8 - Spend time bareng Reyga‼️

508 226 137
                                    

Bel pulang membuat sudut bibir Reyga terangkat, tapi juga membuat hawa buruk hampir merusak otaknya waktu mengingat obrolan dingin bersama sang papa lewat telepon di kantin tadi.

Dia harus sudah berada di rumah jam tujuh malam? memangnya ada apa? Reyga mendengus, aneh, pasti ini lagi-lagi karena Tamara.

Memangnya apa yang lebih penting selain perempuan masa lalu itu? tidak ada, karena Reyga tidak pernah penting bagi keluarganya.

Tertekan, terluka.

.

Reyga baru melepas genggaman tangannya pada Kanaya ketika sampai di parkiran sekolah, lalu Kanaya terkesiap akibat Reyga mengambil alih telaten tas yang ia kenakan.

"Nay gue yang bawain tas lo sini, tas gue udah gue titipin ke Ken tadi." Reyga menggendong tas itu di depan dada cepat tanpa menunggu komentar, Kanaya otomatis terkekeh ringan.

"Gue bisa bawa sendiri padahal, bentar, kenapa segala lo titip sama Ken sih Rey?!"

"... ya supaya lo lebih nyaman kalo peluk gue nanti Ay." Reyga mengangkat bahu tersenyum di sudut bibir.

"Ini lo modus atau gimanaaaa Rey?!"

"Special girl, gue tulus, ga pernah modus kalo sama lo tuan putri, seriusan demi lo." Reyga merendah, tatapan lurusnya begitu membius Kanaya sampai matanya tidak mengerjap selama beberapa detik.

Suara samar murid berlalu lalang di parkiran ikut mendominasi perasaan tak beraturan Kanaya saat ini. Reyga tertawa karena ekspresi candu gadisnya, tangan Reyga jadi mengacak rambut Kanaya pelan.

"Jangan pingsan."

"Mulai deh, lo beneran minta gue buat lempar lo ke jurang ya Rey?!!"

Reyga tertawa kecil. "Lempar.. ke pelukan lo aja, sadis banget mainnya jurang-jurang, nyawa gue cuma satu Nay, gue gamau sia-siain kalo nanti gabisa hidup bareng lo."

Kode, semoga Kanaya peka. Dan kemudian Reyga menyeka keringat di dahi Kanaya menggunakan ujung hoodie lembut, lancang sialan, kaki Kanaya melemas demi apapun.

"Mau lo kuncir aja ga rambutnya? lo keringetan gini, gerah kayaknya."

"Bisa jalan sekarang aja ga Rey?!!"

"Kenapa?" Reyga menaikkan alis tersenyum aneh. "Jantung lo ga aman?"

"Iisshh lo beneran deh, cowok paling nyebelin yang gue kenal seantero sekolah!"

"Gue nanya Aurosea, bawa iket rambut ga?" tawanya, mati-matian Reyga berupaya menahan tangan agar tidak melingkari perut Kanaya di terik siang ini.

"Ng-ngga bawa Reygaa, gue lupa, ketinggalan di kamar tadi."

Reyga mengamati Kanaya lamat-lamat. "Sstt bentar deh, pake ini bentar Nay."

Reyga lalu bergerak melepas topi hitam polos yang sedari tadi melekat di kepala, dan lagi Kanaya meneguk saliva, Reyga menarik bahunya lebih dekat karena ganti memakaikan topi itu di kepalanya.

"Fakk!!-- kereeen banget semestanya Reyga, makin cantik ternyata kalo pake ginian." erang kapten basket ini, Kanaya spontan tertawa di sela-sela degup jantung yang tak karuan.

REYGA [REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن