I Need Your Blood

5. New Neighbor

Visualisasi rumah grandma & grandpa Benjamin ⬆️

Happy reading!!!

_____________________________________

Zacharias POV

Aku dan Lucas sudah sampai di apartemenku. Hari sudah siang dan aku mulai bersiap-siap untuk terbang ke London

Lucas sudah mempersiapkan semuanya. Aku sudah menganggap dia seperti sahabatku. Selain kinerjanya yang bagus, dia juga dapat di andalkan

Aku tidak di perbolehkan Lucas untuk menyetir. Hey ! Aku sudah sembuh. Aku hanya bisa pasrah saat Lucas bersikeras untuk menyetir

"Luke, aku ingin kau mencari tahu siapa gadis pendonor darah untukku."

"Itu saja ?" Jawabnya singkat

"Kau harus membawanya padaku juga"

"Well, lalu mau kau apakan si gadis itu?" Tanya Lucas sambil menaikan sebelah alisnya

"Aku akan berterimakasih padanya dengan caraku sendiri. Kau jangan berpikiran negatif tentangku, Luke! Aku bukan Cassanova seperti Andreas. Aku sangat menghargai wanita walau mereka adalah makhluk yang bisa membuat kita tak berdaya,"

Ya memang benar aku sangat menghargai wanita, karena aku belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sejak aku terlahir. Itu sebabnya aku selalu memperlakukan wanita dengan sangat baik

"Apa kau sedang ingin menceritakan sesuatu, Ben?"

"Kurasa kau pandai membaca pikiran Luke..."

Dia terkekeh "Hanya tebakan beruntung,"

"Diana mengkhianatiku"

"Oh sudah kuduga, wanita seperti dia tak bisa dipercaya Zac! Dulu sebenarnya aku ingin sekali menasihatimu, tapi kuurungkan niatku itu karena kau sangat mencintainya. Jadi aku bisa apa?"

"Kau memang pandai dalam menilai orang Luke, kau sangat pantas menjadi seorang detektif!"

Lucas hanya tertawa ringan menanggapi pujianku

Akhirnya aku sudah di dalam jet pribadiku, menyesap sampanye sambil memandang awan putih dan langit yang biru dari balik jendela

***

Author POV

Evelyn dan Jane sudah kembali ke rumahnya. Membereskan barang bersama dan setelah itu Evelyn bergegas ke kamarnya karena dia sangat mengantuk dan lelah

Gadis cantik itu tertidur hingga dia terbangun saat mendengar suara dari lantai bawah. Akhirnya dia tidak bisa tertidur lagi dan memutuskan untuk mencuci mukanya yang kusut agar kembali segar

Evelyn melangkahkan kakinya kearah anak tangga, tawa mom Jane dan seorang wanita tua menggema seisi ruangan

Ketika hendak melangkahkan kakinya ke anak tangga kedelapan, dia terkejut saat mom Jane memanggil namanya

"Evelyn!"

"Yes mom?"

"Come here, baby!"

Kaki jenjang Evelyn melangkah untuk mendekati mereka, wanita tua itu memandangi Evelyn dengan tatapan takjub

"Jane, is she your daughter?" Tanya wanita tua itu dengan bersemangat