18 - Salah Paham [MISS HIM II]

181K 11.8K 315
                                    

Sam Smith - Lay Me Down

"Memberikan sebuah hati untuk orang yang kau cintai, artinya siap untuk menerima pecahan kaca darinya di dalam hatimu." -Bella dan Ica.

-Cool Bad Boy

****

Raffa memandang hampa apa yang ada di hadapannya. Angin di kota New York membuat rambut Raffa sedikit berantakan, dan itu menambah derajat ketampanan Raffa yang memang sudah keterlaluan gantengnya. Raffa tampan dan keren, itu fakta. Coba saja kalian bertemu dengan cowok satu itu pasti akan tergila-gila. Mempunyai sorot mata tajam juga dingin. Bibirnya tipis dan hidungnya mancung menantang. Tubuhnya sudah pasti enak dipandanglah. Dan satu lagi, jangan lupakan tatanan rambutnya yang selalu nampak berantakan. Sempurna. Gen itu ia dapatkan dari Irene.

Irene adalah ibu kandung Raffa Elnandhio Samudera. Seorang wanita cantik dengan segala kelembutan dan kesabarannya. Wanita yang menempati posisi pertama di hati seorang Raffa. Irene adalah warga negera Indonesia yang berketurunan Amerika Serikat. Ibunya Irene adalah warga negara asli Amerika, sedangkan ayahnya alias kakek Raffa adalah asli orang Indonesia. Dan ibunya Raffa lebih memiliki kemiripan dengan neneknya dibandingkan dengan kakeknya yang berkewarganegaraan Indonesia itu. Dan betapa beruntungnya Raffa karena gen itu juga menurun padanya.

Sekali lagi, Raffa menatap nanar batu nisan yang ada di hadapannya. Hatinya ngilu. Sorot mata yang biasanya mengintimidasi itu kini redup. Tersirat akan luka yang dalam. Luka yang tak pernah Raffa tunjukan kepada siapapun. Luka itu seperti duka, menyakitkan dan menyedihkan. Inilah kehidupan Raffa sebenarnya. Gelap dan tidak berarti.

Kemudian Raffa berjongkok dan mengelus batu nisan tersebut.

"Mom, i miss miss miss you so bad." laki-laki satu itu menjeda kalimatnya. Membenarkan letak mantelnya yang berwarna hitam. Lalu melanjutkan, "Gak terasa ya Bunda, udah lima tahun Raffa hidup tanpa sosok Bunda di sisi Raffa."

Raffa tersenyum pahit.

"Rasanya itu hampa Bun. Gak ada yang ngomelin Raffa sewaktu Raffa pulang telat waktu SMP, gak ada yang ngejewer kuping Raffa saat Raffa sengaja bikin anjing tetangga rusuh tengah malem, gak ada yang ngomelin Raffa saat Raffa di nasehatin pak ustad gara-gara nyembunyiin sendal remaja mesjid, gak ada bunda yang selalu bacain Raffa cerita, gak ada bunda yang selalu siapin Raffa sarapan. Raffa kangen itu semua."

"Bunda, anak bunda yang nakal ini rindu berat."

Setitik air mata jatuh dari sudut kiri mata Raffa. Cowok itu tidak menghapusnya. Biarlah, biar semua makhluk di bumi tahu betapa rindunya Raffa pada ibunya.

*****

Di sisi lain, seorang gadis tengah menangis sesegukan di dalam kamarnya. Kertas tisu sudah berserakan dimana-mana lengkap dengan ingus dan air matanya Kinara.

"Anjir! Kelamin aja lo cewek tapi jorok kek cowok." Adrian meledek sambil memperhatikan Kinara. Gadis itu tidak menanggapi ucapan dari Adrian dan malah berkata,

"Ja-jadi gue-hiks-salah-hiks-paham, Yan?"

Adrian menelan kripik kentang yang sedari di kunyahnya dan berkata, "Baru nyadar lo? Gue pengen jelasin waktu itu lo nya malah pergi. Yaudah rasain aja sekarang."

BBS [1]: Cool Bad Boy [Available At Bookstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang