16. Planning

35 13 4
                                    

Happy Reading!!

Sesuai rencana kemaren, sekarang Mark sudah menunggu Jelita diruang tamu. Dirumah itu hanya ada Jelita dengan pelayan dirumah tersebut. Vino pergi ke markas, sedangkan orangtua Jelita sedang tidak dirumah. Sebelumnya Mark sudah meminta izin kepada orangtua Jelita.

Sudah hampir satu jam Mark menunggu, tapi gadis itu belum juga turun kebawah. Beberapa menit kemudian Jelita turun, gadis itu memakai baju kaos putih dengan rok hitam sepaha.

 Beberapa menit kemudian Jelita turun, gadis itu memakai baju kaos putih dengan rok hitam sepaha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Sorry ya gue lama." Mark mengalihkan pandangannya dari Handphone ke arah gadis itu.

"Cantik." Gumam Mark.

"Hah?"

"Enggak, lo lama." Ucap Mark datar menutupi kekagumannya.

"Ck, lo kayak nggak tau cewek aja Mark."

"Nggak sopan, sama kakak kelas lo ini."

"Dih apaan, lo pengennya gue panggil apa, kak Mark?" Tanya Jelita yang dibalas anggukan kepala oleh Mark.

"Ogah banget, lo cowok ngeselin jadi nggak akan pernah gue panggil 'kak'." Jelita berlalu dari hadapan Mark keluar dari rumahnya.

Mark terlihat sangat kesal, sudah capek-capek nunggu malah ditinggal.

"Tumben nggak pake motor?" Tanya Jelita saat melihat Mark keluar dari pintu utama.

"Lo mau gue pake motor sedangkan lo pake rok?" Mark menatap rok yang Jelita pakai.

"Enggak sih, tapi kan tumben aja."

"Cerewet." Mark meninggalkan gadis itu masuk ke dalam mobilnya. Jelita berjalan ke arah mobil sambil menghentakkan kakinya kesal.

Setelah masuk ke dalam mobil, dia menutup pintu mobil dengan kencang membuat sang pemilik mobil terlonjak kaget.

"Rusakin aja mobil gue, murah kok." Ucap Mark datar.

"Berapa? Gue ganti kalo rusak." Ucap Jelita angkuh.

"Ntar kalo lu denger harganya, kita bisa nggak jadi pergi." Jawab Mark santai.

"Lah kenapa gitu?" Jelita jadi penasaran.

"Ya lo bakal kaget denger harganya."

"Dih semahal apa sih emang?" Jelita makin kepo dengan harga Mobil Mark yang tampak sangat mewah.

"Udah deh, mau jalan apa mau nanya-nanya?" Pertanyaan Mark membuat Jelita tidak bisa memilih lagi.

"Jalan." Ucap Jelita singkat.

"Yaudah kalo gitu, jangan berisik lagi." Kemudian Mark melajukan mobilnya meninggalkan rumah mewah itu.

Diperjalanan hanya tercipta keheningan dan ke canggungan, diantara dua insan berbeda gender itu. Jelita sudah jengah dengan ke akward an ini pun menoleh ke samping. Mark hanya fokus kedepan sambil menyetir.

COLD GUYWhere stories live. Discover now