06 - Bukan Hari Baik [r]

182K 12.2K 182
                                    

Taeyang - I Need A Girl

"Dia seperti angin yang berhembus. Tidak penting, namun selalu di butuhkan saat peluh mulai menetes." -Kinara Aurelia.

-Cool Bad Boy

****


Bel pulang penanda berakhirnya kegiatan mengajar menjadi melodi indah bagi seluruh siswa.

"Baiklah, cukup sekian materi dari Ibu. Sampai jumpa minggu depan. Dan jangan lupa, kerjakan PR kalian!" Bu Metha, guru fisika memberi peringatan.

"Bu Metha itu wali kelas kita, ya?" Kinara bertanya sambil melirik Anggita. Yang ditanya angguk-angguk kepala, "heem."

"Assalamualaikum," Bu Metha berpamitan dan berjalan keluar kelas sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Wa'alaikumsalam." Semua murid menjawab.

Selanjutnya, Kinara dan Anggita sibuk dengan aktifitas masing-masing, yaitu memasukan buku beserta alat tulis ke dalam ransel.

Adrian menghampiri meja Anggita dan juga Kinara. "Ra, lo balik sama mereka, ya. Gue ada urusan dulu soalnya."

Kinara menganggukan kepala mengerti. "Oh, yaudah, gak papa kok."

"Ck, tetangga yang tidak bertanggung jawab lo." Decak Anggita.

"Bacot." Adrian lantas kembali lagi ke mejanya, berkumpul bersama Raffa, Ivan dan Naufal.

Kinara merasa, Raffa selalu menatapnya. Ya, walaupun cuma perasaan, Kinara seolah tahu kalau dari balik punggungnya Raffa secara terang-terangan memperhatikan Kinara.

"Eh, tumben lo pada kagak ribut di belakang?" Abimana, atau akrab disapa Mana, mengalihkan perhatiannya pada Empat Sekawan.

Seraya menaikan kedua kakinya ke atas meja, Ivan berujar santai, "wali kelas bro, mami kita, masa iya ribut terus tiap pelajaran. Kasian dong."

Mana mencebikan bibirnya kurang percaya. "Halah, bilang aja lagi tidur."

"Ah, si bahlul tau aja lu." Kata Ivan tertawa.

"Yuk, Ra,"

Karena terlalu fokus mendengarkan ocehan siswa-siswa di belakangnya, Kinara hampir lupa kalau mau pulang.

"Eh, iya, ayok." Kinara berdiri dari duduk. Tapi sebelum dirinya benar-benar meninggalkan kelas, ia sempat melirik Raffa sekilas.

Dan alangkah terkejutnya Kinara ketika ia mendapati Raffa juga sedang menatap balik. Alis pemuda itu naik satu, kedua tangannya terlipat di dada, sementara ekspresi wajahnya tetap biasa.

'YaAllah, ganteng-ganteng bisu.' Batin Kinara bercanda.

"Kinara, buruan, malah bengong lagi." Anggita mengamit lengan teman barunya tersebut.

"Iya, iya."

***

"Bicara-bicara, gue belom punya kontak lo. Boleh bagi 'kan?" Pinta Bella kepada Kinara.

"Boleh, bentar, gue ambil hp dulu," Kinara melepaskan satu tali gendong ranselnya, membuka resleting, kemudian mengacak-acak isinya. "Lah, hpnya mana, ya?"

Ica ikut melihat isi tas Kinara, "enggak ada?"

Kinara menggeleng lemah. Ia mendongkak lagi, "gak ada, gimana dong?"

BBS [1]: Cool Bad Boy [Available At Bookstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang