part 18

5.4K 560 49
                                    

Malam yang cukup terang karena sinar bulan. Langitpun tampak indah dihiasi gemerlap bintang.

Malam yang seharusnya dinikmati dengan perasaan bahagia tidak berlaku untuk seorang gadis.

"Mina?" teguran cukup kencang itu menyadarkan Mina.

"e..eoh?"

"kau baik-baik saja?"

Kepala mendongak. Menatap pria tampan yang duduk dihadapannya.
"nee oppa. Aku baik-baik saja" jawabnya

Pria di hadapannya itu melepas garpu dan sendoknya. Matanya lekat menatap Mina.
"kurasa kau tidak baik-baik saja. Kau punya masalahkan? Kau bisa berbagi masalahmu denganku Mina"

Mina menggeleng
"ani Jimin oppa. Aku baik-baik saja. Sungguh!"

Pria itu menghela napas.
"kau benar-benar tidak bisa berbohong Mina. Aku bukan teman lelakimu yang baru mengenalmu kemarin. Aku sudah hampir sebulan ini berada didekatmu. Setidaknya ceritakan masalahmu padaku. Aku mungkin bisa menolongmu" ujar pria bernama Jimin itu.

Mina menghela napasnya berlahan.
Memang benar jika pria dihadapannya itu sudah hampir sebulan ini selalu mengajaknya keluar.

Ah ralat!

Lebih tepatnya, Nayeon yang selalu merencanakan pertemuan mereka setelah pertengkarannya bersama Chaeyoung dahulu.

Kini, lelaki itu yang mengisi hari-hari membosankan Mina.
Mina sendiri tidak menolak. Lagipula lelaki bernama lengkap Park Jimin itu sungguh baik padanya.
Apa salahnya mengenal lebih dalam?
Mungkin bisa menghilangkan Chaeyoung dari benaknya.

"apa ini soal Chaeyoung?" tebakan Jimin berhasil membuyarkan lamunan Mina.

Kini Mina yang menghela napasnya.
Garpu dan sendoknya juga kini dilepaskannya.

Kepala mengangguk membenarkan.

Tiba-tiba Jimin berdiri dari duduknya. Berjalan mendekati Mina dan menarik gadis itu untuk keluar dari restoran.

"kita mau kemana?" tanya Mina setelah berada di dalam mobil Jimin.

"mendinginkan otak" jawab Jimin

Tidak memakan waktu lama, mobil mereka berhenti disuatu tempat.
Kedua orang itu berlahan turun dari mobil. Jimin membawa mereka ke sungai Han lalu mulai berjalan-jalan santai.

"sebenarnya ini menyakitkan jika mengingatmu mencintai orang lain" terdengar ucapan Jimin

"oppa. Aku ti–.."

Jimin terkekeh
"mengingat Nayeon bersikeras ingin mengenalkanmu padaku, aku jadi luluh dan mengiyakan bertemu denganmu" ucapnya
"jujur, pertama kali aku mengenalmu aku sudah jatuh hati pada sosokmu. Gadis dingin dan kaku sepertimu... entah kenapa.....aku menyukainya. Tapi setelah aku tahu kau akan segera menikah, aku mencoba membenam rasa ini" sambungnya

"oppa, kau tahu sendiri jika aku ha–"

"ya. Aku tahu. Kau hanya dijodohkan. Dipaksa menikah oleh orang tuamu. Tapi kau sudah memiliki rasa untuknya Mina" potong Jimin

Mina menghentikan langkah mereka
"oppa. Tolong berhenti membicarakannya. Kau sudah janji"

Tangan Jimin terangkat. Mengelus lembut kepala Mina.
"maaf Mina. Aku tidak bermaksud melanggar janjiku"

Mina menghela napasnya lalu melanjutkan perjalanan santai mereka.

"aku sudah menceritakan semua tentangku termaksud soal pernikahanku dan masalah yang kuhadapi kepada oppa bukan untuk dibicarakan lagi denganku. Itu menyakitkan!"

My Girl ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant