Part 16 [Act My Friend]

32.4K 1.6K 5
                                    

Airen Side

"Hey Airen!" panggil Nara didepanku. Eh, kenapa ini?

"Kau kenapa? Kenapa kau terlihat sering melamun?" tanyanya, aku hanya menggeleng. Tak mungkin aku berkata, 'aku dan Steven sudah menjadi kekasih'

"Hanya memikirkan urusan hidup" candaku, sedangkan Nara? Memasang wajah datar. Kami sekarang berjalan di koridor sekolah, melangkah menuju kelas.

"Kau ini! Selalu saja mengatakan gurauan tak penting" omelnya, aku hanya tertawa dibuatnya. Anak ini benar benar

"Apa kau ingin kekelas? Tadi pagi aku tak melihat ibumu. Kau berangkat dengan siapa?" tanya Nara membuatku menghentikan langkahku.

"Kau kenapa?" tanyanya, aku menggeleng dan melanjutkan langkahku menuju kelas.

"Hey!!" pekik Nara yang membuatku tersenyum kearahnya.

"Ayo" ucapku dan kembali melangkah menuju kelas.

Sesampainya dikelas, aku duduk dikursiku dan mengeluarkan buku yang akan dipelajari.

Pertama, Biologi. Kedua? Oh tentu Matematika. Kenapa sepertinya aku mulai menyukai matematika? Aku menyukai pelajarannya atau gurunya? Entahlah, aku sendiri tak tahu.

Aku nelihat, sekelilingku banyak anak yant berlari kesana dan kesini. Beberpa merobek kertas dan menjadikannya pesawat kertas. Intinya, kelasku sangat kacau saat ini. Aku sendiri engap melihatnya.

Tak lama, Bel berbunyi. Layaknya Flash, kelas seketika menjadi rapih.

Hebat memang temanku ini.

Akhirnya, kami menduduki bangku kami, dan mempersiapkan segala yang akan dikeluarkan. Rapi, dan tenang.

Tak lama, guru biologi masuk keruangan kami. Aku dapat mendengar, anak anak bersorak sorai karena pelajaran ini.

Uh, dasar

"Sekarang, kalian buka halaman 102." titah guru itu, tentu kami membuka buku dengan halaman yang ia tunjukan.

Bab baru, dan itu tentang..

Reproduksi..

Aku membaca kalimat selanjutnya dan mendesah lega. Memang, itu pelajaran reproduksi tetapi itu tentang reproduksi..

Hewan.

Aku mendengus lega, dan teman temanku mendengus kecewa. Uh, aku tahu maksud dari mereka. Dan beberapa dari mereka membanting pena kesal. Tentu, guru yang sudah mengerti maksud mereka hanya bisa tertawa, dan menerangkan materinya. Uh, ternyata tidak semudah yang kubayangkan. Itu tentang zat yang berfungsi untuk keturunan dan segala sel dan temannya. Aku hanya bisa mencatat beberapa materi penting. Hanya itu.

Setelah sekian lama belajar Biologi, bel berbunyi. Aku masih bertanya banyak hal pada guru, untungnya ia menjawab. Sesudah itu, aku memilih untuk duduk.

Aku melihat, beberapa wanita mulai mengambil sisir dari tas mereka. Mengambil bedak, dan bando dan segala jenisnya. Uh, bahkan ada yang mengambil Lipstick. Inikan sekolah, bukan sanggar model. Bahkan, beberapa anak Pria hanya mendengus.

Tak lama, langkah guru matematika mulai terdengar, dan setiap gadis yang berada di kelas ini duduk dengan rapihnya. Kecuali beberapa anak perempuan saja yang biasa saja.

Guru aneh itu mulai masuk, dan menatap kearah seluruh murid. Ia sempat menatapku lama, sedangkan aku menatapnya biasa saja. Apa yang harus kukagumkan? Ia aneh dan jelek. Tapi, kenapa aku mau dengannya? Entahlah.

Ia mulai menaruh bukunya di meja rajanya, dan mulai mengambil spidol.

"Apa kalian ingat materi kemarin?" tanya guru itu. Aku melihat, banyak respon wanita genit itu yang menjawab. Beberapa pria yang mengangkat tangan. Aku yang merasa kesal hanya menatap kearah buku kesal tanpa melihat kearah mereka.

"Baiklah, Angel kau boleh kesini" ucap guru aneh itu memanggil Angel, sedangkan aku menatap guru aneh itu heboh.

Angel? Seorang gadis dengan seragam ketat dan rok pendek. Memakai alat make up menor dan uh, benar benar seperti..

Tak lama, Angel mengambil spidol dari tangan guru aneh itu. Cara ia mengambil spidol sangat menjijikan. Ia menggengam spidol berserta tangan guru aneh itu, dan melepaskan perlahan. Guru aneh itu nemilih duduk di kursi gurunya, dan menatap kearah Angel yang mengerjakan tugasnya. Setelah selesai, ia melangkah menuju guru aneh itu.

Cara memberikan spidol pun jauh lebih menjijikan. Ia memberinya dengan badan yang dicondongkan kearah guru aneh itu, sehingga guru aneh itu bisa melihat isi dari Angel. Uh! Menyebalkan!

"Kembalilah" ucap guru aneh itu dingin, dan angel tersenyun nakal kearah guru aneh itu.

Aku- cem- bu - ru!

Angel kembali terduduk di kursinya, dan guru aneh itu bangkit dan memeriksa hasil pekerjaan Angel. Tak lama, ia mengangguk angguk dan menatap kearah Angel intens.

Ia pasti terpesona dengan Angel.

"Ku peringatkan sekali lagi, jangan memakai seragam seperti itu. Jangan memakai make up, dan jangan bertindak seakan kau wanita murahan. Ini sekolah, bukan bar! Kau salah tempat, Angelica Wylian" komen guru aneh itu tajam, yang membuatku tersenyum puas. Aku melihat reaksi Angel, yang berdecak kesal dan membanting pena. Uh, menyenangkan melihatnya seperti ini.

Tak lama, guru itu mulai menjelaskan maksud tulisan Angel, dan aku mulai mencatat apa yang ia jelaskan.

"Ah ya, Airen, pulang sekolah keruanganku" ucap guru aneh itu tiba tiba yang membuat semua murid menatapku bingung.

Bagus, aku terjebak sekarang.

"U-untuk apa?" tanyaku pura pura tak mengerti, sedangkan ia mendengus.

"Membantuku" ucap guru itu singkat dan kembali mengajar.

Guru itu benar benar menyebalkan!

My Posesive TeacherWhere stories live. Discover now