10 | 𝚙𝚊𝚐𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊

175 28 26
                                    

✒ 10 | 𝚙𝚊𝚐𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✒ 10 | 𝚙𝚊𝚐𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊

༘ 𖤓⋆

PASCA ajakan makan bubur yang Kala lontarkan sore itu di kampus, esoknya saat mereka lagi-lagi duduk bersebelahan menandaskan bubur, Kala mengatakan, "Lo bisa dateng kapan aja, kalo lo mau. Seperti yang lo bilang dulu, lo tau kan kira-kira gue lewat sini jam berapa?" Tentu, Kia menyambut undangan itu dengan baik. Kelewat baik, malah.

Di tengah hilir mudiknya kesibukan Kia, pagi bersama Kala menjadi hal yang ia nanti-nantikan.

"Lo udah mau balik aja, Ki?"

Pertanyaan Rio yang duduk di seberang membuat Kia berhenti memasukkan barangnya ke dalam tas. Gadis itu tertawa kecil. "Hehe. Nggak usah takut kangen gitu kali, Yo, besok juga kita ketemu lagi. Takut kemaleman nih gue."

Terletak di suatu sudut labirin Pogung, sebuah kedai langganan menampung Kia bersama belasan temannya yang mengadakan rapat panitia inti Soulsphere. Sebenarnya, rapat sudah berakhir dua puluh menit yang lalu dan selama itu pula Kia bertahan di kursinya; ikut mengobrol santai sambil menghabiskan kentang goreng. Lalu begitu piringnya bersih, Kia melirik jam tangan. Sudah setengah sebelas malam.

"Ciah tumbenan lo? Biasanya sampe kita diusir yang punya tempat juga lo jabanin." Rio mendadak bertepuk tangan dua kali. "Guys, guys, Kia mau balik nih! Marahin, marahin!!"

"Loh Ki, mau ke manaaa?"

"Alah, Yo, Kia mah paling banyak kerjaan kali, emangnya pengangguran dan tukang ngandelin contekan kating kayak lo?"

"Sialan, malah gue yang kena!"

Kia ikut terbahak, siap berdiri dengan barang bawaannya. "Guys!" panggilannya menarik perhatian orang-orang yang ada di meja panjang itu. "Gue balik dulu yaa! See you next meeting, jangan lupa PR-nya dikerjain!" Kalimat penutup Kia yang disertai tawa menuai erangan dan 'hu' panjang.

Lo mungkin bukannya nggak suka pagi, tapi lo nggak pernah ngizinin diri lo buat menikmatinya.

Kalimat Kala tersebut sepertinya meresap ke dalam benak Kia. Kini, melalui keputusan-keputusan kecilnya, ada satu tujuan yang Kia bidik; yaitu mengizinkan dirinya menikmati hal yang awalnya ia tidak suka. Menikmati pagi. Dengan kesadaran penuh, Kia berusaha menyelipkan agenda pagi barunya itu di Google Calendar. Akibatnya, Kia perlu menggeser beberapa time block yang memungkinkan, termasuk memperpendek janji temu atau kegiatan nongkrong semalam suntuk.

Rio benar. Kia biasanya tidak masalah pulang selarut apapun selama ia bersama orang-orang yang memberinya energi baik. Dan Kia pikir, rasanya tidak masalah untuk mengurangi hal tersebut sedikit demi tidur yang nyenyak dan badan yang segar di keesokan harinya. Sebab hanya dengan begitu, Kia bisa menikmati sejuknya pagi yang baru merekah sepenuh-penuhnya. To gain something, we have to lose something too, right?

always, the sun staysWhere stories live. Discover now