part 3

7.1K 670 33
                                    

Hampir sebulan berlalu semenjak Chaeyoung dinyatakan sebagai murid baru.

Dan selama itu pula dia hanya bisa menatap Mina dari kejauhan dan tidak berani menegur gadis itu.

Helaan napas terus berhembus karena hanya bisa menatap sosok Mina dari kejauhan seperti saat ini.
Chaeyoung hanya bisa berdiri mematung menatap cantiknya Mina yang terlihat serius membaca di bangku taman.

"Chaeng?" Sebuah panggilan mengambil atensi sigadis Son.

Chaeyoung berbalik badan.
Sedikit tersenyum ketika melihat seorang gadis menghampirinya.

"Nayeon unnie?" balas Chaeyoung

Gadis bernama Nayeon itu terkekeh pelan melihat wajah Chaeyoung.

"kenapa unnie tertawa? Apa ada yang salah dengan wajahku ini?" tanya Chaeyoung cemberut

"ani Chaeyoung-ah. Aku hanya suka melihat eskpresimu" ujar Nayeon gemas

"ige mwoya? Kau selalu saja aneh" gerutu Chaeyoung

Nayeon kembali terkekeh. Tangan terangkat mencubit pipi Chaeyoung.

"Yakk! Sakit!!. Lepaskan!" ronta Chaeyoung.

Nayeon menurut dengan tawa kecilnya. Pipi Chaeyoung kini memerah karena ulahnya.

"kalau saja kau bukan sepupuku. Sudah ku hilangkan kau dari muka bumi ini unnie" kesal Chaeyoung

"dasar Chaeyoung bodoh!"

"aishh...Lalu apa yang unnie lakukan disekolahku ini? Unnie terlalu banyak mengambil perhatian!" tanya Chaeyoung sembari kepala melirik kesana-kemari melihat sekelilingnya.

"kau terlalu berlebihan. Lagipula penyamaranku terlihat sempurna begini. Kau tenang saja!" ujar Nayeon

Chaeyoung menscane tubuh sang kakak. Memang benar Nayeon menggunakan seragam sekolah mereka. Tapi tetap saja kelakuannya itu tidak bisa disembunyikan!

"lalu kenapa direktur perusahaan Im Corp ini susah payah menyamar dan datang kesekolahku? Apa ada sesuatu?" tanya Chaeyoung

Nayeon menghela napasnya.
Dia bergerak. Menyandarkan punggungnya di pilar sekolah samping Chaeyoung berdiri.

"menurutmu? Ini lebih penting dari apapun!" ujar Nayeon

Chaeyoung mengernyit bingung.
"ada apa unnie?"

Nayeon kembali menghela napas.

"apa kau sudah dikabari ayahmu untuk ikut dinner malam nanti?" Nayeon balik bertanya

Chaeyoung terlihat lesu.
Kepala mengangguk membenarkan.
"iya, baru saja"

"itulah masalahnya. Karena kudengar, dinner malam nanti untuk membicarakan perjodohanmu dengan anak sahabat paman Son" ujar Nayeon

"APA?"

"stt tenanglah Chaeng. Sekarang malah kau yang membuat semua orang menatap kearah kita"

"aku tidak mau seperti ini unnie. Apa ayahku akan selalu melakukan keinginannya tanpa berbicara denganku?. Ini menyangkut masa depanku!" Chaeyoung terlihat sangat kesal.

"aku tahu itu. Tapi kita tidak bisa melakukan apapun Chaeng. Malam nanti cobalah untuk bersikap tenang. Jika kau tidak menyukai calon tunanganmu, aku akan mencari cara agar dia berbalik membencimu dan membatalkannya terlebih dahulu!"

Chaeyoung menghela napas
"Kurasa itu bukan ide yang buruk. Terima kasih karena unnie selalu mendukungku. Aku bersyukur memilikimu" ujar Chaeyoung lalu memeluk Nayeon.

My Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang