part 36

5.4K 557 23
                                    

Suara tangisan memenuhi indera pendengaran seorang Jeongyeon.

Matanya sendu menatap Nayeon yang terus menangis sedari tadi.

"Nay.."

"Ini sakit Jeong" ujar Nayeon sembari memukul dadanya.

Jeongyeon meraih tangan Nayeon. Menahan gadis itu untuk menyakiti dirinya sendiri.

"kau tidak pantas menangisinya!"

Nayeon menatap Jeongyeon dengan mata basahnya.
"aku memberikan semuanya untuknya selama 3 tahun ini. Aku benar-benar bodoh!"

"ani" ujar Jeongyeon sembari menggenggam erat tangan Nayeon tanpa sadar
"kau tidak bodoh. Pria itu yang brengsek karena memanfaatkan kebaikanmu" lanjutnya

Mendengar ucapan Jeongyeon malah membuat Nayeon kembali menangis cukup keras.

"dia membodohiku. Cintaku selama ini sia-sia untuknya" lirih Nayeon

"Nay.." Jeongyeon mengelus wajah gadis itu. Membawanya untuk menatapnya.

"Aku mungkin tidak mengerti dengan apa yang kau rasakan saat ini. Tapi melihatmu terus menangis membuatku merasakan sakit"

"....."

"aku akan membunuhnya untukmu"

"Mwo?" kaget Nayeon sembari menghapus jejak air matanya.
"Yakk! Kau Polisi bodoh. Kenapa membunuh orang?!"

"Itu karena dia membuatmu menangis!"

"......"
Nayeon terdiam.

"aku paling tidak suka melihat gadis menangis. Apalagi itu kau Nay"

"ha?"

"aku keluar dulu. Kurasa kau tidak perlu mendengar bukti baru yang kudapatkan. Kau sudah tau semuanya" Ujar Jeongyeon mengalihkan kebingungan Nayeon.

"Yahh..Jeongyeon-a?" Nayeon memanggil lelaki itu yang malah memilih keluar dari kamarnya.

Jeongyeon keluar dari kamar Nayeon. Jantungnya berpompa tidak normal.

Tangan terangkat memukul mulut.
Merutuki kebodohan yang baru saja dia lakukan.

"ada apa hyung?"
Felix mendatangi pria bermarga Yoo itu.

"uh..a..ani!"

Felix mengernyit bingung. Matanya Menatap lekat Jeongyeon lumayan lama.

"ah sudahlah. Kurasa aku tidak perlu mencari tahu hubungan hyung dan noona terlalu dalam" ujar Felix

"ha? Hubungan apa maksudmu?"

"hyung menyukai noona kan?"

"M..mwo? K..kau gila? Tidak mungkin aku menyukainya dengan waktu sesingkat ini"

"benarkah?"

"te..tentu saja"

"Ya sudah" Felix menyerah
"ini bukti lainnya untuk memenjarakan Jimin" sambungnya sembari memberikan sebuah FD pada Jeongyeon.

"o..oh! Gomawo"

Felix mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya.

Cekrek...

"e..eh?" Tubuh Jeongyeon termundur ke belakang ketika pintu kamar Nayeon tiba-tiba terbuka.
Karena dia memang sedari tadi bersandar di situ.

Brakk..
Suara cujup keras terdengar ketika punggung Jeongyeon berciuman dengan lantai.

"aww..." ringisnya

"Jeong? Gwencana?" panik Nayeon

Jeongyeon terbangun duduk
"ne"

My Girl ✔Where stories live. Discover now