Bab 6 :: Wedding Planning

3.3K 313 107
                                    

Guys maaf ya baru up!! Sering sering ingetin aku 🥺 aku itu udah nulis sebenernya cuma lupa up padahal tinggal pencet tombol Up aja😭 maaf ya kelupaan hihi.

Btw ini, part yang kalian tunggu tunggu. Kalo klian jadi Rachel gimana? Marah atau seneng karena semuanya udh di atur?

Btw follow instagram aku juga ya @chellindygabss dan @chellindy_story


~~~~~*~~~~~


Rachel melihat pantulan dirinya yang begitu cantik dari cermin. Gaun yang terlihat sangat sederhana, namun memberikan tampilan mewah ini sangat pas di tubuhnya yang mungil. Hanya satu permasalahan dari gaun ini, kepanjangan. Mungkin calon istri Dokter Nicho yang pertama bertubuh tinggi. Tidak ada yang bisa Rachel harapkan dari gaun pernikahan, yang sebenarnya sama sekali bukan pilihannya.

"Bagian gaunnya terlalu panjang. Bagian dada juga kebesaran. Kita harus rombak ini," ucap seorang designer kepada asistennya yang masih merapihkan gaun Rachel.

Rachel melamun melihat pantulan dirinya. Membayangkan sosok tunangan Dokter Nicho yang asli dengan keadaan gaun ini. Mungkin, tunangan itu terlihat cantik dan tinggi? Jadi lebih memberikan kesan anggun ketimbang dirinya yang pendek dengan dada rata.

"Gimana? Ada yang kurang nyaman yang mungkin harus kami ubah?" Mendengar suara itu membuat Rachel mendengus. Ia menggelengkan kepalanya cepat sambil tersenyum canggung.

Entah apa yang membuatnya tidak berselera dari awal. Toh, ini hanya pernikahan palsu yang akan dilakukan satu tahun. Pernikahan bohongan yang tidak perlu terlalu mewah. Meskipun, ini bukan gayanya tapi setidaknya Dokter Nicho tidak memilih sesuatu dengan sembarangan.

"Oke, kami buka ya tirai nya."

Kemudian tirai tinggi di hadapannya pun terbuka. Dengan Dokter Nicho yang berdiri di depan sana sambil menggunakan setelan tuxedo warna putih gading --warna yang sama dengan warna gaun Rachel--

Dokter Nicho yang sedang bicara dengan seorang di sana pun menoleh mendapati Rachel dengan gaunnya. Pria itu tersenyum, membuat Rachel tersenyum kikuk dengan malu ia menundukan kepala.

Dokter Nicho berjalan ke arahnya. Tidak mengubah ekspresi wajah, dia malah lebih mendekat ke arah Rachel. Menelanjangi gadis itu dari atas sampai bawah dengan tatapannya.

Pipinya memanas, entah karena tatapan itu atau karena malu dengan gaun yang tidak pernah ada pada ekspektasinya.

"Suka nggak sama gaun ini?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Dokter Nicho membuat Rachel mendongak.

Gadis itu meneliti penampilannya. Memandangi gaun yang ia pakai. Bukan selera apalagi gayanya. Kalau boleh jujur, Rachel tidak suka.

"Enggak, tapi emang boleh ganti gaun?" Tanya Rachel balik yang membuat Dokter Nicho menggelengkan kepala.

"Waktunya udah sangat mepet. Nggak akan keburu kalau mau ganti gaun. Lagian, gaun ini nggak murah." Mendengar jawaban Dokter Nicho membuat Rachel mengerutkan bibirnya sambil memutar bola mata malas.

Terus kenapa nanya kalau nggak boleh milih sama sekali. Lagi pula, pasti orang-orang yang ada di sini sudah tau wajah pengantin asli yang seharusnya menjadi pemilik gaun ini.

"Yaudah, aku mau ganti." Dokter Nicho mengangguk. Membiarkan Rachel kembali di kelilingi tirai dengan warna putih.

Kali ini, mereka berdua berada di sebuah Cafe dekat Rumah Sakit Chandra Mulia, Rumah Sakit tempat Dokter Nicho bekerja, sekaligus Rumah Sakit milik keluarga Dokter Nicho.

Unexpected MarriedWhere stories live. Discover now