Stronger

70.1K 7.6K 340
                                    

Mulut lelaki itu tersumpal, kedua pergelangan tangannya terborgol, matanya menatapku dengan ganas.

Aku membalas tatapannya. Menyingkirkan segala rasa takut akan ingatan tentang kejadian malam itu.

Gadis sasaeng itu mengangguk kepada orang suruhannya, dan lelaki itu segera berjalan lalu membuka ikatan kain pada mulut Min Joon.

Aku dan gadis tersebut telah sepakat untuk bekerja sama dalam hal ini. Untuk kali ini saja, kami memiliki visi yang sama, yaitu mengeluarkan Taehyung dari segala omong kosong ini.

Tentu saja ia menginginkan Taehyung keluar dari penyelidikan tersebut. Maksudku, jangan lupakan statusnya. Ia adalah fans Taehyung.

Fans macam apa yang bahagia melihat idolanya berada dalam masalah?

Dia bahkan sudi bekerja sama denganku hanya untuk mencapai tujuannya.

Dan aku juga rela menjadi sekutunya karena aku tahu, aku butuh bantuannya.

Saat Min Joon dapat berbicara, hal pertama yang ia katakan adalah, "Aku haus." Ujarnya dengan penuh kesengsaraan.

Benar. Ini tidak seperti di film-film. Seorang tawanan juga manusia, ia kehausan.

Aku melirik ke arah sasaeng tersebut. Lalu ia memutar kedua matanya.

Gadis itu memanggil orang suruhannya, "Belikan dia air. Kita tidak mau dia meninggal sia-sia karena dehidrasi."

Lelaki bertubuh kekar tersebut berjalan cepat ke arah tangga dan menghilang dari pandangan.

Aku kembali menatap Min Joon.

Rahangku mengeras, "Ya! Neo.. Kenapa kau melakukan ini?!"

Gadis yang berdiri disampingku berjalan menjauh, "Dia tidak akan menjawab itu. Aku sudah bertanya tentang hal itu sejak tadi."

Aku menyandarkan diri pada tembok, menatap lurus kepada Min Joon, "Lalu siapa yang mengambil file cctv di villa?"

Min Joon hanya menjawab dengan tatapan sengit yang membuatku muak.

Lalu suara langkah kaki dari tangga mulai terdengar. Lelaki yang merupakan orang suruhan sasaeng tersebut berjalan mendekati Min Joon dengan membawa sebotol air dingin.

Aku dapat melihat mata Min Joon bersinar saat melihat minuman tersebut.

"Tunggu." Ujarku sebelum lelaki tersebut mencapai Min Joon.

Ia menoleh kearahku dan mengernyit.

"Jangan berikan ia minum. Lagi pula dia tidak berbicara. Tidak ada bedanya jika kita meninggalkannya mati disini" Sahutku, masih menatap Min Joon dengan tajam.

Lalu lelaki tersebut menoleh ke majikannya, dan saat gadis itu mengangguk, ia berjalan menjauh dari Min Joon.

Aku dapat melihat kecewaan dalam matanya.

Dan aku tertawa dalam hati.

Sejak kapan aku sekejam ini?

Beberapa menit kemudian, Min Joon mengalah.

"Aku akan berbicara. Berikan aku minum," Ujarnya dengan suara serak.

Aku tersenyum dengan mata sinis, lelaki orang suruhan itu berjalan dan menempatkan botol tersebut tepat di mulut Min Joon, karena kedua tangan Min Joon masih di borgol.

Gadis sasaeng itu berjalan mendekat ke arah Min Joon, "Kenapa kau melaporkan Taehyung?"

Min Joon mendesah lega setelah menghabiskan sebotol penuh air dingin, "Tentu saja karena ia memukuli aku"

That Day.Where stories live. Discover now