17 - Honeymoon

134 15 0
                                    

17 – Honeymoon

"There's nothing special in that party." Davon mendengus meremehkan ketika mereka memasuki ruang depan villa pribadi keluarga Darwin di resort tempat pesta pernikahan Elaine dan Reed diadakan di hari kedua.

Remia bisa mengerti kenapa Davon berbicara seperti itu. Remia juga mengatur pesta pernikahan hari ini, tapi semua tamunya adalah undangan keluarga Barraga. Dan sepanjang pesta, Remia memastikan tidak ada seorang pun yang bisa mendekat ke meja keluarganya maupun ke tempat Elaine berada.

Terlepas dari ketidakpuasan keluarga Barraga akan situasi itu, tak ada yang bisa mereka lakukan. Toh pesta di resort tepi pantai yang dimulai sejak siang hingga matahari terbenam tadi berakhir tanpa masalah.

"Aku tidak peduli dengan pesta tadi," sengit Katya. "Yang menjadi masalah adalah, Elaine dan Reed akan berbulan madu di tempat ini selama satu minggu."

Ya. Itulah masalahnya. Bahkan meski Remia sendiri yang menyiapkan itu. Memikirkan adiknya akan berduaan hanya dengan pria itu selama seminggu membuat kepala Remia panas.

Tidak. Tak ada yang perlu Remia khawatirkan selama ada Nancy di samping Elaine. Nancy tidak akan membiarkan pria itu menyentuh Elaine sembarangan. Terlebih, karena hubungan Elaine dan Reed hanyalah hubungan palsu.

"Jangan khawatir," Aaron menenangkan. "Bukankah masih ada Nancy? Jika kita beruntung, dia bisa saja menjadi orang yang melenyapkan Reed Barraga jika dia berani macam-macam pada Elaine."

"Tapi tetap saja, aku merasa kita terlalu gegabah," Jerome berbicara sembari menatap Remia. "Kita tahu jika hubungan mereka itu hanya hubungan palsu, tapi kenapa kamu membiarkan mereka menikah?"

"Karena Elaine menginginkan itu," jawab Remia tanpa ragu. "Kita hanya perlu menunggu sampai Elaine bosan padanya."

"Dan bagaimana jika Elaine berakhir benar-benar jatuh cinta pada pria itu?" tanya Shane.

Remia mendengus meremehkan. "Itu tidak akan terjadi," ucapnya. "Bukankah selama ini kita sudah memastikan dia mendapatkan cukup banyak cinta dari kita? Dia bisa mendapatkan apa pun dari kita. Bahkan pernikahannya dengan Reed pun, adalah apa yang kita berikan untuknya. Lebih dari siapa pun, Elaine tahu. Dia tidak membutuhkan cinta dari orang lain lagi. Dan dia pasti tidak ingin memberikan cinta pada orang lain juga. Karena dia sudah memberikan semua cintanya pada kita."

Remia tersenyum miring. "Bukankah karena itu, selama ini dia tidak pernah menantang kita?"

Shane mengernyit. "Tapi, sekarang dia menantang kita," tandasnya. "Karena dia menginginkan kebebasan ..."

"Dia akan segera tahu apa yang sebenarnya dia inginkan. Dan dia akan segera tahu apa yang terbaik untuknya," sela Remia. "Shane, apa pun yang terjadi, dia akan kembali pada kita."

Shane tak menjawab, tapi ia tampak tak puas.

Well, ketidakpuasan dan ketidaksetujuan Shane sama sekali bukan masalah bagi Remia. Bahkan meski Shane mengkhianatinya, itu tidak akan berimbas banyak. Pada akhirnya, kekuasaan tertinggi Darwin ada di tangan Remia. Dan jika Remia sudah memutuskan akan sesuatu, tak akan ada yang bisa mengubah itu.

Bukankah Remia juga yang mengizinkan pernikahan Elaine dan Reed akhirnya bisa terjadi?

***

"Reed, apa malam ini kamu harus mengurus pekerjaanmu juga?" tanya Elaine ketika dia dan Reed kembali ke villa mereka usai pesta.

Reed mengerjap. Ah, pekerjaan?

Kemarin malam setelah acara, ketika Reed pikir ia akan terjebak dan tersiksa di kamar Elaine hanya berdua dengan Elaine hingga pagi, ia terselamatkan. Penyelamatnya tak lain dan tak bukan adalah Jerome. Meski, Reed tak bisa mengatakan jika pria itu menyelamatkannya atau menyiksanya.

Semalaman, hingga pagi tiba, Jerome yang memanggil Reed untuk bicara di ruang kerjanya, tak mengatakan apa pun. Reed pun tak bertanya atau menyinggung tentang itu. Ya. Semalam, tak satu pun dari mereka yang tidur. Mereka semalaman duduk di ruang kerja Jerome seperti patung.

"Tidak, kurasa," jawab Reed, tak terlalu yakin. Mengingat kakak-kakak Elaine juga menginap di resort ini malam ini.

"Kalau begitu, besok pagi ayo kita pergi melihat matahari terbit dari spot terbaik di resort ini," ajak Elaine riang.

"Besok pagi?" Reed mengerutkan kening. "Apa kamu tidak terlalu lelah? Kamu pasti lelah karena pesta dua hari ini ..."

"No, it's okay," sela Elaine.

Terlepas dari Elaine yang kabarnya mudah sakit, dia melewati dua hari dengan pesta in tanpa masalah. Meski, Reed memperhatikan gadis itu beberapa kali dalam sehari harus minum obat dan diperiksa rutin oleh tim medis keluarganya. Masalahnya, pergi melihat matahari terbit besok tidak ada di jadwalnya. Jika kondisinya sampai memburuk karena itu ...

"Apa kita tak bisa melihat matahari terbit besok?" Elaine tampak kecewa.

"Bukan begitu. Hanya ... tempat yang kamu sebutkan itu hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki dan kita harus memanjat batu karang," Reed menjelaskan.

"Itu akan menyenangkan!" seru Elaine antusias.

Reed mengerjap. Ia sepertinya tak punya lagi alasan untuk menolak.

"Baiklah. Aku akan mempersiapkan untuk besok," Reed berkata.

Elaine tersenyum lebar. "Terima kasih, Reed." Gadis itu melanjutkan langkah menuju kamar tidur utama, tapi dia tiba-tiba berhenti dan menoleh pada Reed.

"Ada apa?" tanya Reed. "Ada hal lain yang kamu ingin aku siapkan untuk besok?"

Elaine menggeleng. "Hanya ... mulai malam ini, kita tidur di kamar yang sama, kan?"

Reed tak bisa langsung menjawab. Otaknya memproses pertanyaan itu.

"Aku tidak perlu khawatir tentang Nancy, tapi jika staf resort yang bertugas membersihkan villa ini besok tahu kita tidak tidur di kamar yang sama dan kakakku mendengarnya, itu akan menjadi masalah, kan?" sebut Elaine.

Reed berdehem. "Aku tidak masalah. Selama kamu juga tidak keberatan."

Elaine tersenyum. "Aku sama sekali tidak keberatan. Justru aku senang karena sekarang aku tidak harus tidur sendirian. Aku punya teman yang bisa kuajak mengobrol sebelum tidur."

Reed tak bisa berkata-kata untuk menanggapi itu. Namun, ia sekarang mengerti kenapa Jerome sampai rela tidak tidur hanya untuk memastikan Reed tidak berada di kamar yang sama dengan Elaine semalam.

Gadis itu sama sekali tak menganggap Reed sebagai seorang pria.

***

Our Contract MarriageOnde as histórias ganham vida. Descobre agora