part 21

5.9K 619 104
                                    

I'm back..
Seberapa rindukah kalian denganku? Eh story ini maksudnya. Wkwk

Abaikan saja..

Enjoy ~

------------

Seminggu telah berlalu.
Hari-hari Chaeyoung selalu sama.
Ketika mata terbuka, dia tidak mendapati Mina di apartement.
Gadisnya itu selalu menghindarinya.

Dia baru bisa melihat Mina saat pulang dari kantor. Melihat tubuh istrinya yang sudah tidur memunggunginya.

Ah..
Chaeyoung memang sudah menjalankan perusahaan ayahnya seminggu belakangan ini. Tidak susah untuk gadis pintar sepertinya menjalankan tugas berat seperti itu. Ayahnya sudah melepas tanggung jawabnya. Mempercayakan semuanya pada anak semata wayangnya itu.

Sedangkan Mina, gadis itu juga sudah menjalankan perusahaan ayahnya.
Ide untuk kuliah di Jepang ditentang oleh orang tuanya. Dan mau tidak mau, Mina yang notabennya anak penurut mengikuti kemauan sang ayah.

Mina menghabiskan waktunya di kantor karena tidak mau bertemu Chaeyoung.
Tapi bukan berarti dia melupakan tanggung jawabnya. Dia masih menyediakan makanan untuk si gadis Son sebelum dia pergi ke kantor ataupun sesudah pulang.
.
.
.
Chaeyoung mengendarai mobilnya berlahan. Menembus keramaian jalan di pagi hari.

Mata fokus kedepan menatap mobil yang berada di depan hingga konsentrasinya sedikit buyar ketika menerima sebuah telphone.

Hallo?
Chaeyoung mengangkatnya

Temui aku di kantorku sekarang juga!

Tapi unn–

Pip!
Telphone dimatikan sepihak oleh sang pemanggil.

Chaeyoung mengernyit bingung.
Untuk waktu yang lama, Nayeon akhirnya menelphone dirinya.

Mau tidak mau,  Chaeyoung menuruti ucapan Nayeon meskipun harus berbalik arah.

Hembusan nafas terus dikeluarkan Chaeyoung ketika tiba di area parkir kantor unnienya itu.

Dia harus menenerima konsekuensi dari perbuatannya lagi. Dan sebisanya, Chaeyoung akan meminta maaf.

Langkah berlahan masuk ke perusahaan itu. Sosok sekretaris Nayeon terlihat di tempat resepsionis.

"selamat pagi Direktur Son"

"selamat pagi Seulgi unnie" balas Chaeyoung karena memang mengenal cukup dekat gadis dihadapannya itu.

"mari saya antar ke ruangan direktur Nayeon" ujar Seulgi yang di balas anggukan.

Chaeyoung mengikuti langkah Seulgi. Kepalanya cukup dipenuhi oleh berbagai hal, hingga tanpa sadar mereka telah tiba di depan ruangan sang unnie.

"silahkan masuk"

"ne. Terima kasih"

Setelah menghela napas, Chaeyoung masuk ke ruangan Nayeon. Sosok kakaknya itu terlihat sibuk dengan kertas-kertas yang memenuhi mejanya.

"unnie?" Chaeyoung mencoba menegur

Aktivitas Nayeon terhenti.
Mata menatap Chaeyoung.

"duduklah" titah Nayeon

Chaeyoung menurut.
Tatapan takut diberikannya untuk Nayeon. Aura Nayeon saat ini memang mengerikan.

"Seulgi, tolong bawakan rekaman itu" pinta Nayeon pada sang sekretaris sebelum dia berdiri dari meja kebesarannya dan duduk di sofa seberang Chaeyoung.

My Girl ✔Where stories live. Discover now