Part 17 [Freak Girl]

30.2K 1.5K 6
                                    

Ada yang baca Part 16 tadi? Aku pas cek lagi itu ternyata banyak adegan yang kepotong banyak. Entahlah, wattpad aku jadi sering eror.

Tapi, I hope You'll enjoy

Airen Side

'Krrriiingg'

Bel pulang sekolah sudah selesai. Akhirnya, penderitaanku sudah berhenti hingga disini. Saat penggantian pelajaran guru aneh itu, Angel selalu menatapku tajam. Selalu menatap kearahku dingin. Aku memilih tak peduli, dan belajar bersama Nara.

Aku memilih untuk keluar kelas, dan melangkahkan kakiku melewati setiap kelas dan koridor untuk pergi keruangan guru aneh itu. Walau sangat lelah, jika ia yang meminta aku bisa apa?

"Airen.." panggil seseorang dibelakangku. Aku membalikan tubuhku, mendapati Angel, Hierl, dan Bynee yang sedang berdiri dan menatapku dengan garangnya. Uh, klan Angel kah?

"Kau ingin kemana? Keruangan Mr. Steven kah?" tanya Angel, aku mengangguk. Ia hanya mendengus dan tersenyum licik. Aku lebih memilih tak memperdulikannya dan membalikan badanku, dan hendak melangkah.

"Tunggu, Airen" panggil angel, yang membuatku membalikan tubuhku kearah belakang. Dasar, wanita aneh.

"Buat apa kau kesana? Kau hanya akan disuruh oleh guru phobiamu mengerjakan 100 soal nantinya" ucapnya menakut nakutiku, yang membuatku menatapnya datar.

Dasar, bilang saja ia mau modus.

"Lebih baik, aku saja yang keruangan Mr. Steven. Kau sudah sangat lelah" ucap Angel dengan seringai diwajahnya. Aku tertawa dalam hati, wanita ini memiliki ambisi yang cukup besar. Wanita ini harus terpukul dulu, baru ia bisa merasakan sakit.

"Oh, baiklah. Aku akan mengikuti latihanku dengan Nara, kau bisa menggantikanku" ucapku dan melangkah menuju lapangan. Aku tertawa dalam hati, dan membiarkan ia dimarahi oleh guru Steven.

Kita lihat saja akhirnya...

***

Steven Side

Aku melihat beberapa hasil pekerjaan anak murid. Mayoritas, anak anak mulai paham yang aku ajarkan. Ini bagus bukan?

'Tok tok'

Ah, pintu ruanganku terbuka. Tapi, kenapa Airen mengetuk pintu dahulu? Biasanya, ia langsung masuk begitu saja mengingat anak itu sangat terpuji akan sikapnya.

Apa ia sudah tobat? Entahlah.

"Masuk" pekikku, tak lama seseorang murid perempuan masuj kedalam ruanganku.

Angel? Untuk apa ia kesini?

"Bapak memanggil saya?" ucap Angel yang membuatku mengerutkan dahi. Benarkah aku memanggilnya?

"Saya memanggil Airen, bukan kamu" ucapku, ia hanya menghela nafas.

"Airen berkata ia malas keruangan bapak. Saya yang menggantikan Airen" ucap Angel yang membuat tanganku terkepal sempurna.

Anak ini pintar sekali berakting. Aku yakin, Airen tak akan melakukan ini. Pasti, ia melakukan sesuatu agar Airen tidak bisa masuk kesini.

"Oh ya? Kalau begitu tidak jadi" ucapku dan kembali terfokus pada pekerjaanku. Ia hanya berdecak kesal dan menatapku sengit. Dapat kurasakan, ia melangkah kearahku dan tentu aku menatap kearahnya. Parahnya, saat itu ia mencondongkan tubuhnya didepan wajahku yang sedang duduk dihadapannya.

Kenapa wanita ini sangat menjengkelkan? Aku tidak tergoda!

"Kenapa harus Airen? Kenapa tidak aku saja? Memang aku dan Airen apa bedanya?" ucapnya yang membuatku menghela nafas.

"Karena aku yakin kau tak akan bisa melakukannya" ucapku dengan wajah lesu yang.. Dibuat buat.

"Katakan saja, akan kulakukan segala perintahmu" ucap wanita itu dengan bisikan nakalnya.

Uh, apakah Beno sering di goda oleh wanita mengerikan ini?

"Kau yakin?" tanyaku berbinar binar, ia mengangguk mantap.

"Oke, pertama, bersihkan kamar mandi dan setiap pintu ruangannya. Dan, ah! Dapur kantin juga! Dan kantor office boy kau bersihkan juga" ucapku antusias, dan ia hanya bisa tercengang. Aku menatapnya dengan mengerutkan wajahku.

"Kau mampu tidak? Jika tidak, panggilkan Airen" ucapku, ia hanya mengangguk lemah.

"Aku akan memanggilkan Airen" ucapnya dan melangkah pergi. Aku hanya tertawa dalam hati dan menatap pekerjaan anak murid lagi.

Dasar, anak perempuan aneh.

My Posesive TeacherWhere stories live. Discover now