I Need Your Blood

3. Edelweiss Cafè

Happy reading !!!

____________________________

Evelyn POV

Setelah seharian bekerja disini, aku melihat jarum jam sudah menunjuk angka 5, waktunya aku segera pulang. Aku mengganti pakaianku lalu mengambil barang-barangku yang ada di loker

Dari ruang sebelah, aku kembali mendengar suara gaduh Mac dan seorang wanita sedang bertengkar hebat dan suara tangis si wanita itu

'Tunggu...suara ini,'batinku

"Mac, kau harus menikahiku!!! Zac tak mungkin menerimaku lagi !" Desak si wanita

"Jangan memaksaku Diana Allison !!! Aku sudah bertunangan dengan Bella !" Mac menggeram menahan amarah

Aku menutup mulutku karna mendengar nama yang disebut oleh Mac sangat membuatku terkejut

"Kalau kau punya tunangan, mengapa kau berselingkuh denganku Mac!!!" Jawab wanita itu tak kalah sengit

Itu memang benar Diana, sahabatku. Oh kenapa dia selama ini menyembunyikan hubungan dengan Mac dariku?

"Kau juga berselingkuh dari Zac si pria kaya nan tampan kekasihmu yang penuh dengan kesempurnaan itu." Jawab Mac dingin

Wanita yang ternyata Diana itu hanya bisa meratapi nasibnya. Mac tidak mau bertanggung jawab pada Diana. Sejujurnya aku ikut sedih dengan apa yang dialami oleh sahabatku

Hatiku bergemuruh dengan perasaan marah, kecewa, sedih.

'Aku ini sahabatmu An, kau anggap aku apa selama ini, hah ? Kenapa kau tak mau jujur padaku. Kita sudah berjanji agar saling terbuka' batinku

Aku keluar dari cafe ini lewat pintu belakang agar mereka tak tahu aku sudah mendengar semuanya. Aku meraih kunci mobilku dan segera tancap gas pergi jauh-jauh dari mereka

Entah aku menangis, air mataku tumpah begitu saja tanpa bisa ku hentikan. Aku memukul kemudi sampai tanganku merah dan sakit. Kejadian di Edelweiss Cafè hari ini sangat menusuk jantungku

"Apa aku mencintaimu, Mac ?" Ujarku pada diriku sendiri

"Kau sudah bertunangan dengan 'Bella' itu hm ? Kenapa aku baru tahu sekarang ! Kalau aku tahu, takkan kubiarkan perasaan ini tumbuh dalam hatiku Mac!!! Dan sialnya sahabatku menjadi orang ke-3 di dalam pertunanganmu! Kau sungguh bajingan Mac!" Isak ku di dalam mobil yang menggema

Aku terus merutuki kejadian ini, begitu aku sampai di depan apartemenku. Aku tak perduli orang-orang menatapku dengan tatapan aneh

Aku menunduk saat di dalam lift. Sesampainya di apartemenku, aku mengambil koper, membereskan semua barang-barangku

Aku akan pergi dari kehidupan Diana dan Mac, serta meninggalkan Edelweiss Cafè yang selama ini telah menjadi ladang pekerjaan untukku di Barcelona

Aku mengurus kepindahanku dari apartemen yang kurang lebih 5 tahun ku tempati. Sejak orangtua ku bercerai, aku memutuskan untuk hidup mandiri tanpa mereka. Ayahku orang Jepang dan ibuku orang Inggris, mereka pulang ke negara asal mereka masing-masing setelah resmi bercerai