14 - Rumit [REVISI]

526 92 1.3K
                                    

bestiee, bintangnya dulu ya biar ga lupa hehe.

thank you for being here!♡
read slowly, don't be in a hurry.

thank you for being here!♡read slowly, don't be in a hurry

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

R E Y G A
•••••

"Sakit mental emang ya si Gilang, gini nih kalo udah kumat auto bikin berdarah-darah pasti!!" Shena meringis sekilas melirik lengan Kanaya, seolah luka itu lebih mengerikan ketimbang film horror yang sering menemani kegabutannya.

"Tuh anak kayaknya kudu penanganan medis, ga bisa dibiarin keluyuran dah kayaknya." Ken memakan snack, duduk di kursi meja belajar, pandangannya lekat ke arah dua cewek yang duduk di pinggir kasur.

"So buat beberapa jam ke depan bahkan buat seterusnya kayaknya lo harus hati-hati sama Gilang, Nay, gila ga lo.. dia sentimen banget."

"Bener, untung gue tonjok tadi--"

"Ga nyangka gue ama lo Ken, tumben lo berguna buat negara," cerocos Shena jadi berpusat atensi ke Ken. "Gue refleks bangga si liat lo tonjokin Gilang tadi.."

"Gaya lo Shen, gue selalu bikin lo bangga jugaa." Ken gemas, melempar snack ke arah Shena membuat Shena melotot lebar, bodo, Ken ganti nyengir di akhir.

"Fokus obatin Kana duluu lah Shen, jan gitu mata lo aelah."

"Gue ghosting juga lo!!" dumel Shena makin sinis waktu Ken malah tertawa aneh di seberang, sebelum Shena mendengus, kembali melirik Kanaya yang dari tadi diam.

"Ini lengan lo ga sakit-sakit amat kan Nay, nih nih udah gue obatin, gimana?"

Hening.

Hawa dingin seketika singgah karena lagi-lagi kondusif, Shena dan Ken saling pandang setelah menelan ludah. Shena berdeham--- wajah Kanaya murung, dan Ken berdiri hati-hati, masih mengunyah snacknya.

"Nay, nay udah dong anjrit, lo butuh istirahat sumpah." Shena mengguncang pelan tubuh temannya itu. "Jangan bengong gini, gue feeling kamar lo ada mbak kuntinya ini!"

Ken berdecak memutar mata absurd. "Shen, lo sesama perempuan juga, yang bener lah kalo niatnya mau kasih penerangan jangan tanggung-tanggung."

Shena menatap Ken lalu berdiri, menyeretnya sedikit lebih jauh. "Gue berusaha mau ngehibur dia goblok."

"Yang seriuslah elah, lo ga liat situasi lagi kayak gini?!" Ken menjitak kepala Shena, sampai cewek itu mengaduh sebelum Shena berkacak pinggang sambil menajam.

"Iya iya gausah jitak-jitak juga anjing, gue botakin nangis-nangis lo." Shena menyipit meredam emosi ketika Ken meresponnya dengan terbahak.

"Tinggal gue botakin balik sih Yang, impas kan hahaha."

Plak!!!

Badjingan sia, miris Ken dalam hati.

Shena memukulnya lagi, lumayan kencang sebelum menggelar vokal setengah sinis. "Yaudah lo mending tunggu di luar aja deh Ken, sebenernya gue mana bisa serius kalo ngeliatin muka lo!!"

"Lah?" Ken melotot sampai snacknya hampir berjatuhan kalau saja Shena tidak menggeplak lengannya keras, Ken mengusap sambil melanjutkan kalimat. "Gue udah diem juga kaya kambing congek masih aja lo salahin."

"Suttt tungguin di luar, sana-sanaaa!!" Shena mendorong-dorong tubuh Ken cepat, cowok songong itu jadi terpaksa keluar kamar malas.

"IYA SAYANG IYA!!"

"HEH!!"

.

🍷🍷

huhuh! have a good fight, Kanaya Aurosea:((

TBC.
bintangnya jan lupa ya hehe

thank you for reading, see you guys!!

spam "next" di sini!!💙💙

7 juli 2022.

Rey

Nay

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nay

Nay

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
REYGA [REVISI]Where stories live. Discover now