Forever

73.3K 8.2K 1.5K
                                    

"I think I really like you."

--What?

Apa aku salah dengar?

Lalu ia melanjutkan, "For real."

---

Aku mengedipkan mata beberapa kali.

Aku tidak tahu harus mengatakan apa.

Jadi, aku diam.

Kami diam.

Sampai Taehyung membuka matanya, lalu duduk dengan tegak kembali.

Ia menunduk, lalu kembali menatapku.

Aku tidak mau melihatnya.

Aku masih tidak percaya dengan apa yang dia barusan katakan.

Taehyung mendesah kecewa. Lalu ia meraih tanganku, "Nal bwa." (Lihatlah aku) Suara beratnya membujukku.

Dengan perasaan campur aduk, aku beralih kearahnya dengan perlahan.

"Haruskah aku ulangi?" Tanyanya dengan pelan.

Aku menggeleng. Tidak, aku dengar dengan jelas tadi.

Taehyung menatapku dalam. Tapi aku tetap diam.

Lalu ia berbicara lagi, "Aku seperti berbicara sendiri. Kau tidak mau mengatakan apa-apa?"

Aku menggigit bibir bawahku, lalu berkata "Kenapa kau suka padaku?"

Taehyung menaikkan kedua alisnya, "Geurae.." Dia mengangguk pelan. Lalu menatap ke arah plafon dengan mulut terbuka, memainkan lidahnya didalam sana.

Ia menutup mulutnya, lalu mendecak sembari kembali menatap mataku dengan tatapan yang tak terbaca. "Aku juga tidak tahu kenapa"

Dia bahkan tidak tahu kenapa.

Aku mengernyit, "Lalu bagaimana kau bisa tahu kau suka padaku?"

Tangan kanan Taehyung yang sedari tadi menggenggamku, sekarang mengarahkan tanganku ke arah tangan kirinya.

Ia meletakkan jempolku tepat diatas urat nadinya.

"Kau merasakannya?" Dia bertanya.

Lalu, kurasakan nadinya yang berdenyut sangat cepat.

Ini hampir tidak normal.

Aku panik, "Apa kau sakit?"

Ia melepaskan genggamannya dari tanganku, lalu menggeleng. "Ani. Geunyang.. (Tidak. Hanya..)" Ia berhenti sebentar, "Hyeri-ah, aku tidak tahu sejak kapan.. Tapi jantungku berdegup kencang saat bersamamu."

Eh?

Apa?

Sebegitu sukanya dia kepadaku?

Tapi bagaimana bisa?

Aku berusaha merangkai kata-kata dalam benakku.

That Day.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang