9. The Beautiful Chef

15.2K 659 0
                                    

Evelyn memulai hari seperti biasa, namun ada yang membuatnya merasa tidak biasa

Sejak dia bertemu Zac, itu yang berbeda.

Megan melihat kedatangan Evelyn pun menyambutnya

"Morning Eve!"

"Morning too GrandMeg!"

Segeralah dia melakukan tugasnya, sebagai koki dirumah keluarga Benjamin

Saat dia ingin memotong sayuran, deheman suara berat milik Zac membuatnya tersentak

"Maaf jika aku membuatmu kaget, Eve" Ujar Zac sambil menyender di samping kulkas

"Um..tidak. Aku tidak apa,"

"Lalu, apa yang kau ingin masak untuk pagi ini?" Tanya Zac sambil mengambil air mineral dari kulkas

"Aku akan membuat sup"

"Oh, bolehkah aku memintamu untuk membuatkanku sebuah kue coklat?" Pinta Zac sambil tersenyum yang sangat mempesona

"Tentu, karena aku adalah koki dirumah ini" Jawab Evelyn sambil membalas senyuman maut khasnya

Zac berhenti tersenyum dan tidak sadar bahwa dia sedang menatap Evelyn tanpa berkedip. Itu semua terhenti saat Evelyn tertawa terbahak menertawai Zac

"Apa yang lucu, Evelyn?!! Mengapa kau menertawaiku?" Zac sambil membuat raut wajah bingung dan mendramatisirnya

"Tidak, hanya saja kau..." Evelyn melanjutkan tawanya sambil memegang perutnya

"Sudah puas menertawakanku 'eh?" Sindir Zac, namun dia tetap tersenyum

Evelyn menghapus air matanya "Sudah, aku harus segera memasak Zac!"

"Baiklah. Jangan lupa aku sudah memesan padamu untuk membuatkan ku kue coklat" Zac keluar dari dapur lalu menunggu di meja makan

"Morning all..." Sapa Zac pada kakek neneknya

"Morning too Zac" Jawab mereka serempak

"Tadi kulihat kau sedang bercanda dengan Evelyn, dan kalian kelihatan sangat akrab 'eh?" Celetuk GrandDav

"Begitulah. Bukannya kalian seharusnya senang jika aku dekat dengannya?" Desis Zac sambil menopang dagu dengan tangan berototnya

"Benar sekali! Dia sangat bersahabat, bukan?" Megan ikut menimpali

"Itu benar. Dia kelihatan sangat ramah, bahkan dia sangat mudah berinteraksi dengan orang baru. Aku yakin diluar sana banyak laki-laki yang menggilainya"

"Jika kalian berjodoh, tidak akan ada yang mustahil Zac" Megan menyemangatinya

Makanan yang sudah di masak oleh Evelyn pun datang, mereka semua semangat sekali saat menyambut makanan itu saat sudah tersaji di atas meja

Mereka berdoa bersama lalu makan dengan tenang, menikmati setiap detil rasa makanan itu.
Zac melangkahkan kakinya ke dapur, ingin menagih permintaannya pada Evelyn

Akhirnya dia mendapati Evelyn sedang mengocok telur dan bahan-bahan kue. Zac menyunggingkan senyum,

"Kurasa kue ku akan jadi beberapa saat lagi,"

"Zac, bersabarlah.. Ini lumayan cukup lama saat memanggangnya"

Zac mendekati Evelyn, tak sengaja tangan berotonya bersentuhan dengan kulit lembut milik Evelyn. Zac merasa tersengat listrik, Evelyn pun terlonjak

"Maaf, aku tidak sengaja Eve"

"Tidak masalah Zac, toh dirimu tidak mengalami penyakit kulit serius yang dapat ditularkan" Jawab Evelyn sambil tertawa santai

Zac mendesah lega "Eve, apakah kau senang bekerja disini?"

"Oh tentu saja, Zac! Bahkan aku ingin bekerja disini sampai aku mati,"

"Wow, kau terlalu bersemangat nona..." Zac mencebikkan bibir

"Memang seperti itu yang kuinginkan, Zac" Evelyn masih sibuk dengan adonan kuenya

"Baguslah, pasti orang-orang dirumah ini akan selalu sejahtera makan makanan hasil buatanmu" Ledek Zac

Evelyn hanya tertawa, dia tengah sibuk mengatur suhu pada pemanggang kue

Mereka berdua mengobrol sambil tertawa saat menunggu kue itu. Setelah menunggu lama, dentingan suara dari pemanggang

"Kuenya matang!"

"Hati-hati Eve, itu sangat panas" Zac memperhatikan Evelyn tengah membawa seloyang kue panas

Kue itu sukses ditempatkan di atas meja. Evelyn ingin menghiasi kue buatanya itu agar mempercantik penampilannya

Saat mengeluarkan sekotak ceri dari kulkas, Zac langsung menyambarnya dan mengambil ceri itu, memasukan kedalam mulutnya

"Zac, jangan kau habiskan semua...itu untuk topping kuenya" Evelyn protes sambil bersidekap dan memanyunkan bibirnya

"Baiklah, kusisakan 10" Zac tertawa sambil menyodorkan kotak berisi ceri itu

Saat ingin melapisi kuenya dengan krim coklat, Zac mencolek krim itu lalu menorehkan ke hidung mungil Evelyn

"ZAC!!!" Evelyn mengerang lalu membalas perbuatan Zac

Kegiatan itu membuat wajah mereka penuh dengan krim coklat. Mereka saling menertawai dan tetap melanjutkan aktifitas mereka

"Zac, cukup! Nanti kuenya tidak bisa terlapisi sempurna dengan krim ini,"

"Baiklah...lagipula wajahmu sudah seperti monster coklat" Zac terkekeh geli

"Kau juga!" Jawab Evelyn tak terima

Entah keberanian darimana Zac langsung meraih wajahnya dan sebuah tisu lalu mengelap wajah mungil Evelyn dengan benda itu. Evelyn hanya mematung sambil menatap wajah Zac dengan polos

Zac memandangi wajah Evelyn dengan intens. Evelyn menatap tepat di mata indah milik Zac.
Aktifitas mereka terhenti saat Megan menginterupsi mereka

"Aduh, cucuku benar-benar nakal!"

Evelyn dan Zac sontak menoleh kearah Megan. Evelyn pun mundur menjauhi Zac. Tawa Megan pecah saat melihat wajah Zac yang tampan berlumuran krim coklat seperti anak kecil

Dave menghampiri mereka, dan laki-laki itu juga menertawai Zac

"Sudah puas menertawaiku ?" Tanya Zac pada keduanya

"Aduh Zac, apa yang kau lakukan bersama Evelyn?" Tanya Megan

"Um, kami ssedang membuat kue coklat" Jawab Evelyn dengan kikuk

"Lebih baik kita memakan kue itu," Usul Zac sambil membawa pisau kue

Mereka mencicipi kue Evelyn dengan berebutan, potongan terakhir di tangan Megan di rampas oleh Zac. Megan kesal dan tak terima dengan perlakuan Zac padanya

"Evelyn! Kue mu sangat enak. Besok buatkan untuk kami lebih banyak lagi," celoteh Megan sambil melototi Zac

Evelyn hanya mengiyakan sambil tersenyum

'Mereka keluarga yang bahagia' Evelyn membatin

Tak lama setelah itu, suara bel dari pintu utama mengalihkan kegiatan mereka.

"Siapa yang bertamu?" Tanya Dave

"Aku tidak tahu. Aku ingin menyuruh Brittany saja" Jawab Megan

Akhirnya mereka semua menuju ruang tamu dan mendapati seorang pria sedang duduk santai di sofa

Siapakah dia?




Tbc~

I Need Your BloodOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz