1st Day

77.2K 8.9K 2.1K
                                    

Tidak ada yang lebih mengagetkan dari apa yang sedang terjadi saat ini.

Taehyung muncul entah dari mana, dan menarikku kedalam pelukannya begitu saja.

Aku menahan napas.

Meskipun mungkin wajahku sekarang tampak seperti baru saja ditampar, namun aku menangis bahagia didalam hati.

I miss him.

Aku rindu dengan sosoknya. Aku rindu senyumannya. Aku rindu pelukannya yang hangat ini.

"Neon nae kkeoya." Ucapnya pelan dan dalam.

Kemudian kenyataan menamparku.

Jungkook ada disini.

Aku menjauh, keluar dari pelukan Taehyung meskipun jauh dalam hati aku sangat ingin bertahan dalam posisi tersebut.

Tapi, aku tidak boleh egois.

Aku berbalik, menatap Jungkook yang sedang menatap Taehyung datar.

God, save us.

Aku melirik Taehyung, lalu terkekeh, "Taehyung-ah, a-aku tidak tahu kau akan kesini."

Mata cokelat tua Taehyung beralih kearahku, tatapannya melembut.

"Apakah itu caramu menyambut kedatanganku?" Tanyanya dengan pelan, masih penuh perasaan.

Aku berkedip sekali. Lalu dua kali.

"A-ah! Kalau begitu, ayo masuk ke rumahku dan merayakan kebebasanmu." Ujarku dengan senyum lebar yang aneh.

Aku menatap Jungkook dengan senyum yang sama, mengajaknya.

Jungkook menggeleng, "Aniya." Ia mengecek jam tangan hitamnya, "Aku harus pergi sekarang, aku ada janji dengan seseorang."

Kutatap Jungkook dengan mengernyitkan alisku, "Geurae?"

Jungkook mengangguk lalu mengukir senyum tipis, "Eoh. Galge.." Ujarnya kepadaku. (Aku akan pergi)

Aku mengangguk, "Jalga!" (Good bye)

Lalu Jungkook berjalan melewatiku, dan ia menepuk pundak Taehyung.

Mata Taehyung tidak lepas dari Jungkook yang berjalan ke mobilnya.

Saat Jungkook masuk ke mobil, Taehyung menoleh ke arahku.

Aku masih memandangi mobil Jungkook yang kemudian berbelok dan menghilang di ujung jalan.

Ia selalu pergi seperti ini. Saat Taehyung tiba, dia selalu pergi.

Taehyung berdehem. Aku menatapnya.

Aku memandangi sosok Kim Taehyung yang berada di hadapanku.

This Idol, where have you been?

Mata kami bertemu. Untuk beberapa detik yang tenang, kami hanya membagi rasa rindu melalui tatapan mata.

Lalu, senyum manis terukir diwajahnya. Kupandangi bibirnya yang mulai bergerak, "Jal jinaesseo?" (Apa kau baik-baik saja?/Apa kabar?)

Salah satu ujung bibirku tertarik keatas, lalu perlahan aku tersenyum penuh dan mengangguk, "Eoh, jal jinasseo. Neon?" (Ya, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?)

Taehyung diam, masih memandangiku.

Aku menunggunya memberikan jawaban.

Tapi ternyata, bukan jawaban yang kudapatkan. Taehyung malah berjalan dua langkah kedepan.

That Day.Where stories live. Discover now