan kearah Jelita. Yang dibalas anggukan oleh Jelita.

"Jel! Lo bawa Mobil?" Tanya Zein.

"Nggak kak, tadi gue bareng kak Vino."

"Bareng gue aja gimana?" Tawar Zein.

"Nggak ngerepotin nih kak?" Tanya Jelita tak enak.

"Santai aja kali Jel, kayak sama siapa aja." Alasan Zein mengajak Jelita hanya untuk melihat reaksi Mark. Tapi itu semua percuma karna Mark hanya memasang wajah datarnya.

"Hmm makasi kak."

"Yaudah yuk." Ajak Zein sambil menarik tangan Jelita. Jelita kaget kenapa Zein bersikap seperti itu.

"Woi kutu kupret! Lo tadi bareng gue anjir, kenapa malah ngajakin Jelita pulang? Lo mau anter dia pake apa? Jalan kaki?" Teriakan Bara membuat mereka berdua menghentikan langkah.

Zein menoleh kebelakang, lalu menyengir. "Eh iya gue lupa!" Lalu tertawa ngakak dengan kelakuannya sendiri.

"Eh sorry ya Jel! Gue lupa kalau tadi nebeng sama Bara." Zein nyengir kearah Jelita sambil melepaskan pegangan mereka.

"Gapapa kok kak, gue naik taksi aja." Ucap Jelita. Saat ingin beranjak pergi suara Mark menghentikan langkahnya.

"Bareng gue aja!" Ucapnya masih dengan wajah datar.

"Nggak usah gue bisa sendiri!" Ucap Jelita cuek.

Mark seolah tuli dengan apa yang Jelita ucapkan. Tanpa aba-aba dia langsung menarik tangan Jelita. Jelita mengikuti langkah Mark tanpa ingin protes. Setelah sampai di parkiran, Mark menyodorkan helm pada Jelita. Jelita tidak mengambilnya, Dia masih heran dengan sikap Mark yang aneh.

Tidak mau terlalu berfikir, Jelita langsung bertanya pada Mark.
"Kok lo tambah aneh sih?"

Mark menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Kenapa tiba-tiba lo bersikap kayak gini?" Mark tidak menjawab pertanyaan Jelita. Tatapannya masih datar.

"Lo jangan bertindak seolah-olah lo peduli sama gue! Apa kerjaan lo emang gini? Bikin cewek baper terus dingin lagi?"

"Pake Helm nya!" Mark menyodorkan helmnya kembali. Tidak berniat menjawab pertanyaan Jelita.

"Mau lo apa sih Mark?" Teriak Jelita diwajah Mark.

"Mau gue lo!" Jawaban Mark sukses membuat Jelita mematung.

"Ke-kenapa gue?" Tanya Jelita gugup.

COLD GUYWhere stories live. Discover now