8. Apakah di CV Tercantum Informasi tentang Makanan Kesukaan?

5.4K 1.1K 114
                                    

Seandainya hidupmu adalah sebuah buku, halaman berapa saja yang ingin kamu robek dan bakar hingga nggak bersisa?

Irish tahu bahwa hidup terdiri dari kenangan-kenangan. Namun, nggak semua kenangan layak diingat, terutama kejadian yang satu itu. Timeline kejadiannya sudah bertahun-tahun lalu, tapi lukanya masih membekas sampai sekarang. Kejadian itu, semacam lubang hitam dalam CV kehidupan Irish, yang menunjukkan bahwa Irish pernah begitu bucin hingga menjadi tolol.

Namanya Ramsa—saking jengkel dan bencinya, Irish sampai ogah mengakuinya sebagai salah satu dari mantan pacarnya—Irish selalu bilang mantan pacarnya hanya dua, dan itu nggak termasuk Ramsa. Seandainya perjalanan cinta Irish adalah sebuah novel, ingin rasanya Iris merobek bab-bab tentang Ramsa.

Ramsa adalah teman satu angkatan Irish di Fakultas Hukum. Mereka sudah kenal dari awal mahasiswa baru, tapi baru dekat ketika sama-sama gabung kepanitiaan ulang tahun fakultas. Ramsa bukan tipe cowok ganteng selangit yang bisa bikin cewek lupa diri. Dia juga bukan idola atau bahkan cowok favorit. Ramsa adalah cowok serba biasa saja. Tampang biasa, akademik biasa, finansial pun biasa saja. Saking biasanya, Yumi sampai heran kenapa Irish bisa tergila-gila pada cowok itu.

Irish sendiri mengakui kalau Ramsa super biasa saja, tapi menurut Irish, Ramsa adalah cowok yang ramah, hangat, dan penuh perhatian serta nggak sungkan-sungkan menunjukkan perhatian itu secara terang-terangan. Kalau ngobrol sama Ramsa, Irish merasa jadi orang terpenting di dunia, mengalahkan presiden dan jajaran menterinya.

Mungkin itulah yang membuat Irish sangat menyayangi cowok itu. Saking sayangnya, Irish rela melakukan banyak hal bodoh demi Ramsa. Saat Ramsa sibuk, Irish akan membantu mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Nggak jarang juga Irish repot-repot mencarikan bahan dan materi kuliah supaya Ramsa nggak ketinggalan. Irish melakukan itu semua dengan penuh kerelaan dan bahagia. Bahkan ketika Ramsa meminjam uang hasil jualan tim dana usaha kepanitiaan, dan nggak bisa mengembalikannya tepat waktu, Irish pasang badan dan bilang dialah yang meminjam uang itu. Dia terima-terima saja ketika diceramahi oleh kabid-nya karena sembrono menggunakan uang organisasi. Bahkan Irish juga mengorbankan uang sakunya—yang sebenarnya juga nggak banyak—untuk mengganti uang yang Ramsa pinjam.

Irish sama sekali nggak keberatan, sampai dia tahu bahwa Ramsa berselingkuh di belakangnya. Kesibukan Ramsa yang membuat cowok itu nggak sempat mengerjakan tugas, adalah kencan diam-diam dengan si selingkuhan. Uang pinjaman dari dana usaha itu ternyata dia gunakan untuk membelikan kado selingkuhannya yang ulang tahun.

"Gila tuh cowok! Mending kalau tampangnya kayak Cristian Sugiono! Lah, tampang pas-pasan begitu berani selingkuh?!" sumpah serapah Yumi saat itu. "Minta banget dikubur!"

"Jadi, kalau ganteng kayak Cristian Sugiono boleh selingkuh?" protes Irish, sambil menyusut ingus. Air matanya nyaris terkuras habis.

"Ya nggak boleh, Cumi! Cuman kalau Ramsa yang selingkuh tuh lebih berasa nggak tahu diri gitu."

Irish patah hari berat, tapi hal itu nggak membuatnya tumbang. Dia menangis dan galau berhari-hari, lalu memutuskan untuk bangkit serta mencoret nama Ramsa dari sejarah hidupnya.

Sampai sekarang, Irish masih sangat kesal dan marah kalau ingat soal itu. Antara marah dan pengin jungkir balik mentertawakan kebodohannya, sih. Bisa-bisanya kebucinan mematikan nalar seseorang. Irish juga nggak denial, dia mengaku dirinya begitu tolol, dan karena itulah, setelah Ramsa, Irish sangat berhati-hati memilih pasangan—bisa jadi karena itu juga kisah cintanya jadi kering kerontang, karena Irish terlalu curigaan. Meski menyesali kebodohannya, Irish sudah memaafkan dirinya sendiri.

Masalahnya, apa benar kata-kata Caraka di ruangan tadi merujuk pada kisah kelam Irish dengan Ramsa? Berkali-kali Irish berusaha berpikir ulang pun, kalimat Caraka memang mencurigakan. Nggak masalah kalau kata-kata itu ditujukan kepada Desi, karena memang Desi melakukan kesalahan yang sama belum lama ini. Namun, Irish? Irish nggak ingat dia pernah salah memakai dasar hukum. Kesalahan yang dia lakukan dulu, yang berujung pada "dikeramasin Caraka" adalah hal yang berbeda.

DRUNK DIALINGUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum