12

1.6K 175 19
                                    

Pagi yang tidak secerah pagi kemarin.
Pagi yang masih ditutupi awan mendung disertai rintikan hujan. Taehyung bangun dari tidurnya, ditatapnya kembali foto yang masih dalam pelukannya itu.

/tok.. tok..

Taehyung berjalan dengan malasnya, ia membukakan pintu kamarnya.

Pintu terbuka menampakkan Sinb dengan tangan yang tidak kosong, Sinb membawa sebuah rantang yang berisikan sesuatu tentunya. Taehyung menatapnya datar.

Sinb memberikan rantang yang ia bawa pada Taehyung.

"Apa?" ucap Taehyung datar.

"Ini untukmu, aku tadi memasaknya." Sinb memberikan rantang itu.

"Aku tidak lapar, sebaiknya kau pulang." usir Taehyung ingin menutup kembali pintu kamarnya.

"Taehyung! ambil itu. Tidak baik menolaknya. Hargai Sinb yang sudah memasaknya untukmu dan datang jauh-jauh kesini." ucap ny.Kim yang sedang mengganti bunga di dalam vas.

Dengan penuh keterpaksaan Taehyung mengambilnya. Ia sedang malas jika harus berdebat pagi-pagi begini, ia masih cukup lelah.

"Apa lagi? Kau tidak pergi?" ucap Taehyung melihat Sinb yang masih berdiri didepannya.

"Iㅡini sudah mau pulang"

"Tunggu apa lagi, sana!" usir Taehyung sebelum ia masuk dan menutup pintu kamarnya.

Setelah Taehyung kembali masuk kekamarnya Sinb hanya bisa memandangi pintu itu dengan senyum kecilnya.

"Aku akan terus menunggu dan bersabar.
Aku yakin, seiring nya waktu berjalan sikapmu perlahan pasti akan berubah kepadaku."

19:00 pm KST.

"Appa tau kau masih berduka. Tapi ingat, Pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan." ucap tn.Kim memecahkan keheningan diruang makan itu, membuat Taehyung yang sedang meminum minumannya tersedak.

"Undangan sudah diedarkan." ucap tn.Kim lagi.

"Aku tidak ingin menikah dengannya, aku tidak mencintainya!" ucap Taehyung tidak santai.

"Kau harus menikah."

"Iya, tapi bukan bersama orang itu. Tapi bersama Irene!"

"Sana nikahi orang yang sudah mati!"

"Sudah! Mau sampai kapan kalian terus berdebat seperti ini." ucap ny.Kim menghela nafasnya pelan.

"Taehyung, turuti saja sayang. Perlahan kau pasti akan bisa membuka hatimu untuk mencintainya, Sinb." ucap ny.Kim lagi.

"Mendengar namanya saja aku muak! Nafsu makan ku langsung hilang!"

"Kalian tidak punya hak menjodohkanku!" lanjut Taehyung.

"Kami orangtuamu!"

"Tapi aku yang menjalaninya. Bagaimana rasanya menikah dengan orang yang tidak kalian cintai?" ucap Taehyung membuat keduanya bungkam seketika.

Taehyung bangkit berdiri dari duduknya, ia menggambil jaket serta kunci mobilnya dan segera pergi entah kemana.

Tn.Kim menahan ny.Kim, membiarkan saja Taehyung pergi.

****

Setelah perdebatan singkat itu Taehyung memutuskan pergi, ia harus menenangkan otaknya yang banyak pikiran itu.

Sampailah Taehyung ditempat yang ia tuju. Ketika memasuki tempat itu disambut suara musik yang nyaring serta tercium bau alkohol dan asap rokok yang tercampur jadi satu.

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang