The Beginning

56 2 0
                                    


Aku mengenali beberapa orang yang datang di acara pemakaman Johnny

Lockheart. Erica berdiri di barisan paling depan bersama kedua orang tuanya.

 Sedangkan di barisan kedua, Courtney, Vanessa, Kurt dan teman-temannya berdiri bersama dengan separuh murid Keneddy High. 

Aku tahu Kurt sudah menyukai Erica sejak tahun pertama kami bersekolah di Kennedy

High. Bukan hanya aku, tetapi seluruh isi sekolah juga menyadari hal itu.

Beberapa orang mulai meninggalkan Erica dan dua orang temannya, Aku

memperhatikan Kurt yang tengah memeluk Erica dan membisikkan sesuatu

di telinganya, gadis itu hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih.

Mereka berjalan ke arah mobil Camaro yang terparkir tidak jauh dari

tempatku berdiri.

"Aku harus pulang sekarang." Gumamku.

Tidak berapa lama, Erica terlihat berbisik pada Courtney dan Vanessa, aku

tidak yakin apa yang mereka bicarakan, namun aku bisa menebak bahwa

Erica menyuruh mereka untuk meninggalkannya sendiri. Awalnya kedua

gadis itu tampak ragu, tapi akhirnya mereka menurut dan pergi menuju

mobil Porsche Panamera hitam dan mengendarainya menjauhi Greenville

Cemetary.

Aku masih berdiri menatapnya dengan setangkai mawar putih di tanganku,

apakah aku harus menghampirinya? atau pergi meninggalkannya sendiri?

Aku memberanikan diri dengan berjalan menghampirinya yang sedang

menangis sesenggukan di depan makam pamannya.

"Aku turut berduka cita." Bisikku, sembari meletakkan setangkai mawar

putih yang aku pegang di makam Johnny Lockheart. Erica mendongak ke

arahku, ia terlihat terkejut.

"Terimakasih." Suaranya terdengar parau. Aku hanya mengangguk dan

berjalan pergi meninggalkannya menuju mobilku yang terparkir tidak jauh

dari tempatku sekarang.

Sepanjang perjalanan menuju mobil aku mencoba mengingat kembali apa

yang baru saja Erica katakan. Aku membunuh pamannya malam tadi. Aku

merenggut satu-satunya keluarga yang ia miliki, dan ia mengucapkan

terimakasih, untuk setangkai mawar putih yang aku letakkan di makam

orang yang telah aku renggut hidupnya.

Aku menyalakan mesin mobilku berniat meninggalkan Greenville Cemetary,

ketika menyadari sudah tidak ada siapa-siapa di sini. Satu-satunya kendaraan

yang tersisa cuma mobilku. Sebuah pertanyaan bodoh tiba-tiba muncul entah

dari mana asalnya.

"Bagaimana cara Erica pulang?" pertanyaan itu tiba-tiba muncul di benakku.

Aku menggelengkan kepalaku, menepis pertanyaan itu dan mulai menginjak

pedal gas, setelah beberapa meter aku menghentikan mobilku.

"Sialan!!!" aku menelungkupkan wajahku di stir kemudi.

Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian!

SPACESWhere stories live. Discover now