22

1.4K 176 72
                                    

"Jadi begitu ceritanya..." ucap Jungkook merasa iba.

Sinb mengangguk pelan.

"Dia sudah menyakitimu, tapi kenapa kau masih tetap bertahan?"

"Karna aku ㅡmencintainya..." Sinb tersenyum kecil. "Aku yakin Taehyung pasti akan berubah."

Air muka Jungkook seketika berubah, ia menatap Sinb dalam. "Kau mencintainya?"

Sinb mengangguk. "Sejak pertama bertemu, aku menyukainya."

"Tapi dia sudah menyakitimu."

Sinb tersenyum kecil. "Tidak apa-apa."

Jungkook menghela nafas berat melihat wanita di hadapannya ini, bisa-bisanya ia tetap tersenyum dan berpura-pura kuat, padahal hatinya sedang tidak baik.

"Jika sudah tidak sanggup..." Jungkook mengantung kalimatnya. "Maka berhentilah."

Sinb menatap Jungkook yang tengah menatapnya serius. "Aku tidak bisa..."

"Apa yang kau harapkan darinya? Aku tak habis pikir pada Taehyung, aku harus menemuinya nanti."

"Unㅡuntuk apa kau menemuinya?"

"Dia harus sadar, kelakuannya sudah kelewatan!"

"Jangan!" tahan Sinb. "Taehyung hanya perlu waktu."

"Aku tahu, tapi dia harus sadar dunianya dan Irene noona  sudah berbeda!"

Sinb hanya menunduk sendu.

"Dia benar-benar sudah keterlaluan, menyakitimu secara batin dan fisik, dan sekarang dia mengusirmu! Aku tidak bisa tinggal diam jika orang yang aku ciㅡ" Jungkook menghentikan kalimatnya, ia pikir ia sudah terlalu jauh.

Sinb mengernyitkan keningnya menatap bingung lawan bicaranya yang tengah diam beberapa detik. "Ci? Ci apa?"

Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ah, aku tidak sadar ternyata mangkuk mu sudah kosong, mau tambah?" ucap Jungkook berniat mengalihkan pembicaraan.

Sinb mengeleng pelan, "Tidak, aku sudah kenyang."

"Emm, tadi ci apa yang kau maksud?" tanya Sinb lagi.

"Aku akan mengantar mangkuk ini ke dapur, kau beristirahatlah supaya lekas sembuh." ucap Jungkook tanpa mengubris pertanyaan Sinb.

Sinb menghela nafas pasrah, lalu mengangguk. 

****
Jungkook POV

Malam ini aku tengah berada di balkon kamarku, mendongak ke atas, melihat langit malam yang di hiasi bintang dan bulan.

Pikiran ku tak lepas dari satu orang, orang yang masih aku cintai. Tapi ia sudah mencintai orang lain yang tak lain adalah sahabatku sendiri, aku tersenyum miris, aku hampir melupakan fakta bahwa ia sudah menikah dengan Taehyung.

Saat mengetahui satu fakta yang sangat mengejutkan bagiku, aku tak bisa berhenti untuk memikirkan Sinb.

Aku yakin, ia tak sepenuhnya menceritakan semuanya. Jika saja aku tidak mendapati luka di tangan dan juga memar di kakinya maka aku tidak akan mengetahui fakta bahwa Taehyung sudah menyakitinya secara fisik.

"Sepertinya aku harus bertanya pada Taehyung sendiri." ucapku tadi.

Ia berubah panik, lalu berakhir dengan menceritakannya.

Awalnya ia mengelak, mengatakan itu hanyalah kecelakaan saat ia membersihkan rumah, tapi aku tidak percaya begitu saja.

Dapat kulihat dari manik matanya ada sebuah kesedihan yang mendalam disana, matanya tidak dapat membohongiku.

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang