Epilog

35.5K 1.2K 11
                                    

Steven Side

Aku berdiri didepan altar, bersama ayahku untuk menunggu seorang pengantin wanitaku.

Wanitaku, yang menjadi sangat berharga.

Aku tak yakin, akan ada hari seperti ini dalam hidupku. Namun hari ini, semua keragu raguanku terjawab dengan kenyataan dihadapanku.

Suara alunan orkestra mulai menghiasi gereja ini, dan tak lama munculah seorang wanita dengan balutan pengantin dihadapanku. Dibimbing oleh ayahnya, ia menatap kearahku dengan tersenyum.

Wajahnya cantik, dan sangat bersinar. Aku tak percaya, dengan perbandingan umur yang cukup jauh aku bisa menjalin kasih dengan dirinya.

Ia berjalan kearahku dengan tempo yang cukup lama, membuatku gemas sendiri. Uh, andai ini bukan pernikahan, aku mungkin akan berlari kearahnya.

Aku akan memulau hari baru, dimana hari yang aku akan menjadi penanggung jawa dari diri Airen sepenuhnya. Dimana, aku bisa memulai hari dengan kasih yang tercurah dariku untuk dirinya.

Mungkin, ini awal dari kehidupanku yang sebenarnya..

••••••••••°°°°°°°°°°•••••••••

Airen Side

Aku menatap kearah pria yang berdiri didepan altar, dihadapanku. Ia tersenyum cerah dan melihat kearahku.

Aku sempat melihat Nara dan Jemmy duduk bersebelahan, jika dilihat dengan jeli, mereja memakai cincin dijari manis mereka.

Ah, apakah mereka akan menyusul?

Sesampainya di altar, tanganku dipegang oleh ayahku, dan memberikan tanganku kepada guru aneh itu.

"Jaga anakku baik baik" ucap ayah, guru aneh itu mengangguk mantap.

Tersisa, keterikatan janji suci antara aku dan guru aneh itu. Jantungku berdegub kencang, dan tubuhku sepertinya gemetar. Kuharap, sesi ini secepatnya diselesaikan.

"Steven, bersediakah engkau menerima Airen, dengan keadaan bagaimanapun, baik susah, senang ataupun sedih dan menerima semua kekurangan Airen sekalipun?" ucap pastor dihadapan guru aneh itu.

"Ya, saya bersedia" ucap guru aneh itu mantap. Ada rasa puas didalam hatiku saat ini.

"Airen, bersediakah engku menerima Steven, dengan keadaan bagaimanapun, baik susah, senang ataupun sedih dan menerima semua kekurangan Steven sekalipun?" tanya pastor dihadapanku. Awalnya aku mengangguk namun dengan cepat aku menjawab.

"Ya, saya bersedia" ucapku tak kalah mantap.

"Silahkan anda mengulurkan rasa kasih anda satu dengan yang lain" ucap pastor yang dapat kumengerti.

Aku hanya bisa diam, dan menatap guru aneh itu dengan gugup. Sedangkan guru aneh itu? Ia mendekatkan wajahnya kepadaku, semakin lama semakin dekat hingga membuatku semakin gugup.

Ciuman pertamaku akan diambil olehnya.

"Pejamkan matamu, Airen" bisik guru aneh itu, aku menurutinya.

Aku memejamkan mataku, hingga aku bisa merasakan deru nafasnya yang kurasakan di wajahku dan..

'Cup'

Ia mencium bibirku.

Tak lama, aku mendengar suara sorak sorai di ruangan gereja, dan aku membuka mataku. Semua akan senang dengan pernikahanku, begitu juga aku.

"Selamat menempuh hidup baru" ucap pastor yang menutup segalanya.

Dan aku memulai hidup baruku..


Yeee selesai! Aku awalnya mau buat sad ending, tapi karena aku gak tega sama Steven jadi happy ending aja.

Buat Sequel? Aku kira gak ada :( tapi extra part kayanya ada. Tapi gak sekarang :)

Thank you buat partisipasinya baik Vote, Komen ataupun Sider sekalipun, terima kasih.

My Posesive TeacherWhere stories live. Discover now