2#SALMON

339 226 368
                                    

Arisha Qianzy, yang berarti wanita yang memiliki tekad kuat dan keberuntungan. Seperti namanya, gadis cantik kelahiran tahun 1997 itu datang ke dunia seperti sebuah keberuntungan bagi keluarga mereka. Sang ibu yang mulanya di vonis mengidap gangguan APS yang menyebabkan keguguran berulang-ulang dalam setiap kehamilannya, kemudian dinyatakan mengandung kembali. Hingga pada akhirnya, sang ibu melahirkan Arisha dengan selamat. Arisha menjadi seorang pemenang yang gigih sejak lahir. Juga, tepat sepekan sebelum ia lahir, sang ayah berhasil dipromosikan untuk menjadi kepala bagian divisi riset dan pengembangan di kantor tempat ayahnya bekerja.

Mungkin ia memang diberikan garis takdir istimewa seperti itu oleh Tuhan. Dan sebagai rasa syukur atas segalanya kepada Tuhan, orang tuanya kemudian memberinya nama indah itu. Gigih dan beruntung. Nama yang indah dan harapan hidup indah yang orang tuanya langitkan untuknya. Arisha kecil terus tumbuh menjadi gadis dewasa yang tangguh. Hingga arus kehidupan membawanya bertemu dengan Rafa dan Dean. Lalu kemana dia akan bermuara nantinya? Entahlah, semuanya masih terlalu abu-abu. Lagipula ini baru awal, biarkan mereka berjalan beriringan, sampai akhirnya salah satu tersandung dan menghentikan perjalanan.

Ah, iya. Jangan mengira Arisha Qianzy itu se feminin namanya. Dia memang cantik dan anggun, benar-benar anggun, kalau kata Dean dia mirip putri Disney. 'katanya'. Tapi, sifatnya sungguh berbanding terbalik dengan semua itu. Tak bisa dipungkiri, terkadang ia juga merasa ironi dengan namanya sendiri.

Pernah di suatu malam hujan, ayahnya hampir saja mengomelinya panjang lebar. Sepanjang jalan tol Trans-Jawa mungkin.
"Jadi cewe tu ya tingkah lakunya kayak cewe dong caaa", protes Hendy-ayah Arisha-yang selalu sewot setiap melihat putri semata wayangnya itu duduk layaknya mamang-mamang yang sering nongkrong di warung kopi depan rumah mereka.

"Iya, yahhh. Maap", sahut Arisha sembari memamerkan gigi putih nan rapi miliknya itu kepada ayahnya. Yang kemudian disusul dengan gerakan secepat kilat mengganti posisi duduk paling enaknya itu. Ia sedang malas untuk mendengarkan siraman rohani dari sang ayah malam itu. Karena ketika ayahnya mulai bicara, maka pembicaraan itu bisa untuk isi skripsi saking panjangnya.

"Kayaknya dulu tuh kamu mau keluar cowo, tapi ngga jadi deh ca. Makanya sekarang jadi cewek tapi modelannya kayak gitu", sahut sang Bunda dari arah dapur.

"Waktu kita ngasih nama dia juga, ayah jadi nyesel. Seharusnya kita kasih nama Mamat Qianzy aja bun, soalnya Arisha Qianzy terlalu cewe ngga sih buat dia?", sambung ayah yang kemudian disambut gelak tawa menggelegar dari ayah dan bunda yang memenuhi seisi rumah.

Tapi alih-alih marah, Arisha justru ikut tergelak bersama keduanya. Menandakan setuju dengan apa yang ayahnya itu katakan. Tawa yang membuat rumah minimalis bercat putih itu menjadi sangat hangat. Malam itu, dan seterusnya.

<Coin ❤>

Sekitar satu tahun yang lalu, Arisha tidak pernah menyangka bahwa Dean akan menyatakan perasaan kepadanya. Bahkan bermimpi atau berkhayal tentang hal itupun, tak pernah sekalipun terlintas di benaknya. Tapi, hari itu, pria itu melakukannya. Dean benar-benar mengungkapkannya.

Pagi yang cerah, di cafe sederhana di ujung jalan Halim Perdanakusuma, he did it. Ditemani lagu 'Cinta Luar Biasa' dari Andmesh Kamaleng dan segenggam buket bunga berukuran sedang, yang Arisha tau itu berwarna orange. Tapi, kata Dean itu bukan orange, itu warna salmon. Entah mengapa semua orang sering salah dengan menyebutnya sebagai orange, padahal mereka berdua jelas-jelas jenis yang berbeda, sebeda perasaan Dean dan Arisha, mungkin.

Dean bilang kalau saja warna salmon mampu mengatakan semua keluhnya, dia mungkin akan banyak mengeluh tentang banyaknya manusia yang salah menganggap jati dirinya. Kalian pasti lebih tau salmon sebagai jenis ikan, bukan? Padahal salmon juga warna. Tapi, tidakkah itu mengajarkan kita akan satu hal yang begitu penting tentang sebuah nilai kehidupan? Bahwa jika kau tidak diakui untuk satu hal di dunia ini, maka kau bisa bersinar dan diakui dunia untuk hal yang lain. Tuhan menciptakan banyak jenis variabel di dunia ini. Karena itu, teruslah bernafas walau semesta tak memberimu cukup ruang. Teruslah berjalan, walaupun semesta selalu berusaha membuatmu jatuh. Dunia tidak akan berhenti ber-rotasi dan menunggumu untuk bangkit. Sadarlah, ketika kau jatuh, langit tidak akan ikut runtuh.

COIN || Dean Abimana PutraWhere stories live. Discover now