Scared

10.6K 436 22
                                    

"The heart will never lie even ur soul acts

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"The heart will never lie even ur soul acts."

- Anya Levionna -



[Bagian 24]

****

Sial, Anya terjatuh di koridor karena lututnya terlalu lemas. Dia bertumpu dengan kedua tangan yang gementaran, kemudian bernapas lewat mulut. Cewek itu memilih duduk di koridor yang untungnya sedang sepi, sambil bersandar di depan tembok ruangan. Rasanya Anya bahkan bisa mendengar detak jantungnya yang terus berpacu cepat.

"Maaf... maaf..." kata itu terus dia rapalkan, Harusnya sekarang dia tidak lari.

Harusnya dia tidak memiliki hemophobia.

Harusnya Anya bisa menyelamatkan seseorang.

Harusnya dia bisa mencegah agar Aldi tidak di pukuli.

Harusnya dia tidak lemah.

Atau mungkin seharusnya...

dia tidak ada di dunia ini.

Anya menutup wajahnya dengan kedua tangan, lalu memeluk lututnya yang lemas, cewek itu menggigit bibir bawahnya kencang, menahan tangisan yang mungkin saja bisa meledak kapan saja. Tapi sedetik kemudian dia merasakan pelukan di sertai suara yang terdengar cemas.

"Anya, lo masih sadar kan?" tanya Eliza sambil mengusap punggung cewek itu sementara Mayang memeluknya erat dari depan.

Pelan-pelan Anya mengangkat kepalanya, kemudian mengangguk. Wajahnya terlihat sangat pucat. "Gue gapapa, gimana kondisi cowok itu?" tanyanya lirih.

Eliza menggeleng dengan wajah sedih, "Lo harus tenang dulu. Dia sekarang pasti udah ditangani dengan baik di rumah sakit." ujarnya menenangkan, bagaimana bisa ada seseorang yang mengatakan baik-baik saja sementara Eliza bisa merasakan tubuh cewek itu sangat gementaran.

"Tangan lo dingin banget, Nya." gumam Mayang menggosokkan tangannya memberikan kehangatan.

"Gue gak apa-apa." ulangnya lalu kembali menunduk. "I-ini salah paham. Semuanya salah gue." setelah itu Anya kembali menyembunyikan wajahnya, tangis yang sendari tadi dia tahan akhirnya meluap keluar.

Mayang menggeleng, "Nggak, ini bukan salah lo."

"Ini bukan salah lo, Anya. Ini salah ka Reagan, semuanya salah dia." Eliza sungguh tidak tega melihat temannya seperti ini. "Lo lari karena punya phobia darah kan? Dan harusnya kak Reagan nggak ngelakuin itu di depan lo."

"Anya punya phobia darah?" tanya Mayang terkejut.

Eliza menggangguk, tangannya masih mengusap punggung Anya. "Jangan bayangin lagi kejadian tadi."

REAGAN • POSSESSIVE BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang