23 - Kabar Mengejutkan

185K 10.4K 245
                                    

Dj Snake ft Bipolar Sunshine - Middle

Far East Movement, Marshmello ft Chanyeol - Freal Luv

"Tak perlu seseorang yang sempurna untuk mendampingimu, cukup dia yang selalu ada dan tulus pun sudah dapat melengkapi hidupmu." -Dari Helen untuk Kinara yang patah hati.

-Cool Bad Boy

****

Raffa, Adrian dan Ivan kini telah sampai di rumah milik orang tuanya Naufal. Mereka berempat berencana untuk nonton pertandingan bola liga Spanyol antara Real Madrid lawan Barcelona malam ini. Juga tak lupa dua buah kresek berukuran besar yang diisi cemilan seperti kripik kentang, minuman bersoda, dan softdrink yang mereka beli dari minimarket sebelum menuju kesini. Oh, sama rokok juga sih, tapi mereka simpan itu di saku jaket masing-masing. Naufal membukakan pintu begitu mendengar bel rumahnya berbunyi.

"Aduh maaf ya, gak terima sumbangan bang." Katanya memasang wajah yang dibuat-buat.

"Ck. Minggir lo sebelum pintunya gue rusak." Raffa berjalan lebih dulu memasuki rumah bercat kuning pucat itu. Tidak peduli dengan si Naufal yang mengatakannya 'dasar tamu gak tau diri!' Di belakangnya.

"Loh, ada kalian ternyata." Raffa dan juga Adrian yang memang lebih dulu sampai di ruang tengah kaget melihat orang tua Naufal. Dan dilihat dari segi pakaian yang mereka kenakan, sepertinya om Willy dan juga tante Joanna akan segera berpergian. Dengan sopan mereka bertiga mencium tangan ibu dan ayahnya Naufal.

"Iya om, hehehe. Biasalah mau nobar." Ucapan Adrian membuat ayah Naufal tersenyum sumringah.

"Wah, asik dong! Om juga pengen nonton bareng kalian, tapi sayangnya ada acara malem ini." Raut wajah ayahnya Naufal terlihat menyesal.

"Yaah, sayang banget om. Padahal rame loh Real Madrid vs Barcelona." Sahut Ivan yang ada di belakang Adrian.

"Mau gimana lagi Van, ini penting banget. Kalo nggak penting juga om ogah, cuma tante nih maksa." Joanna cemberut dan berkata, "Kok aku sih? Ini kan emang penting pah."

"Iya juga sih mah. Ya pokoknya gitulah, anak muda nggak bakalan ngerti." Katanya dengan mengibaskan tangan sekilas.

"Oh iya, om Willy sama tante Joanna kapan pulang dari London? Kirain mau natalan disana?" Tanya Raffa. Orang tuanya Naufal memang sudah mengenal baik mereka bertiga sejak empat sekawan itu sendiri terbentuk.

"Tadinya sih gitu Raff, cuma kasian si Naufal ditinggal sendirian, mana mau UAS lagi." Jawab tante Joanna. Raffa hanya manggut-manggut.

"Si Naufal mah tinggalin aja tan, kagak usah dikasihanin. Biar jadi gembel dia disini." Kedua orang tua Naufal tidak merasa marah atas ucapan asal celetuknya si Adrian. Karena memang mereka sudah terbiasa dengan teman-teman anaknya yang terkenal bangor dan sangat petakilan itu.

"Iya juga ya pah, mending tante sama om ajak kalian aja."

"Wihh, setuju! Setuju banget kita tante." Ivan menaikan satu alisnya mencolek tangan Naufal bermaksud untuk memanas-manasi anak itu.

"Ajak aja ajak mah, kagak usah peduliin anaknya. Bodo amatlah." Ledek Naufal sembari berjalan keatas tangga menuju kamarnya.

"Anak itu memang selalu aja cemburuan, padahal anak satu-satunya." Gumam ayah Naufal.

"Yaudah om kami keatas dulu mau nyusul Naufal. Om sama tante ati-ati di jalan." Kata Raffa.

"Oke oke. Nanti kalian jangan lupa kunci pintu ya." Titah tante Joanna sambil mengambil mantel berwarna merah yang ada di sofa.

"Siap!"

****

Buk!

"Anjeng," maki Naufal setelah bantal berbentuk superhero batman itu menimpuk wajah gantengnya secara brutal.

"Gitu aja cemburu lo." Sungut Ivan kepada Naufal dan menghampirinya yang tengah duduk di karpet berbulu sambil menonton televisi.

"Siapa yang cemburu sih!" Bantah Naufal tidak terima seraya melemparkan kembali bantal batman itu ke sudut kamarnya.

Kini Raffa juga ikut-ikutan meledeknya. "Alah ngaku aja lo dugong." Raffa mengacak-acak rambut ikal Naufal kasar.

"Ish diem ah!"

"Tuh kan!"

"Yan, masak mi lo sana!" Bagai tanpa beban Ivan mengatakan itu kepada Adrian.

"Dih, ogah! Lu aja sana, malah nyuruh gue."

"Lo kan yang biasa nyiapin makanan kalo kita gadang. Udah buruan!"

Adrian merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Naufal. "Gue males! Lo aja sono!"

Raffa melemparkan dua buah kaleng minuman bersoda kearah Ivan dan juga Adrian yang sedang berdebat tentang siapa yang akan masak di gadang kali ini.

"Adaw!" Ringis keduanya. Lalu Raffa berkata, "Buat apa kita beli segini banyak makanan kalo nyatanya tetep masak!"

"Oh iya ya. Ah, lo si Van, bego nya gak ketulungan!"

"Sesama bego jangan saling hina." Celetuk Raffa. Mereka berdua mendengus. "Iya tau yang jenius mah diem aja!" Cerca Ivan.

Adrian merogoh hape nya dari dalam jaket yang ia pakai. Satu pesan singkat itu terkirim dari Kinara untuk dirinya.

From; Kinara
Yan, ke RS Bunda Harapan sekarang! Nyokap gue kecilakaan tolong bantu gue Yan!

Kedua mata Adrian hampir saja keluar dari tempatnya begitu melihat isi pesan tersebut. Dengan tergesa-gesa ia meraih kunci mobilnya dan berjalan menuju pintu kamar.

"Lo mau kemana, Yan?" Tanya Raffa keheranan.

Sampai di ambang pintu Adrian memutar tubuhnya sebentar menghadap kearah teman-temannya yang terlihat penasaran.

"Gue harus cabut. Nyokapnya Kinara kecelakaan Raff." setelah itu hanya bunyi pintu ditutup cepat yang terdengar.

Bagaikan disambar halilintar, Raffa terdiam mematung di tempatnya berdiri. Ucapan Adrian membuat hatinya sedikit tergores.

Bukan karena Adrian meninggalkan Raffa tanpa mengajaknya untuk pergi bersama ke rumah sakit. Bukan itu. Tapi ini tentang Kinara.

Mengapa gadis itu malah menghubungi dan meminta bantuan kepada Adrian di saat Raffa, yang sudah jelas-jelas pacarnya selalu ada dan siap kapanpun Kinara membutuhkan dirinya.

~♡×♡×♡~

Author Note:

Kira-kira gimana ya keadaannya tante Helen? Terus gimana sama Raffa? Akankah dia menyusul Adrian dan bertemu dengan Kinara? Atau lebih memilih nonton bola?

Inget, jangan suuzan dulu sama si Adrian ya😅

Btw, makasih buat si Naufal yang udah editin itu foto diatas☝asal lo tau aja Fal itu tuh editan receh banget tapi gak papa lah *LOL

Always waiting your vote and coment🐇💘

To be contined,

Love, LuluAra

BBS [1]: Cool Bad Boy [Available At Bookstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang