Part 28 [Missing You]

27K 1.3K 7
                                    

~~~~~6 Month Later~~~~~

Airen Side

"Airen??" panggil seseorang kepadaku, aku hanya menengok kearah sumber suara.

Ah bibi Cloude!

"Tolong ambilkan susu di meja sana, dan ambilkan waffle juga. Kau makan lalu pergi kesekolah!" ucap bibi Cloude yang membuatku mengangguk. Aku sedang bercermin dan menatap kearah pakaianku, saat aku merasa sudah rapih, aku mulai menuju meja makan dan meminum susuku, lalu memakan Waffleku.

Sesudah aku memakan Waffle, aku mengambil tasku dan membawanya.

"Bibi, aku pergi dahulu!" ucapku setengah memekik dan memakai sepatuku.

"Hati hati dijalan Airen sayang!" ucap bibi, dan aku melangkah pergi. Jarak dari rumah kesekolah cukup dekat, jadi hanya berjalan kaki saja sudah cukup cepat.

Aku menghela nafas, hari ini sepertinya ada satu ulangan, dan aku melupakan ulangan itu.

Aku kembali berjalan, hingga aku melewati gerbang sekolah. Pak satpam hanya tersenyum kearahku, dan aku membalas senyumnya. Uh, semoga ia tidak menyimpan cinta untukku.

Aku kembali melangkah, dan memasuki kelas. Aku melewati koridor kelas dan sepertinya masih cukup sepi.

Sesampainya dikelas, aku duduk di kursiku, dan mengambil buku pelajaran pertama. Aku sempat bingung dan mengingat dengan keras, ulangan apa hari ini. Untung, Van Biich berada disebelahku. Jadi, aku bisa bertanya dengannya. Kuakui, ia pria yang cukup keren, namun ia cukup Bad.

Ulangan kali ini tidak bisa main main, karena ini menentukan kelulusanku. Uh, tak sabar.

"Biich, hari ini ulangan apa?" tanyaku, ia yang sedang membaca buku sejarah kembali menatapku.

"Kau kau lupa? Hari ini ulangan matematika" ucapnya, sedangkan aku hanya menggarukan kepalaku.

"Terima kasih, Biich" ucapku, dan membuka buku matematikaku. Aku melihat rumus secara teliti, dan membacanya.

Uh, ternyata banyak rumus yang berada di kelas sebelumnya. Aku lupa dengan materi ini, apa yang harus kulakukan?

Aku mengambil buku matematikaku yang sebelumnya, untung belum di buang oleh bibi Claude. Aku membukanya dan mencari materinya.

Aku terus mencari halamannya, hingga aku menghentikan aksiku sebentar..

Aku baru menyadari, disini banyak goresan tangan guru aneh itu.

Bagaimana kabar guru aneh itu? Apakah ia baik baik saja? Aku merindukannya. Apakah ia sakit? Atau ia sehat? Apakah ia juga merindukanku? Ah, ia pasti tidak merindukanku.

Aku tersenyum kembali, dan membaca tulisannya dengan teliti. Sungguh, aku sangat merindukannya.

Namun, senyumku terhenti saat sebuah pikiran melintas di benakku.

Ia pasti sudah menikah dengan Miss Haly. Dan mungkin, miss Haly kini tengah mengandung anaknya sekarang.

Dadaku kembali sesak, dan mataku kembali panas. Tubuhku sedikit melemah, dan aku menepis semua perasaan itu.

Aku harus fokus, karena ini ujian kelulusanku.

Saat aku lulus nanti, aku bisa pulang tempat asalku, dan memulai cerita awal disana. Membuat sebuah kisah baru yang berakhir bahagia.

Sebenarnya, trauma akan mencitai guru aneh itu sedikit demi sedikit terpahat di kepalaku. Semua memori tentang dirinya seperti melumpuhkanku.

Bagaimana ini?

Akhirnya, aku memilih untuk melupakan segala tentang guru aneh itu dan kembali terfokus, melupakan segalanya tentang guru itu untuk sementara.

Aku yakin, aku bisa melupakannya.

Hapus memori tentangnya, walau aku tahu aku sangat merindukannya.

Sangat, bahkan sangat.

Apakah jika hatiku berteriak keras, dia bisa mendengarnya? Aku sangat merindukannya. Setiap moment kecil, menjadi sesuatu hal yang tak bisa ku lupakan.

Jika boleh jujur, setiap malam aku terus memikirkannya, bahkan wajahnya merasuk kedalam mimpiku.

Apa ini? Kenapa seperti ini?

'Krrinnggg'

Bel masuk berbunyi. Memilih untuk menyiapkan segala sesuatu untuk belajar.

Dan melupakan tentang guru aneh itu sejenak..

My Posesive TeacherWhere stories live. Discover now