4 - Basket, dan fall in love

594 201 98
                                    


not every house is a place to come home to.


Reyga memojokkan Kanaya ke belakang loker setelah mengambil seragam basket, Kanaya spontan tersenyum was-was ketika tatapan Reyga menghunus dingin.

"Boleh ya Rey? gue mau nemenin lo ngebasket." Kanaya melas menaikkan alis, membuat Reyga menyentil dahinya pelan.

"Gue udah bilang di kelas aja, nanti gue suruh Shena buat nemenin lo di sana, badan lo lemes gini segala mau ke gimnasium."

"Reygaaaa, gue bosen kalo di kelas, lagian cuma lemes doang kok, orang masih kuat jugaaa."

Cowok ini menggeleng khawatir, menghela napas. "Lo udah janji Naya, so please Nay."

"Ngga janji beneraaann, gue cuma iyain supaya lo mau gerak, mau latihan dan ngga mager di uks," jelas Kanaya nyengir takut-takut waktu Reyga menatapnya lurus.

"Gue mager karena ada lo, gue betah di UKS karena mau jagain lo." Reyga mengusap wajah sampai rambut yang menutupi mata itu sedikit berantakan. "Yaudahlah gue aja yang nemenin lo di kelas, yok."

"E-ehh Rey sumpah beneran gue makan nanti, lepass dong!" seru Kanaya menatap Reyga yang menarik tangannya menuju kelas.

"Nurut atau gue hukum?"

"Gue butuh udara Rey, ayolah ke gimnasium ajaa. Mau liat anak-anak basket yang lain jugaaa tau."

Reyga spontan memberhentikan langkah, tangannya beralih dimasukkan kedalam saku karena memang belum berganti pakaian basket, tubuhnya semakin maju membuat Kanaya lagi-lagi terpojok membentur tembok.

"R-reyy udah, bisa copot beneran jantung gue lama-lama," keluh Kanaya. "Kenapa si, kenapa?"

"... ada gue yang bisa kasih lo udara, lo tinggal pilih mau yang kaya gimana. Satu lagi, gue gasuka lo ngeliatin anak-anak basket lain." Reyga mengusap rahang Kanaya, lalu tertawa kecil mendapati Kanaya meneguk saliva susah payah. "Ngerti ngga?"

"Lo tuh kenapa si Rey?"

"Hmm, gimana?"

Sekelibat ingatan beberapa hari lalu melintas di benak Kanaya secara spontan.

"Lo ngapain dorong Tamara, Rey?"

"Ngga seharusnya lo kaya tadi, lo udah kasar."

"Gausah belain dia."

"Nay, dia yang salah."

"Tapi harusnya lo ga sampe dorong juga kan?"

"Anehhh Reygaa, sikap lo belakangan ini aneh banget kalo lupa," greget Kanaya memukul dada Reyga pelan, shit, Reyga malah semakin tertawa.

"Reygaa!"

"... apaa Nay?"

"Gue jadi inget something."

"Hmm apaa?" Reyga merapikan rambut Kanaya, sedangkan cewek ini menggembungkan pipi reflek.

"Soal cewek yang lo sayang, gue selalu jadi pendengar buat lo."

REYGA [REVISI]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα