Hari ini aku melihat Erica berjalan sendirian ke arah gym. Biasanya ia akan menghabiskan waktunya di cafetaria bersama teman-temannya, tapi kali ini aku tidak melihat satu orang pun temannya yang ikut bersamanya kali ini. Aku tidak tahu apa yang merasukiku untuk berjalan mengikutinya hingga ke gym.
Erica duduk menyandar di bangku penonton, dengan rambut kuning pucat sebahu yang tergerai bebas. Kali ini ia mengenakan skinny jeans cokelat dan T-shirt putih.
Aku hanya ingin memastikan bahwa ia baik-baik saja dan berniat untuk pergi, ketika suaranya terdengar, "Kau mengikutiku sampai ke sini uh?"
Aku menghentikan langkahku dan menoleh ke kiri dan kanan, namun aku satu-satunya orang yang berdiri di sini.
"Uh.. uhm... aku... aku... tidak ada maksud mengikutimu... Aku Cuma kebetulan lewat." Aku berjalan ke arah pintu keluar di belakangku, Erica menatapku sesaat, kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke buku yang ia pegang.
"Bodoh, aku tidak boleh menarik perhatian siapapun, terlebih Erica Lockheart." Gumamku.
YOU ARE READING
SPACES
Teen FictionCassidy Banks bukan gadis yang mudah di prediksi.. Sama seperti bawang merah, dia memiliki banyak lapisan yang menunggu untuk di buka. Setiap lapisan memiliki ceritanya masing-masing. Hingga lapisan terakhir yang akan membuatmu menangis. - Jack Mill...
