[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.]
Ini tentang Antares Sebastian Aldevaro si Iblis pencabut nyawa berwujud dewa dalam mitologi Yunani. Juga tentang Zeanne Queensha Bratadikara yang cantik tapi penuh teka-teki.
Diawali cara...
Kedatangan Ares bersama Anya yang menempel erat disebelahnya, membuat semua pasang mata berdecak kagum.
Malam ini Ares tampil sangat menawan dengan menggunakan gucci white suit. Kemudian celana bahan warna hitam bermerek guess yang dilengkapi ikat pinggang keluaran terbaru louisvuitton.
Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
Beberapa perempuan belum bisa menutup mulutnya, karena terhanyut dalam pesona Ares. Jangan lupa akan 3 kancing teratas kemeja yang laki-laki itu biarkan terbuka.
Mereka melangkahkan kaki menuju ke tempat teman Ares berada. Lihat saja kelakuan mereka itu, heboh sekali sampai melambai-lambaikan tangan segala.
"C'mon man! Senyum sedikit kenapa, Res. Datar amat tuh muka, makin lama makin mirip lo sama Megan."
Sudah tahu bahwa mood Ares gampang berubah-ubah kan? Sesaat dia bisa menjadi orang yang sangat friendly dan humble. Disaat yang lain dia bisa menjadi lelaki tebar pesona yang senang menggoda para gadis. Kemudian, seperti saat ini. Dia bisa menjadi laki-laki yang sangat dingin, datar, dan tak berekspresi.
Ares'personality is based on his mood.
Aneh kan? Tapi orang ganteng mah bebas.
"Buset lecek amat tuh muka. Perasaan tadi pagi happy-happy aja lo," kata Laskar sambil menepuk bahu Ares.
"Udah gak usah digangguin ntar dia makin badmood," balas Jordan.
"Babe, kita kesana aja yuk," ajak Anya menunjuk ke tempat teman-temannya berada.
"Disini aja," tegas Ares. Orang temannya ada disini, kenapa harus kesana?
"Ih! Tapi kan teman-temanku adanya disana, masa aku sendirian disini," keluh Anya dengan suara yang membuat Ares mengernyitkan alisnya.
Apaan sih geli gue dengernya.
Moreo hanya mengulum bibirnya, ia sudah tahu pasti bagaimana ujung dari percakapan Anya dan Ares. Sedangkan Aiden dan Laskar pura-pura bego tak mendengar apa yang mereka katakan.
"Ares, kamu denger gak sih?! Aku. Mau. Kita. Kesana!" bentak Anya kepada Ares.
Dengan sekali hentakan Ares melepas lengan gadis itu yang bergelayutan manja dilengannya.
"Gue disini, dan gue gak mau kesana," ucap Ares dengan suara dingin. Dia sudah khatam dengan perempuan seperti Anya, memaksa Ares untuk ke tempat temannya hanya untuk dipamerkan.
"AKU MAU KITA KESANA! KALO KAMU GAK MAU YAUDAH, COWOK LAIN BANYAK KOK YANG MAU!!" Anya berharap Ares membujuknya dan segera menuruti keinginan gadis itu.
