SinC

34 2 0
                                    


Aku memandangi komputer di kamarku, sudah 2 minggu pasca insiden terakhir, aku mengetik SinC di mesin pencari otomatis dan blog milik Charlie itu langsung muncul dihasil pencarian paling atas. 

Rupanya terdapat halaman diskusi di blog ini. Aku mengetik tombol daftar dan mulai mengisi biodata.

SixPackScooper aku mengetik user name yang tiba-tiba saja muncul dalam benakku. Aku menekan tombol daftar dan sebuah pesan singkat muncul di layar monitor Akun anda berhasil dibuat, Selamat datang di SinC.

Aku mengetik di pencarian nama WillowWee namun tidak ada post ataupun komentar darinya. Aku mengenyitkan dahiku, Ia tidak pernah berpartisipasi di forum diskusi?

Aku mengarahkan pointer ke forum diskusi dan menulis sebuah pengakuan. Aku tidak tahu apa yang merasuki diriku dan iseng menulis sebuah pengakuan palsu.

Beberapa waktu lalu aku melihat seekor kucing yang kelaparan, sepertinya ia baru saja diabaikan oleh pemiliknya. Ia berjalan ke arahku dan menggosokkan badannya ke kakiku. Melihat matanya memandang ke arahku, aku merasa iba. Aku membawanya ke toko hewan dan membelikannya sekaleng tuna.

Beberapa hari kemudian aku melewati jalan yang sama dan aku melihat kucing itu berdiri di seberang jalan, ia berlari ke arahku bersamaan dengan sebuah mobil yang tengah melaju kencang ke arahnya. Kejadiannya begitu cepat, yang aku tahu beberapa orang menjerit dan aku melihat banyak darah yang tercecer di jalanan.

Aku tidak bisa menggerakkan kakiku dan hanya memandanginya dari seberang, aku merasa bersalah dengan kejadian yang baru saja menimpa kucing itu. Andai saja aku tidak membelikannya sekaleng tuna waktu itu, ia tidak akan mengenaliku dan tidak akan berlari ke arahku. Andai saja waktu itu aku mengabaikannya mungkin hidupnya tidak akan berakhir seperti itu.

Aku menekan tombol post dan menutup komputer milikku ketika aku melihat lampu mobil berhenti di depan rumah. Reynold sudah pulang.

"Jack! kau pulang?" panggilnya, sesaat setelah ia masuk rumah. Aku berjalan menghampirinya, ia tersenyum ketika melihatku muncul.

"Kau tidak pergi ke pesta?" ia meletakkan mantelnya di gantungan kayu di balik pintu masuk, aku menggeleng. Sejak kapan aku pernah datang ke pesta?

Oh ya, pamanku lupa jika aku adalah seorang kutu buku yang hanya menghabiskan waktuku sepanjang hari di rumah.

"Aku lihat ada pesta dua blok dari sini, kupikir kau datang ke pesta itu."

Reynold meletakkan kantung kertas berisi belanjaan yang ia bawa. Aku membuka kertas belanjaan itu dan mengeluarkan isinya. Rupanya Reynold membeli daging, roti, nutella, dan beberapa kotak cereal.

"Paman kau selalu belanja barang yang sama setiap hari, lain kali biar aku saja yang belanja." Aku menaruh barang belanjaan ke dalam kulkas.

"Okay." Ia meletakkan kunci mobil ke atas meja, aku melirik ke arahnya sekilas. Ia berjalan ke arah toilet, aku membuka lemari kabinet dan melihat kotak cereal berjejer rapi di dalamnya. Ada sekitar delapan kotak cereal yang masih baru dan Reynold baru saja membeli tiga kotak cereal dengan rasa dan merek yang sama. Aku menghela nafas panjang sembari menyusun kotak cereal tersebut agar muat di dalam lemari.

"Aku sudah makan malam! makan malammu di kulkas paman!" aku berjalan ke arah kamar ketika mendengar sahutan dari Reynold yang sedang berada di kamar mandi.

Aku kembali duduk di depan komputer dan melihat beberapa orang berkomentar di post milikku. Aku membaca komentar tersebut satu persatu.

CaptainClark: kau seharusnya membawanya pulang dan tidak meninggalkannya di jalan seperti itu!! dasar brengsek!

EmilyClayton: Jangan merasa bersalah, kau sudah menyelamatkannya dan memberinya hidup lebih lama, jika kau tidak membelikannya sekaleng tuna waktu itu, mungkin ia tidak akan sempat menikmati beberapa hari tambahan.. Jangan sedih!! ^^

RosetteStone: Fakta bahwa kau hanya berdiri di sana membuatmu terlihat seperti pengecut!

Seabass34: Kalian semua tidak sepantasnya menghakiminya seperti ini, bukankah tujuannya menulis ini untuk mengakui dosanya? ia sudah merasa bersalah okay? Ia sudah berani memposting hal seperti ini, seharusnya kita menghargainya, bukan menyalahkannya.

Aku menghela nafas panjang, komentar seterusnya tidak kalah buruknya, sebagian menyalahkanku dan sebagian lagi membelaku, meskipun sebenarnya kejadian itu tidak benar. Sebuah komentar baru muncul dan menarik perhatianku.

WillowWee: Aku rasa orang-orang ini hanya bersikap berlebihan, mereka akan menyalahkanmu karena kecelakaan yang sebenarnya di luar kendalimu, mereka hanya melihat kesalahan orang lain dan menghakiminya agar mereka terlihat baik. Seriously? Orang-orang seperti mereka membuatku muak! orang-orang seperti inilah yang membuat bully tidak akan pernah hilang dari muka bumi.

Aku menghela nafas lega. Akhirnya WillowWee muncul!!!

SPACESWo Geschichten leben. Entdecke jetzt