BAB 4:: Pertemuan Keluarga

5.1K 479 52
                                    

Kebayang nggak sih di jodohin sama Dokter ganteng😭 tapi sayangnya Pak dokter nggak cinta beneran. Bisakah Rachel suka sama Pak Dokter Nicho? Dan sebaliknya? Apa satu tahun kedepan mereka bakal pisah🥺

Guys bantu ramein cerita ini dong. Anak-anak baik🥺🥺 bantu suport cerita ini sampai akhir ya. Terima kasih banyak.

Jangan lupa vote komen sebanyak banyaknya🥲🙏







***

Alisnya tebal, rahangnya tegas, tidak ada kumis seperti Papa Gideon, dan wajahnya tampak sangat kaku. Sepanjang malam Rachel membayangkan bagaimana sosok pangeran berwujud Dokter yang selalu di sanjung kedua orang tuanya ini. Dalam bayangannya, Dokter dari keluarga terkenal seharusnya berpipi tembem dengan bentuk tubuh agak bulat seperti gambaran yang biasanya ada di artikel-artikel.

Sikap diam lelaki di hadapannya yang sesekali menimpali percakapan membuat Rachel yakin, bahwa sosok Dokter di hadapannya ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan dirinya.

Dokter Nicho Candra yang duduk di hadapannya ini tampil sederhana namun tetap terlihat keren. Dengan perpaduan kemeja hitam lengan panjang, dan celana jeans Dokter Nicho tampil gagah dan menawan. Poin pentingnya adalah, Rachel dapat mencium bau wangi dari lelaki di hadapannya ini.

Kalau dilihat dengan lebih rinci, tidak ada yang menarik dari Dokter Nicho. Hanya saja, wajahnya yang rupawan sedikit membantu tambahan point untuk penilaian Rachel. Potongan rambutnya yang biasa saja, dengan jam tangan sporty warna coklat tua.

Dokter yang katanya baru berusia tiga puluh tiga tahun itu duduk dengan tampilan yang angkuh dan penuh percaya diri. Seperti seorang pahlawan yang sudah banyak menyelamatkan nyawa pasien. Seperti itulah Dokter Nicho di mata Rachel saat ini.

Selagi kedua orang tua mereka sibuk berbasa-basi, Rachel memanfaatkan waktu untuk menilai dan meneliti sang Dokter. Sedangkan, Alkan yang memaksa ikut, sibuk bermain Game di ponselnya tanpa memperdulikan inti dari pertemuan ini.

Rachel tidak tau, Dokter Nicho juga membiarkan matanya untuk meneliti setiap jengkal dirinya. Dokter tampan itu menatapnya tanpa perubahan raut wajah sama sekali.

"Dokter Mirna Candra, bagaimana kalau kita sekarang makan malam dulu? Kita bisa makan sambil mengobrol." Ajak Mama Gideon pada calon besannya.

Dokter Mirna, Ibu Dokter Nicho menganggukan kepalanya dengan anggun. Memang mau dilihat dari sudut manapun, keluarga Dokter ini penuh dengan kharisma.

"Panggil Mirna saja, nggak usah terlalu formal. Sebentar lagi kan kita juga menjadi keluarga."

"Iya Mirna, tentu dong. Kan kita lagi me-lobby untuk penyatuan dua keluarga. Sekalian, kayaknya keberadaan kita di sini bikun mereka berdua diam?" Lanjut Mama Gideon sambil melirik ke arah Rachel dan Nicho bergantian.

"Hahaha, kayaknya kalau kita di sini, bisa bikin suasana mereka berdua jadi tegang," Dokter Candra menepuk bahu putranya, membuat Dokter Nicho tersenyum kecil.

"Yaudah, sekalian pilih makan malam dulu, yuk! Kebetulan sekali perut sudah keroncongan." Rachel melirik ke arah perut Papa Gideon yang tetap saja bulat. Sementara orang lain tertawa mendengar Papa Gideon mengeluh. Rachel malah membayangkan imajinasi aneh di dalam kepalanya yang kecil. Membayangkan, Papa Gideon adalah seorang panda dengan tubuh gempal.

"Ayo! Alkan, kita makan dulu. Jangan main game terus!" Kesal Mama sambil menarik bahu Alkan untuk berdiri.

"Aaaaduh, iya Ma. Jangan tarikk!"

Unexpected MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang